[SoRE] asumsi - asumsi (jilid 2)

Day 1,288, 06:23 Published in Indonesia Indonesia by Kang Tiban

Mengenai plan yang diusulkan presiden, Saia ada beberapa hal juga yang ingin disumbangkan

Ingin sumbang makian??… gak lah… dah gak jaman…
Jauh jauh ke lithuania supaya rada nyaman dengan hidup tanpa makian kok… 😉

Langsung aja yee…

Pertama, saia ingin coba mengikuti persepsi masbro sebagai presiden dalam pengambilan keputusan ini
Barusan mampir ke irc, kemudian chat sedikit ama masbro dan kertajaya yang saia rasa cukup representatif untuk menggambarkan alasan dan latar belakang plan tsb.

Tentu saja, saia percaya betul bahwa masbro pasti akan melandaskan kebijakan setinggi-tingginya hanya untuk kebaikan, kepentingan, dan kehormatan negara.
Sebagai sesama prajurit yang ditempa lama dalam struktur aberi, tentu wawasan eNusantara mengenai hal ini tak perlu dipertanyakan lagi.
Lantas, mengapa bisa timbul kebijakan, yang menurut saia, dan mungkin sebagian teman-teman, kurang masuk akal bagi tanah air kita tercinta ini.

Dari diskusi di irc barusan, masbro melandaskan kebijakan ini pada 3 point utama
1. Peace
2. Resource
3. Mutus border ama Asu

Pertimbangan ini yang menurut masbro dirasa cukup untuk mengambil kebijakan sewa region dan kasih Maluku ke Aussie.
Kebijakan yang berani, tidak populer, tapi dengan asumsi 3 point latar belakang tadi, cukup bagi masbro melempar kebijakan ke muka publik.

Nah, sekarang saia ingin mengajak teman-teman, yuk sama-sama kita coba telusuri asumsi-asumsi yang digunakan masbro, kali aja emang kita yang kurang paham kondisi negara, ataukah mungkin saja masbro yang kurang teliti dalam berasumsi.
Cekidot

1. Peace
Seperti dulu saia pernah tuliskan dalam sebuah kritik pembebasan region di jaman pemerintahan kandon, bahwa tidak ada yang bisa menjamin peace dengan australi itu akan menjadi solusi. Selagi kita masih menduduki satu saja region milik negara lain, akan selalu timbul konsekuensi reaksi dari negara pemilik region. Drain damage adalah hal yang lumrah dalam pendudukan region negara lain. Dan tak ada satupun modul di erepublik yang dapat menghentikan orang per orang untuk tidak melakukan resistance war. Peace dengan australia bisa saja dilakukan via kebijakan bilateral dua negara, gov Indonesia dan gov australia. Tetapi ketika terra dan teman-teman butuh pengalihan damage Indonesia, selalu dapat terbuka resistance war dengan singkat, 10k idr bukan jumlah yang terlalu besar saat ini, apalagi dengan unlimited currency donation. Dan tidak ada satupun yang akan dapat disalahkan ketika terbuka resistance war, dalih apa saja bisa dikemukakan.

Belum lagi, bagi yang sejak lama mengikuti hubungan bilateral kedua negara, bagaimana besarnya kebencian beberapa pemain utama australia dengan indonesia.

Selain itu, perlu temen-temen perhatikan pula, perpolitikan di australia rada beda ama kita di Indonesia. Di sana kebijakan-kebijakan yang diambil cukup elitis, terpusat, dan tertutup. Perlu sekali temen-temen kongres memperhatikan hal ini ketika bersidang dengan presiden dan jajarannya nanti, untuk memastikan apakah presiden telah mengkonfirmasi plan ini berasal dari pengambil kebijakan australia. Apakah kebijakan ini bersumber dan atau telah disetujui oleh sir constant cs yang signifikan pengaruhnya di tanah kangguru sana.

2.Resources
Mengenai resources, tentulah tak bisa kita elakkan butuhnya kita akan saltpeper, aluminium, dan grain. Dan di sisi yang lain, bahwa kita telah punya 3 region fish di LSI, maluku dan central thailand.
Tapi mungkinkah logikanya dikembalikan menjadi:
Apakah mungkin Indonesia tetap menjaga region Victoria, South Australia dan Western Australia tanpa menyerahkan Maluku??

3.Mutus border dengan Asu
Mengenai isu ini, saia tentu perlu mengkonfirmasinya terlebih dahulu.
Setelah sedikit tanya-tanya dengan MoFa dan Presiden mengenai isu ini, bagaimana derajat kebenaran, tingkat validitas, keakuratan informasi dan sumbernya, ternyata isu ini didapat dari salah satu petinggi brazil yang cukup berpengaruh. Memang saia pun tak dapat memastikan motif informasi atau tingkat kepercayaan pada sumber ini. Tapi, menurut saia, informasi ini memiliki tingkat bias yang cukup tinggi.
Pertama, sumber informasi ini berasal dari seorang pemain lawas brajil.
Ia memiliki latar belakang sebagai pendiri terra,
dan setahu saia merupakan salah satu tokoh yang tak begitu bersimpati kepada indonesia dalam konflik BIA ketika Papua dan Kalimantan diserang tempo hari.
mungkin saja karena berada dalam lingkaran inti Terra itulah dia memiliki informasi ini dan memberikannya kepada kita, tetapi.. menurut pandangan saia, kita tak dapat menerima mentah-mentah informasi ini tanpa usaha lebih lanjut untuk mengkonfirmasi kebenarannya.
Karena bukan tak mungkin ini cuma akal-akalan aja buat memberi sedikit tekanan kepada presiden agar segera mengambil tindakan taktis.
Tentulah lain ceritanya, bilasaja informasi ini datang dari agen-agen Keris yang telah disusupkan, atau dari beberapa kerabat lama yang dapat dipercaya.

So… bila kami telah mencoba mengikuti asumsi pak presiden yang melatarbelakangi kebijakan ini, dan bagi saia.. sulit untuk tetap dijadikan landasan mengambil kebijakan melepaskan Maluku dan sewa region ama Aussie.

Bisakah pak presiden juga mengikuti asumsi yang melatarbelakangi banyaknya ketidaksetujuan warga negara yang teguh membela kehormatan tanah airnya?
di penghujung masa jabatan Bisakah pak presiden tetap menjadi pemimpin bagi warganya?

Kalo ada sumur di ladang…
Bolehlah kita menumpang mandi…
Kalo bisa mikir tenang…
Kenapa kudu pake maki-maki…
\o/

Keep Cool, Calm, n Confident!