[Ch.4]Is this what we called Media War ?

Day 1,598, 04:41 • Published in Indonesia Indonesia • by yulianing
The Silent Newspaper
Paper may not speak, but the newspaper says a lot



*sotoy edition*

As you know, the war between eIndonesia and ePhilippine has taken place for days, and it seems like it still far from over. While the conflict in the battlefield still continues, it looks like another conflict has started, conflict between article vs article.

Begins with Orang Bajo who has made an article about the reason behind eIndonesia - ePhilippine conflict from the perspective of an ordinary eIndonesian citizen. And then there is another article or i prefer to call it a Counter-Article made by roymustang who denied all the things that have been described by Orang Bajo. Read the comments on both articles, both eIndonesia and ePhillipine are arguing with their own opinion.

Is this what we called Media War ?
Articles vs Articles ?
Journalists vs Journalists ?

Lets makes this game more interesting !

======================================================
The Silent Newspaper
Paper may not speak, but the newspaper says a lot

*edisi sotoy*

Seperti yang kita ketahui, peperangan antara eIndonesia dan ePhilippine sudah berlangsung berhari-hari, dan keliatannya masih akan berlangsung lama. Sementara konflik di medan perang masih berlanjut, sepertinya ditempat lain ada konflik baru, konflik antara artikel vs artikel.

Diawali dengan terbitnya artikel yang dibuat oleh Orang Bajo yang menjelaskan kenapa konflik antara eIndonesia - ePhilippine bisa terjadi melalui sudut pandang rakyat biasa. Lalu terbitlah artikel lain, atau saya sebut sebagai Artikel Tandingan, yang dibuat oleh roymustang yang isinya membantah apa yang dijelaskan oleh Orang Bajo. Membaca komentar-komentar pada kedua artikel tersebut, baik eIndonesia dan ePhilippine saling berdebat dengan opini masing-masing.

Apakah ini yang disebut dengan Perang Media ?
Artikel vs Artikel ?
Jurnalis vs Jurnalis ?

Ayo, buat game ini lebih menarik !

Thanks for reading
Yulianing

P.S : Ditunggu caci makinya