[Ketua Kongres]Seputar Cetak IDR

Day 654, 00:19 Published in Indonesia Indonesia by Bong
Untuk GOV,
Untuk rekan-rekan kongres yang lain,

Untuk nuge, yang belakangan kekna hobi kali nulis surat2 terbuka
. Hihihiiihi.
Untuk 8uj3l, mmmm, nanti dibawah ada pertanyaan untuk 8uj3l. Hihihii

Dan untuk citizen-citizen lain.

Ini menanggapi artikel ini dan artikel ini.

Mmm, darimana kumulai ya. Artikel ini kubuat berbentuk cerita aja ya, menceritakan apa aja diskusi dan peristiwa seputar rencana cetak IDR ini.

Awalnya sekitar akhir bulan Agustus, aku sebagai Ketua Kongres dapat amanah dari Kongres untuk bicara ke presiden, seputar beberapa hal, termasuk mengundang presiden ke rapat kongres. Di YM kami pun bicara. Blablabla. Kubilang ke wizzie_don, "Janganlah, kalau mau cetak uang aja baru dicari2 kami, tapi masalah strategi ditinggalkan kami". Hihihii. Presiden pun tertawa. Kulanjutkan, "Btw, kalau kau merasa perlu cetak IDR lagi, keluarin aja artikelnya". Presiden tersenyum, sama kayak Pak Harto, The Smiling General. Hihihi. Pernah juga di IRC, waktu lagi bahas tentang perang, aku sempat bilang ke wizzie juga, kira-kira begini. "Masalah dana gimana? Apa perlu cetak IDR lagi?" Ini dualah, yang kusebutkan, nawar-nawarin cetak IDR ke GOV. Tepatnya, meminta presiden untuk mempertimbangkan mengeluarkan permohonan cetak IDR ke kongres.

Kenapa aku melakukan itu?

Ada satu kebiasaan jelek GOV dari periode ke periode seputar cetak mencetak IDR ini. Seringnya, GOV meminta cetak IDR waktu udah kepepet banget. Alias, musuh udah di pintu, uang udah bener-bener tekor, baru GOV teriak-teriak ke kongres (kalo perlu bikin artikel provokatif) mendesak kongres untuk secepat kilat cetak IDR. Ya wajarlah kongres pun jadi malas.

"Kenapa gak dari kemaren-kemaren seeeehh, kalian minta cetak IDR!"
"Waktu ada mau aja baru ngomong ke kongres, kalo gak ada maunya, dicuekin kongres".


Kira-kira begitulah pikiran kongres dari periode ke periode. Hihihi. Mirip wanita simpanan ya? Waktu ada maunya aja baru didatangin. Itu pun maunya yang "cepet-cepet" aja. Hihihi. Itu pun mendingan wanita simpanan. Kadang-kadang masih diajak jalan trus dibeliin tas Prada. Hihihihi

Nah itu makanya, aku tawarin ke GOV. Mumpung eskalasi pertempuran belum tinggi, gimana kalau cetak IDR sekarang aja? Kalau GOV memang mau, keluarin artikel, biar dibawa ke rapat kongres. Apakah kalau artikel udah ada, maka permintaanna akan langsung disetujui? YA ENGGAKLAAAAHH. Hihihihihiii. Tergantung opini kongres lah, bukan opini aku pribadi aja. Hihihii.

1 September, GOV memPM mengajukan permohonan cetak IDR

Tepatnya, 2009-09-01 09:43:25 (waktu eRepublik. Berarti tgl 1 September 2009, jam 11 malam WI😎. NBI dan wizzie_don memPM aku, mengajukan usulan mencetak IDR untuk kebutuhan perang.

Nah, biasa nih ya, kalau GOV mengajukan usulan cetak uang, pasti ada 2 yang ditanyakan oleh teman-teman kongres,

1. Mana laporan penggunaan uang yang lalu-lalu?
2. Uang yang mau dicetak ini mau dipake buat apa?

Ya kubalas lah, "Kalau gitu, aku minta laporan NBI sampai dengan bulan ini. Trus, kapan deadline kebutuhan pencetakan ini? Apakah sangat mendesak?". "Sebaiknya secepatnya", kata GOV. "OK, kutunggu laporannya, kubilang."

2 September, mulai ada kegelisahan

Aku gak tau bermulai dari siapa, bermunculan desakan-desakan untuk cetak IDR. Dari Handray, Bima, Buji, dan kawan-kawan lain. Wuess, sabar men. Itu GOV juga lagi siapin laporanna, dalam hatiku.

Malam tiba, dan GOV belum juga menyerahkan laporan NBI. Karena alasan itu, ditambah ada undangan dari saudara Sir Edgard, aku pun masuk ke #barak untuk mbahas ini. Disana pun aku ketemu maling, Gubernur NBI. Beliau memperlihatkan draft laporannya. Setelah sampai TKP, aku pun lakukan beberapa test kecil. Beeuuuhh, laporannya ada yang silap. Hihihii.

Aku pun diskusi sampe larut malam dengan bro maling soal laporan ini. Dan kata-kata terakhir waktu itu, "Gini aja lah bro maling, kau bahas lagi ajalah laporan ini sama wizzie. Intinya, kongres minta laporan yang udah final, agar bisa mulai membahas soal cetak IDR". maling jawab, "SIP!".

3 September, Duuuuuhhh ...

Sampai sore, gak ada kabar soal laporan NBI. Aku udah mempertimbangkan untuk menghubungi bro sapasaia, Sekretaris Kongres, untuk bahas soal ini. Ada PM dari kongres Sir Edgard menanyakan tentang ini juga, kubalas sesuai dengan yang kutau.

4 September, Akhirnya laporan diterima :hammer:

Jam 1 pagi WIB. Aku sempatkan cek erep sebelum tidur, ada PM dari NBI. "Laporannya udah selesai, bro. Ini linknya 🙂". Wah, salut buat bro maling. Tiga hari berturut-turut lembur ngerjain laporan NBI, pikirku. Ya udahlah, siang ntar aku keluarin artikel congres untuk bahas soal cetak IDR ini.

Siang aku OL, ternyata oh ternyata, ada artikel ini dan artikel ini.

Bahkan congressman masdito pun, nampaknya sudah tidak tahan lagi, tanpa berkonsultasi dengan Ketua Kongres, mengeluarkan proposal Law Issue IDR. Hihihihii.

Ya udahlah, atoooorrrrrrr aja. Ngapain repot-repot. HIhihihii

Untuk congressman yang lain, ini adalah artikel penjelasan seputar cetak-mencetak IDR ini. Akan aku teruskan link laporan NBI via PM. Silahkan mempertimbangkan, lalu berikan suara anda langsung di proposal law yang dikeluarkan saudara masdito.

Untuk GOV, harusnya kita bisa lebih cepat lagi. 🙂

Untuk nuge, semoga menjawab.

Untuk 8uj3l, naaahhh. Sebenarnya aku bingung. Aku asumsikan semua personil GOV tentu tau dengan cerita diatas, termasuk keterlambatan penyerahan laporan NBI oleh GOV sehingga congres pun terlambat membahasnya. Itu makanya, aku gak melihat sampe sekarang presiden maupun Gubernur NBI mengeluh soal cetak mencetak ini. Tapi kenapa 8uj3l, seorang MoFA, antekna GOV (hihihihi) mendesak kongres padahal 8uj3l pastinya tau sebenarnya yang bikin lama itu GOV sendiri? Hihihihi

Salam,

Bong
Ketua Kongres