17 Agustus 2020 day 4654 / preman peringkat 2 sekomplek.

Day 4,654, 00:51 Published in Indonesia Switzerland by AG.Tukang Jamu

Pagi yang cerah ini dalam suasana pesta Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75, sudah menjadi tugas dan kewajiban ane sebagai warga negara yang baik ialah mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif.

Sebagai tukang jamu tugas ane ya nggak jauh-jauhlah dari jualan jamu demi memenuhi kebutuhan perut serta demi menjaga kesehatan dan imun masyarakat biar nggak tertular covid-19.

Jadi masih pagi buta ane ngolah bahan-bahan jamu mulai dari empon-empon, brotowali, kunir asem, beras kencur, dan kawan-kawannya. Proses pembuatan jamu ane 4D, Digiling, Dipilis, Direbus, dan Dikemas. Jamu dagangan ane ane buat fresh biar kualitasnya jempolan demi memenuhi kebutuhan pelanggan.

Selesai pengolahan jamu ane keliling komplek sebelah rumah yang biasa ane tongkrongin, diperempatan jalan dekat kantor Lurah nawarin jamu olahan ane ke pelanggan ane. Kondisi masih sepi aman sentosa ndak ada saingan tukang jamu lainnya.

Sudah senang gembira jualan satu jam lebih aman sentosa, eh Malang di selatan Surabaya, Untung berontak di 30 September 65. Datanglah preman yang sekomplek dengan ane malak hasil jualan ane, minta jatah premannya.Berhubung premannya serem, peringkat dua di komplek ane adu panco, ya sutralah ane ngalah dan melipir ke komplek yang deket kantor Camat.



Sudah nongkrong di kompleknya kantor Camat se jam an, aman sentausa. Lha ndilalah pas ane lagi nganterin jamu ke ruangan pak Camat, si preman nya kok ya muncul lagi. Kali ini dompet ane yang dicolong. Apes bener hari ini, jualan di perempatan kantor lurah di begal, deket kantor Camat di begal juga, terus maunya abang preman piye tho?



Wong kita tetangga satu komplek cuma beda gang, senasib sepenanggungan yang sama-sama berjuang mengisi kemerdekaan yang dipersembahkan oleh para pejuang dan pahlawan RI. Masak sesama WNI harus jotos-jotosan? kapan mau memajukan bangsa dan negaranya?

Salam

Tukang Jamu.