[CERPEN ISC] Lebaran Di Tanah Orang

Day 1,812, 02:14 Published in Indonesia Malaysia by Crow Ford

Pagi itu suasana di sekitar kost begitu riuh rendah, bertanya ku dalam hati ada apa kenapa pagi ini orang-orang memadati jalanan tak seperti biasanya. Tumben jam 7 pagi sudah macet ini jalan, sambil berjalan menuju kampus otak ku terus berfikir keras apa yang terjadi?? Apakah gunung Tangkuban perahu meletus?? Atau ada gempa?? Tapi aku tak merasakan adanya tanda-tanda kejadian alam. Terus ku berjalan menyusuri gang kecil menuju kampus ku.

Setibanya di kampus kudapati betapa sepinya kampus ini, kembali aku bertanya dalam hati apa sih yang terjadi?? Kenapa kampus sepi sekali padahal hari sudah menunjukkan pukul 7.30 WIB. Berjalan ku menuju lantai 3 gedung kampus ku dengan hati yang masih tak karuan memikirkan apa yang terjadi di Bandung pagi hari ini.

Sesampainya di kelas lagi-lagi ku dapati ruang kelas masih tertutup rapat. Kulihat melalui kaca yang ada di pintu masih kosong ah mungkin dosen tidak masuk hari ini pikir ku dalam hati. Baru saja hendak melangkahkan kaki menuju ke kostan, ku dengar suara teman ku di kejauhan berjalan menuju ke kelas. Ku sapa mereka dengan penuh rasa heran, "kenapa kalian membawa tas besar?? Mau pindah kost??" sejenak mereka terdiam dan berkata, "enggak kami mau pulkam." Ouh pulkam hal yang wajar sih toh mereka masih dari daerah Jawa Barat. Ku langkahkan kaki menuju ke dalam kelas menyusul mereka yang telah masuk duluan.

Hari telah menunjukkan pukul 8 lebih 15 dosen belum juga tiba, hanya ada aku dan beberapa orang teman, jumlah kami saat itu tak lebih dari 15 orang dari 40 yang seharusnya hadir. Otak ku terus berfikir apa yang terjadi kenapa sedikit sekali yang datang pagi ini??

Tiba-tiba pintu di buka dan dosen pun masuk. Ah statistik pelajaran yang pernah aku sukai dulu sewaktu masih duduk di SMA. Tapi mengapa sekarang aku jadi tidak mengerti dengan matakuliah ini, pdahal rumus yang di pakai itu-itu saja tanpa ada perubahan.

Tak terasa satu jam telah berlalu dosen pun mengakhiri pertemuan pada hari itu. Ku langkahkan kaki ini menuju ke kamar kost ku tercinta untuk segera beristirahat karena tak ada lagi mata kuliah setelah ini. Tapi di tengah jalan kembali hal aneh ku alami. Toko-toko yang biasa berjualan sudah pada tutup. Warung nasi tempat ku biasa menghilangkan lapar pun sudah tutup. "loh ada apa ini kok pada berkemas" pikir ku dalam hati. Namun tak menghentikan langkahku yang ingin segera kembali bertemu dengan kasur.

Setibanya di kost kurebahkan badan ku yang terasa sangat lelah ini padahal hanya ada satu mata kuliah hari ini. Saat ku hampir terlelap tidur tiba-tiba HP ku berbunyi kulihat sms dari teman dekat ku. Hmm tumben nih sms pikir ku dalam hati. Dengan malas ku buka sms itu.

"zan aku jam 1 pulang ke tasik doakan selamat ya di perjalanan, kamu ga usah antar aku aku bisa pergi sendiri lagian aku sama temen-temen kok nanti aku bawain oleh-oleh deh, sayang kamu zan." Tertegun aku membaca sms nya. Sejenak ku befikir tumben nih anak pulang ada apa??

"Tumben neng kamu pulang ada apa? " balas ku kepada nya. Sambil menunggu jawaban dari nya ku hidupkan laptop ku dan segera aku masuk ke FB dan twitter. Orang-irang pada pulkam di status FB nya. "hmm ada apa ya kok pada pulkam??" pikir ku dalam hati. Tak lama berselang HP ku kembali berbunyi, dengan cepat ku buka HP ku dan ku baca sms dari nya. "Besok kan lebaran Haji sayang, kamu lupa ya?". Hah?? Lebara Haji?? Kok aku ga inget sih pikirku dalam hati. "ouh Lebaran Haji ya, ya sudah hati-hati ya sayang, jangan lupa oleh-oleh", kutulis balasan sms kepada nya. Lalu ku lanjutkan lagi kegiatan ku.

Tak terasa hari sudah sore segera ku mandi, kemudian berjalan keluar mencari warung nasi yang masih buka takut ke habisan karena tadi siang aja sudah pada tutup apa lagi ntar malam. Berjalan aku menyusuri jalan di depan kost ku. "wah sudah sepi semoga masih ada warung nasi yang buka" kata ku dalam hati. Seteah berjalan sekitar 10 menit akhirnya kutemukan warung nasi yang masih buka. Tanpa pikir panjang segera ku langkahkan kaki ku kedalam dan memesan sepiring nasi beserta dua potong tahu dan tempe.

Segera setelah ku selesaikan makan malam ku yang sederhana ini adzan magrhib pun berkumandang. Ku percepat langkah kaki ku menuju ke kost untuk segera menunaikan sholat. Setelah selesai aku menjalan kan kewajiban seperti biasa aku hendak mengaji sebaris dua baris, tiba-tiba ku dengar dari kejauhan takbir mulai berkumandang. Terenyuh hati ku teringat akan kedua orang tua ku dan juga adik ku yang super degil di rumah sana. Ku paksakan tuk membaca Al-Quran yang telah ku buka tapi hanya sanggup membaca 2 baris, segera ku tutup Al-Quran ku, ku lipat sejaddah ku dengan rapi, lalu ku sambar HP ku yang tergeletak di kasur.

