[CERPEN ISC] Super hero {X}

Day 1,807, 03:04 Published in Indonesia Indonesia by J.V Bon Vila

Malam buta membawaku melangkah cepat di tengah kota Bandung. Genangan air sisa hujan seakan membuat kaki ini mengalir kearah keramaian. Begitu aku sampai disebuah perempatan, aku berdiri tegak. Menatap gedung tinggi yang cerah dengan lampu berjajar dicelah jendela persegi yang berbaris rapi. Ini kali ketiga aku gagal makan malam dengannya. Menunggu seseorang yang kuharapkan ada disini untuk menepati janjinya. Dia tidak datang lagi, Terpaksa aku membuang waktu untuk sekedar berjalan - jalan mengelilingi kota yang basah kuyup ini. Bukan pertama kalinya juga aku keluar rumah tanpa tujuan atau hilang tujuan secara tiba – tiba. Jika malam, penyakit stressku melanda. Aku tak bisa duduk lama di kamar, menonton tv diruang tengah. Jadi yang harus dilakukan adalah menghirup oksigen dan membiarkan tubuhku menjadi santapan angin malam.
Sekeliling kini hening, Pukul 22.00 malam. Ternyata benar dia tidak menepati janjinya. Aku masih berdiri tegak diperempatan. Meneguk bir, menyalakan rokok, mengunyah roti. Namun, tetap pada posisi yang sama, sama tegaknya seperti tadi pukul 21.00 malam. Aku masih berdiri tegak, rapi dan kokoh. Entah mengapa aku hanya ingin berdiri tegak disini. Tak ada hal menarik yang membuatku harus meninggalkan posisi tanggung ini. Semuanya kuanggap nyaman dan penuh kepastian ditemani hangatnya minuman. Ada seorang wanita yang sejak tadi kupandangi, entah mengapa aku senang melihatnya. Dia begitu sibuk, bulak balik masuk toko dan ruko disekitar sini. Padahal sekarang sudah larut malam. Toko dan ruko yang masih terbuka sekarang tinggal beberapa saja.
Tapi seketika saja.Teropong waktu terbuka beberapa detik kemudian...
Aku merasa terdorong dan……
Stststtstt...
Aku masuk kedunia yang tak tahu dimana. Aku melayang!!. Penglihatanku seketika cerah, Terbang!!.
Dari sini diatas gedung tinggi aku dapat melihat semuanya, Aku Tuhan!!.
Apa ini meditasi??, Ahh sudahlah biarkan, ini keajaiban. Kini aku memutuskan untuk terbang keatas gedung dan memandang kebawah. Mataku bisa ku kendalikan hingga beberapa kali Zoom, lebih dekat, lebih dekat, lebih lagi, yah pas!!.Sakti, aku bisa mengendalikan kekuatan seperti super hero. Sekarang Wajahmu, membingkai di kedua bola mata yang kini sangat cerah. Kamu membeli sesuatu ditoko, membungkusnya dan membeli ice cream lalu dinikmati ditempat dan menggenggamnya erat di tangan kanan sedangkan tangan kirimu menjinjing bungkusan yang tadi kamu beli. Semua jelas terlihat dari atas gedung ini, bahkan celah sekecil apapun dapat kugunakan untuk melihatmu se-detail mungkin.
Sayang rasanya jika harus melewatkan moment berharga ini. Jangan aku sia – siakan kesaktian yang datang secara tidak terduga. Dengan segera aku terbang menghampirimu…
"Hai" Aku menyapa percaya diri.
"Heyy, Apaa !!kamuu terbang??" Dia terkejut, hampir menjatuhkan ice creamnya.
"Melayang. hhe"
"ko bisa?"
"Aku Super Hero"
"hmmm " dia bergumam bingung.ketakutan.

