[contoh] Other Story

Day 2,376, 07:58 Published in Indonesia Indonesia by Richard213

Write your Story
Dont afraid of it
Cause you can create your own story



Hari menjelang sore, kulihat langit biru yang sedari siang Aku lihat telah berubah warnanya. Hari dimana lelah sehabis berlatih bersama komandan dan teman seperjuangan. Akupun masih ingat tentang peristiwa beberapa bulan yang lalu. Peristiwa yang tak ingin kuingat kembali. Peristiwa yang tak akan pernah dilupakan oleh prajurit manapun di dunia eRep ini.

Sembari berlatih menembak Akupun melamun sejenak tentang peristiwa hari itu. Aku ingat bagaimana sistem sarafku yang disaat itu pertama kali menerima syok kejutan dari strategi perang yang baru, mengingat sudah berapa senjata yang Aku gunakan, dan sudah berapa simpanan makanan yang Aku gunakan dalam perang pembebasan region di bulan itu.

Well, inilah kami. Perjuangan yang tidak sia sia selama beberapa bulan ini. Kami telah berhasil membebaskan region dari tangan mereka walaupun kami harus rela dengan kehilangan berjuta simpanan makanan dan senjata, ya cukup sepadan menurutku.

Setelah beberapa jam latihan menembak, Akupun membereskan perlengkapan senjataku. Pulang ke rumah. Rumah yang sudah Aku idamkan selama perang berlangsung, rumah yang tak terjamah selama Aku pergi berperang dari satu wilayah ke wilayah lain.



Aku duduk termenung di depan beranda rumahku, yah seperti mimpi bisa kembali ke rumah. Disaat sedang melamun, Mobile-S* ku berdering nyaring dan langsung kuhubungkan dengan headset ku.

“oi, Richard, kau ada di rumah? Dari pada di rumah bengong, mendingan kesini, lumayan rame” kata Medox
“haha, tau aja kau, emang bedanya apa rumah sepi sapa ruangan sepi disitu?” kataku
“yaaa seenggaknya kan ada teman untuk ngobrol lah, daripada disitu bengong tanpa arah” katanya
“yo wislah, koe kesitu 10 menit lagi”

Akupun bergegas pergi dari rumah sembari membawa beberapa uang dan beberapa barang untuk perlengkapan disana, do you know what are we talking about? Ya, tak lain tak bukan #Mentornubi



Akupun mulai memasuki bangunan yang bernama Hexionesia*, bangunan yang menghubungkan ruangan penting di kota ini, atau bisa dibilang di negara ini.

Sesaat ku memasuki ruangan, terlihat hanya ada beberapa orang yang sedang berbincang dan sebagian hanya makan atau minum lantas pergi dari ruangan itu. Ruangan yang terbilang sangat sepi.

“Richard, sini sini” teriak Medox

Kulihat Medox bersama beberapa orang yang aku kenal

“oi Medox, Yuko, Yuyu” candaku
“oi Richard, gue tuh komandan loh komandan, malah manggil Yuyu” teriaknya
“jangan dingerin si Yuyu, dia lagi mabok noh” kata si Medox
“gue juga kenapa dipanggil Yuko?” gumamnya
“lah bukannya nama loe Yuko Oshimo ya , jadi g salah lah ane panggil Yuko” candaku

Sesaat kulihat ruangan kembali

“kan udah gue bilang, ga ada bedanya sama rumah guakan, Dox” kataku
“ya seenggaknyakan ada ramean dikitlah, daripada rumahlu, dah gede kaya kuburan lagi, sepiiiiii” timpalnya
“Yoyoy, disinikan kita bisa minum sepuasnya, ya ga Ko?” kata si Don
“mabok mabok aja lu Don, gue mah g ikut ikutan” kata si Yuko
“bah, sepi gini bukan style gua, bentar gua ke podium dulu” kataku
“ngapain dia Dox ke podium, kaya mau pidato aja” kata Don
“biasa ngaramein ruangan bahasa indonesianya mah”kata si Medox
“nikmatin aja”



Akupun sampai di depan ruangan, kulihat banyak sekali orang yang hanya keluar masuk ruangan, berkumpul bicara berkelompok tapi tidak seperti yang kuingat dulu disaat ruangan ini penuh dengan canda tawa yang kuingat.

“selamat malam semua” sambutku
Kulihat beberapa orang menengok kearahku, dan beberapa tetap tidak memperhatikanku
“saya lihat disini atmosfernya kurang bisa dinyalakan jadi ada yang punya usul?” kataku

“potong ***** si Medox aja” teriak Don
“WOY” kata Medox sambil geplak Don

“ide bagus ndan, tapi saya punya ide lebih baik, bagaimana kalo kita....”
Kulihat semua orang mulai memperhatikan dan mendengarkanku, mata mereka seperti menanti nanti ada keadaan ini, kubayangkan mereka membawa semacam stik bertuliskan nomer yang siap diacungkan disaat pelelangan barang (jadi ngalor ngidul)
“KUIS..!!!”
Semua orang bersorak kegirangan, yang sedang tidur terbangun, yang sedang pingsan gara gara dipukul Medox sampai orang yang baru keluar ruangan juga ikut masuk ruangan kembali



Setelah 30 menit memberikan 5 pertanyaan yang memenangkan hadiah adalah Wangdora, MSI dan Adit99.

Puas rasanya Aku memberikan beberapa hadiah kecil kepada mereka. Sambil kembali kemeja tempat teman temanku berada, kulihat ruangan mulai kembali sepi. Ruangan yang tadi penuh canda tawa penikmat kuis telah menjadi sunyi senyap yang seakan ikut menenggelamkan jiwa mereka dalam kesunyian malam (etdah -.-)


“Dox, gua pulang duluan ya, duit gua udah abis dibagi bagi tadi” kataku
“Loe si pake bagi duit segala, sok sana balik ke rumah kau yang sepi itu” kata Medox
“ya paling ngga ya ngga sesepi ruangan ini lah, tinggal setel aja musik yang keras, huahahaha”kataku
“yo, ane balik duluan, ndan Yuyu, Yuko” kataku
“JANGAN PANGGIL GUA YUYU” teriak Don
“ish loekan namanya Don Yuyu, terima nasib aja” kata Yuko sambil geplak pala Don

The end



Ket
Yang bertanda * bisa baca di cerita Before the Fallen di beberapa koran sebelum ini

Cerita hanya fiksi sambil ditambah beberapa fakta, kalian bisa mencari mana fakta mana fiksi jadi stay tune and keep writing

SENT HERE YOUR STORY



Before the Fallen Part 1