[LPM] Akhir yang (tak) sempurna

Day 520, 02:31 Published in Indonesia Indonesia by resshin

Sampai kapankah perang ini akan berlangsung?

Bahkan beberapa warga eIndonesia yang maniak perang pun menjadi gerah dan tidak sabar. Bukan... bukan karena mereka sudah bosan berperang, bukan pula karena mereka sudah kehabisan stok AK-47 ataupun grenade launcher, tetapi karena mereka tidak tahu harus berperang untuk siapa, dimana dan dengan cara bagaimana. Sampai kapan kita harus berperang seperti ini? Merebut satu region dan melepas region lainnya. Sepertinya latest event hanya menunjukkan region yang itu-itu saja.

Aku masih ingat, cita-cita mulia presiden terdahulu untuk menjejakkan kaki di tanah Sam, sebagai langkah untuk menguasai dunia.
Namun kenapa kini kita tertahan di perbatasan Eropa-Asia?
Apakah kita memang hanya dapat melangkah sejauh ini?
Sejak kapan kita mengubah target menjadi Nia? apakah itu memang salah satu strategi atau hanya terpicu kemarahan terhadap Mimin?
Apakah kita masih harus tetap berperang?

Aku hanya nubi, namun tolong biarkan aku menyumbangkan pemikiran dangkalku dalam artikel ini.

Ini bukan WorldWar III... bukan perang PEACE-ATLANTIS... yang kulihat ini "hanya" perang eRomania-eIndonesia. Entah berapa banyak G yang sudah terbakar, berapa banyak prajurit yang telah gugur, dan hanya mimin yang tahu berapa banyak lagi kita harus berkorban.

Satu hal yang kutakutkan adalah adanya pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari perang besar ini.
Membiarkan 2 gajah bertarung dan pada akhirnya burung bangkai yang akan berpesta...
Selama beberapa bulan ini kita seakan melupakan bahwa banyak ancaman di sekitar kita selain eRomania, ada negeri om sam, negeri matador, bahkan tanahnya si bekam. Dan apa kita bisa benar-benar mempercayai teman PEACE kita?
Apakah setelah perang besar ini kita masih dapat bertahan kalau salah satu dari mereka bergerak?

Kita butuh waktu...
Untuk merapatkan barisan, menyusun strategi, menunjuk komandan, mengisi magasin dan ransum.
Bahkan kita masih butuh waktu untuk memilih anggota legislatif dan eksekutif kita.

Jadi hanya solusi ini yang dapat dipikirkan oleh otak bodohku ini....gencatan senjata. Sebelum kita benar-benar hancur, sebelum kita kehilangan lebih banyak lagi teman-teman kita. Bila terus dipaksakan, perang ini tidak akan membawa kita kemana-mana, kita akan terus bertarung di battlefield yang sama.

Untuk kedepannya, aku memiliki ide bodoh lainnya. Aku sempat mengutarakan ide ini kepada komandanku di MaKo Capung, El_Comandante.

Strategi x Negara (untuk yang pernah membaca hikayat samkok dari negeri panda).
Hancurkan aliansi yang ada selama ini. Pembagian wilayah erep di antara negara-negara besar yang ada.
Buying time...before we start the next great war.

Yah...aku hanya mencoba berpendapat. Namun aku tetap hanya seorang rakyat, seorang prajurit. Raga dan pikiran ini kupersembahkan untuk tanah tercinta, bila harus berperang bahkan kepalan tangan dan kaki ini masih cukup kuat menghantam tembok musuh.

Aku mendengar dan akan kulakukan perintahmu.

Salam,

Resshin.

Nb. Aku tidak tahu apakah pantas membicarakan strategi tersebut secara lebih jauh di artikel ini.