"Tuuut...tuuuut... nomor yang anda tuju sedang sibuk" loh kok sibuk ya ah mungkin sedang menekfon sodara pikirku. Ku tutup telfon dan ku rebahkan diri di kasur sambil mendengarkan takbir yang berkumandang dari kejauhan. Tak lama telfon ku berbunyi ah telfon dari mama, tanpa membuang waktu segera aku angkat telfon ku.

"Halo ma. Lagi ngapain?" tanya ku begitu ku angkat telfon ku. "Halo bang, ndak ada lagi nonton TV aja nih, abang lagi apa?" balas mama di seberang telfon. "Lagi duduk-duduk aja ma, maaf lahirbathin ma tuk keluarga di sana" jawab ku. "ia bang sama-sama besok sholat Ied di mana?" tanya beliau. "Sholat di deket sini aja ma, masak rendang ma besok?" tanya ku, teringat ku akan rendang buatan mama umhh sungguh menggugah selera. "ouh iya hati-hati ya bang, hmm ia bang adek minta di masakin rendang daging Qurbannya".

Lama kami berbincang di telfon itu begitu terenyuh hati ku, ingin ku menangis tapi tak mungkin aku seorang laki-laki tak pantas bila ku menangis. Tak terasa dua jam berlalu, hari pun menunjukkan pukul 10 lebih 15 malam. Ku akhiri pembicaraan dengan orang tua ku setelah sebelum nya berbincang dengan adek ku.

Ku tutup telfon ku,segera ku keluar mencari makanan kecil untuk cemilan malam ini. Baru beberapa langakah aku berjalan HP ku kembali berbunyi, kulihat sms dari pacar ku. Segera ku buka sms itu. "Abang lagi ngapain? Adek udah di rumah nenek bang". "Abang lagi nyari cemilan dek, gimana di padang ramai dek"? balas ku pada nya.

Tak lama HP ku kembali berbunyi. "enak bang rame seru tapi sayang ga ada abang di sini, adek kangen abang, kangen rumah juga bang". Deg hati ku bergetar, kembali rasa kangen itu menyelimuti hati ku. " Abang juga kangen adek, sabar ya dek gini lah nasib perantau dek". Balas ku dengan gaya sok tegar dan wibawa, padahal dalam hati ku juga merasakan hal yang sama.

Setelah mendapatkan cemilan ku lihat jam menunjukkan pukul 23.30 segera aku pulang ke kost dan menjamah laptop yang dari tadi aku biarkan menyala tanpa aku sentuh sedikitpun. Sambil chatting dengan beberapa teman di FB dan Twitter ku habiskan sedikit demi sedikit cemilan yang aku beli tadi. Sungguh hati ku begitu kangen akan kebersaman di rumah tapi , ya begini lah demi masa depan ku harus berjuag dan bertahan tak boleh kalah oleh rasa kangen ini.

Sambil tetap SMS-an dengan Pacar ku, ku lanjutkan bermain FB dan twitter hingga rasa jenuh menghampiri. Kembali ku teringat akan keluarga ku, masakan mama, pacar ku dan semua yang ada di kampung. Ingin menangis rasa nya, tapi ku tahan. "Aku harus kuat ini cobaan pertama lebaran Haji jauh dari orang tua dan pacar" bisik ku dalam hati.

Terbayang oleh ku tahun lalu kami pergi sholat Ied bersama, lalu sepulang sholat bersama-sama menyantap ketupat sayur dan rendang yang sudah di siapkan sebelumnya. Selesai berbenah seperti biasa aku dan adek ku lalu pergi kemesjid untuk bermain dengan sapi dan kambing yang akan di Qurban kan. Lalu menguji nyali dengan mencuci kaki dengan darah yang keluar dari leher sapi yang baru di sembelih. Setelah itu pulang sambil membawa daging sapi untuk di rendang atau di goreng dengan sambal. Biasanya sekitar jam 3 sore pacar ku akan datang dan membawa rendang dari mama nya dan kami biasanya makan bersama lalu setelah isya dia ku antar pulang.

Hampir ku meneteskan air mata saat mengingat itu semua. Ku putuskan untuk menelfon pacar ku di tengah kegalauan hati yang tak menentu itu. Ku harap dengan menelfonnya hati ini bisa lebih tenang. Lama ku mendengarkan nada sambung nya samapai akhirnya di angkat. Betapa girang nya hati ku, sudah seminggu ini aku sibuk dengan urusan kampus sampai aku tak punya banyak waktu tuk menelfon pacar tersayang ku ini. Lama kami bercerita di telfon hingga pukul 3 pagi. Rasa kantuk mulai menerpa ku, ku katakan pada nya agar segera tidur supaya esok tak terlambat sholat Ied. Dia mengiyakan dan menutup telfon.

Sebelum ku pejamkan mata ku kembali ku pandangi foto keluarga ku dan foto ku bersama pacar ku ini. Dalam hati ku berdoa, "Besok Idul Adha pertama ku tanpa orang-orang yang kusayang. Tanpa mama papa adek, aku sendiri di sini semoga kalian baik-baik saja di sana, dan untuk mu adek ku tercinta abang tau berat memang menjalani ini semua, jarak memisahkan kita tapi ini demi masa depan kita juga dek, abang sayang kamu". Lalu ku lelapkan mata ku sambil berharap dapat bertemu mereka walau hanya dalam mimipi.



Untuk keluarga ku tercinta.
Untuk pacar ku tersayang.