Tak begitu lama aku membujuknya untuk ada dipelukanku dan kuajak terbang keliling kota dengan kekuatan super ini. Yang pertama kulakukan adalah mengubah malam menjadi siang, lalu membawanya ke dataran tinggi yang indah, memandang awan yang biru. Setelah bosan dan merasa panas dengan matahari siang. Ku datangkan senja diatas kepalanya untuk dinikmati dengan secangkir teh. Malam kini datang lagi, aku tak suka malam yang sunyi. Maka, kudatangkan mentari pagi, embun di dedaunan dan segarnya udara membelai rambutnya yang indah. Aku benar – benar membuatnya senang dan kagum tiada henti tanpa bisa dia menolaknya.
Perjalanan dilanjutkan, Aku bertanya kepadanya.
“Kamu ingin kemana?”
“Ke luar negeri”, Dia mantap menjawab pertanyaanku.
“Kemana?”
“Paris, Menara Eiffel” dia menjawab.
Hanya beberapa menit saja kecepatan terbangku membawanya tepat diatas kursi kayu di depan menara Eiffel , Paris. Kuciptakan meja yang lengkap dengan sajian makan malam, dilengkapi lilin yang sedang bergoyang oleh tiupan angin, begitu mesra. Kubentuk bulan sebulat mungkin dengan warna merah padam sehingga terlihat lebih dekat dengan warna pink. Tak ada yang terlewat, ku siapkan juga pemain musik dan biolanya. Secangkir wine dengan gelas kristal yang eksotis kini berkilau menjadi bagian pelengkap diatas meja. Sentuhan terakhir, Sebuah bunga mawar merah yang kuberikan langsung dari tanganku disambutnya dan dicium nikmat oleh hidungnya. Aromanya membuat dia tak begitu banyak bicara. Kami berdua menikmati hidangan makan malam yang ajaib.
Mulutnya kembali bergetar seperti akan mengatakan sesuatu.
“Aku ingin ke italia”. Serunya!!. Aku membawanya kesana dengan segera.
Beberapa menit kemudian..
“Aku ingin Ke Amerika”
“Aku ingin ke Brazil”
Ingin ke Jepang”
“Korea”
“Australia”
Aku sudah seperti pemandu wisata yang bila dibayar sudah seharga dua pulau di Indonesia. Entah sudah berapa hari berkeliling dunia. Aku tidak mengingat hari ini hari apa. Setiap hari kumanipulasi sesuai dengan keinginanku, Malam, Siang, Pagi, Sore, semua itu hanya sebuah pilihan scene atau latar yang kugunakan. Seperti sebuah Template yang bisa ku ubah sesuai dengan keinginanku. Aku lelah sekarang, Aku mengajaknya kembali ke Kota Bandung, ditengah kota aku sedang berdiri menatapnya membeli sesuatu dan membungkusnya lalu menjilat ice cream, menggenggam ice cream di tangan kanan dan bungkusan ditangan kiri.
Aku terbang menghampirinya, mengajaknya berkeliling kota, membawanya ke Prancis, ke Itali, ke Amerika, Brazil, Jepang, Korea, Australia. Apa ini???, Sebentar, kenapa ini pagi hari?, kenapa tukang Koran berbaris kompak dekat bus kota?, kenapa kekuatanku hilang?, kemana gadis tadi malam yang kuajak berkeliling dunia?, Apa dia tertinggal di Negara lain?. Berat menerima kenyataan hidup memang. Hmmmm….inilah kenyataan, pahit, seperti Vodka malam itu.

Bandung, 19 Oktober tiga tahun lalu. Aku sedang bermimpi ditengah kota, Terbaring Lemah. Terlalu banyak minum lalu mabuk. Kau yang tersenyum di kamarmu pada saat itu, karena suatu malam diperempatan jalan saat membeli ice cream. Ada seorang pria berteriak mengacungkan tangan ke langit sambil mencoba terbang keatas gedung dan terjatuh beberapa kali. Berandai andai disekeliling orang dan ramainya kota, menghibur mereka dengan Cuma – Cuma. Aku lah Super Hero, yang menghibur masyarakat sepulang kerja di jantung kota. Aku mabuk!!buktinya saat itu aku terkapar di trotoar disengat matahari. Tanpa bisa mengubah matahari menjadi bulan, bulan menjadi bulat dan pagi menjadi sore yang indah dengan senja.
Pada saat itu juga aku memutuskan untuk pulang. Langkahku lambat menyusuri toko dan ruko. Tiba – tiba seorang pemilik toko keturunan Tiong hoa memanggil anak buahnya sambil menyodorkan bungkusan.
“Agus, sini!!!” sambil keluar dari toko dia menyerahkan bungkusan itu .
“iya koh” jawab anak buahnya. Sambil mengambil bungkusan itu.
“Aku pergi dulu, begini Gus, tadi malam ada seorang wanita membeli sebuah gaun, ini cukup mahal, tapi sepertinya tertinggal. Sebab tadi malam dia lari ketakutan karena dikejar – kejar preman yang sedang mabuk. Jadi aku memintamu untuk mengembalikannya jika ia kembali kesini.” Sambil membuka setengah pintu mobilnya dia berbicara cepat dan masuk lalu berlalu meninggalkan tempatku berdiri.
“Siapp kohhh” Jawab anak buahnya.
Tidak ada yang menyuruhku untuk duduk di depan toko pakaian yang terletak di pinggir toko ice cream dan cokelat ini. Tapi rasanya aku harus menunggu wanita itu kembali untuk mengambil belanjaannya lalu meminta maaf. Satu jam menunggu ternyata datang seorang wanita cantik berpakaian rapi seperti hendak pergi ke kantor. Dia terkejut melihatku dan bersiap berlari membalik arah. Namun, aku mengejarnya dan menjelaskan semuanya. Akhirnya setelah aku menjelaskan semuanya, diapun bisa mengerti.
Hari itu ternyata tanpa sebuah kekuatan super, aku dapat mengajaknya makan siang disebuah rumah makan sea food diperempatan jalan. Begitulah, sampai saat ini kami saling mengenal dan selalu tertawa mengingat kejadian itu. Dan aku selalu kecewa mengingat kamu harus pergi meninggalkanku berdiri diperempatan ini sendiri tanpa kekuatan super!!!.kita terpisah sebulan kemudian karena dia menikah dengan tunangannya yang lebih dulu dia kenal dibandingkan super hero jalanan ini. Gaun yang dia beli adalah gaun untuk acara tunangan yang akan diselenggarakan pada malam harinya dimana kita makan siang.
.