[cerita merah-PKeI] Tawa itu Menggelegar dari Lantai atas

Day 1,763, 07:26 Published in Indonesia Indonesia by Jual Kecap

Cuaca yang panas membuat ku semakin gerah, dengan lalu lintas kota yang semakain membuat ku semakin gerah. Kucoba menyalakan vespa 1973 yang selalu menemani ku di jalanan ini menuju gedung merah, gedung yang selama sebulan lalu sebagai ruang kerja ku.

Sesampai di gedung tua yang kucintai ini masih tetap sama, tak ada satupun yang berkunjung disini, yang ada hanya selongsong perluru kosong bekas pertempuran,,, aku naik kelantai atas mungkin ada seseorang disana, terdengar tawa yang menggelegar dari bekas ruangkerja ku... "hahahaha... mari kita bersenang-senang kawan" tersentak aku kaget melihat sosok tinggi besar dan berjenggot... "iya dimana, kapan" jawabku singkat... dan iya hanya terdiam... sejenak dalam benakku ada apa dengan orang ini hanya tertawa dan sambil membaca koran-koran yang memang dulu kupesan. Ia semakin tertawa dengan koran lamaku di bekas runagkerja yang bersimbah dengan botol minuman impor...

ku tutup kembali pintu itu, terdengar suara detak kaki dilantai bawah... dan segera ku turun untuk melihat... "siapa..." tidak ada yang menyahut... aku pun semakin penasaran... ku susuri ke belakang gedung dekat dapur... "neo_ryan ada apa" tanya ku dengan penasaran " aku harus pergi... pargi dari sini" dengan muka tampak tegang ia menggenggam pistol ditangan... "mau kemana, tunggu dulu..." dengan tergesa-gesa ia membawa seluruh amunisi yang ada di gudang belakang gedung ini... "aku harus pergi... nanti kau akan tau..." aku tidak bisa mencegah, karena di tangannya penuh dengan senjata, dan aku gak mau mati konyol... "brreemmm...bremmmm... bremmm..." dengan motor dua tak warna hijaunya iya melaju kencang meninggal kan gedung tua ini... aku semakin penasaran dengan keadaan ini...dan kulihat di dekat pintu belakang tergeletak foto wanita tepat dimana neo_ryan berdiri. Foto itu sudah lusuh dengan darah yang ada dilenganya....

Di ruang tunggu gedung ini aku duduk dikursi tua, dan ku abil beberapa koran hari ini yang tergeletak begitu saja di depan meja... suara tawa dari lantai atas semakin keras... aku terkejut... dalam hati kecilku berkata "apa yang ia pikirkan..." dan ku biarkan saya ia dengan kegiatanya...Kulihat halaman depan koran itu... "anjing... kenapa orang ini semakin menjadi seperi tai... gak ada yang menuruhnya rabel" gumamku... kecewa rasanya melihat teman yang selama ini bersama berjuang membela musuh di medan pearang... "sudah lihat koran hari ini bang" tryodo seorang perwira muda TNeI yang juga kader terbaik dari gedung ini menyapaku dengan seperti terperanjat kaget. "sudah... saya sungguh kecewa dengan kejadian ini... memalukan" sambil membakar rokok ia berbicara kembali "ini menjadi pembicaraan hangat di markas TNeI, apa maksudnya..." "yah sudah biarkan saja... itu hanya tingkah oknum yang tidak jelas... " didepan pintu masuk kami berbicara banyak tentang perang di java dan sumatera, " iya siap komandan,,, saya segera meluncur... bang saya pergi dulu... kita diserang..." "iya... kasi tau kalau ada apa-apa"... dengan mobil dinas melitenya ia melaju di depan gedung tua ini....

Ku hidupkan tivi tanpa warna yang ada di ruang tunggu peninggalan jaman perang besar beberapa tahun lalu, terdengar suara boom yang sangat dahsyat dari selatan kota... sirine tanda bahaya terdengar begitu nyaring..."ada apa ini... apa benar kita diserang" gumamku...dengan segera aku gudang amunisi untuk mempersenjantai diri...

Melihat keluar asap mengepul di beberapa titik kota... ku coba masuk ketengah kota dengan vespa 1973 dengan dentuman tawa dari lantai atas yang semakin mengelegar...


Bersambung