Sesat Pikir Mereka yang Bertikai
Blakasuta
Setelah beberapa bulan ke belakang kondisi politik eIndo lumayan damai, kini kembali bergejolak oleh pertikaian antar kubu. Pihak A membacoti pihak B, pihak B sakit hati, balas dendam membacoti pihak A. Tidak terima dibacoti pihak A membacoti pihak B, begitu seterusnya sehingga tidak jelas ujung pangkalnya bagaikan ayam dan telor. Tapi dari dulu sampai sekarang, gaya bacotnya sama saja, irrasional, dan bias kelompok.
Mari saya kenalkan dengan yang namanya logical fallacy yang diterjemahkan bebas oleh para penulis di kompasiana dengan "sesat pikir". Sesat pikir adalah kecacatan dalam beralasan atau berargumen, biasa digunakan oleh politisi dan e-politisi maupun media untuk membodohi orang-orang, atau setidaknya merendahkan pihak lain dan meninggikan pihak sendiri di mata orang yang tidak ikut bertikai. Di bawah ini akan saya berikan beberapa ilustrasi mengenai jenis-jenis sesat pikir yang sering terjadi dalam pertikaian tiada ujung kubu-kubu di eIndo, dengan tujuan kita-kita yang tidak terlibat dapat menahan diri tidak terbawa arus perbacotan yang tidak hanya irrasional dan bias, namun juga tidak solutif.
Sesat pikir Ad Hominem
Ini adalah sesat pikir yang umum terjadi dalam menanggapi atau memberikan sebuah kritikan. Lucunya, semua pihak yang bertikai sering mengalami sesat pikir ini.
Sesat pikir "tu quoque"
Singkatnya menjawab kritikan dengan kritikan balik kepada pemberi kritik pertama, tanpa menjelaskan substansi masalah yang dikritik. Sound familiar, eh?
Sesat pikir "composition"
Contohnya seseorang dari partai A melakukan kesalahan/kegagalan, maka pihak B ramai-ramai mengatakan bahwa semua anggota partai A biang kegagalan.
Cukup 3 saja dulu, sebenarnya masih banyak sesat pikir yang bisa diamati dari pertikaian antar kubu di eIndo. Silakan kunjungi pranala ini untuk tahu lebih dalam mengenai sesat pikir.
Salam anti sesat pikir!
Comments
pertamaxxxxx \m/
Darn !
Yang "ad hominem" dan "to queque" paling banyak om.
Kalo yang composition mah kebanyakan di kampus, terkenal dengan nama arogansi jurusan.
kalo ga percaya tanya aja sama Munawar Musso
composition juga banyak di erep. contohnya ane, karena gabung bocil dan sekarang cobra malah dibilang maho taman lawang, padahal kisah ecinta ane dan aleeta telah teruji ruang dan waktu keabsahannya.
om petung \😃/
yang ente bilang itu ad hominem yang ditujukan buat aleeta. karena dia pacaran sama nyang maho. #sad
pukpuk om petung yang ntah Maho beneran ato Maho jadijadian...
/me kabooor
waaa jadi alibi
jangan percaya aleeta karena dia pernah pacaran sama om maho petung >>> composition
hwa hwa hwa namanya aja kampus gajah 😁
ada duet timur jauh, keh keh keh
beh, gw mah di ketekin blakasuta , sso. serem sama aktivis kampus.
haha...urang cuma kura-kura kampus 😛
rame
#god save kimcil
#waniperih
[removed]
vote...
btw intinya adalah tata bahasa gan...selagi penyampaian kritik dgn bahasa yg enak didengar/dibaca, tanggapan >60% akan positif. itu aja. coba deh....
nah kalo dalam kondisi keruh, malah nerbitin artikel yg keruh, apa gak jadi mati semua ikannya gans?
*maaf komeng gak pake mikir* xD
nah, sepakat
composition itu totem pro parte yak?
Iya, mirip Om
gak cuma penyampaian kritik ini koridornya. Termasuk juga tata bahasa reaksi atas kritiknya, dan sepertinya ini yg gak elok sekarang. At least se-pembacaan gw.
sepakat banget sama ini. sesat fikir ke 1 dan ke 2 biasanya terjadi dalam sebuah reaksi atas sebuah kritik
nah coba diliat, di artikel gw, ada gw menggunakan kata kasar, kata menghina dan kata kata seperti itu ? gak ada. itu kan jelas kritik.
bandingkan dengan reply2 dari golongan lu yang penuh kata kata kasar dan hinaan
Yuko,,,maaf ya,,gak usah bawa bawa nama golongan selagi kita gak mengatas namakannya...cb ente simak deh komen individu dan komen golongan,,beda itu..ane yakin ente bisa tau kan? lagian kritik itu jgn pake sindiran deh,,kalo mau kritik smpaikan dgn baik plus saran..tks sdh mendengarkan..
kalo artikel lo mungkin lebih ke "composition" dari judul artikelnya.
kalo komen yg lo maksud mungkin lebih ke "tu quoque" dari ngungkitnya.
masalah kritikan, sebetulnya ngga ada "bentuk kritik harus dan cuma boleh ini". karena kesalahan juga ngga ada "bentuk kesalahan harus dan cuma boleh ini". kritik bisa frontal, satir, keras, lembut, asal argumennya relevan.
mas belajar bahasa indonesia SMA kelas satu deh, ada tuh pelajarannya menyampaikan kritik, sanggahan dan pendapat dengan baik dan benar
lolololoolol
bacot!
keh keh keh
v
terjemahin dong,, ane g bisa bhsa linggis
buka ini om translate.google.com
gila. mahasiswa banget. gamau langsung disuapin, biar belajar proses.
sesuai banget sama "supaya kampus ini menjadi tempat bertanya ,dan harus ada jawabnya"
keh keh keh
Sebenarnya karena malas menerjemahkan saja 😁
ane lebih suka d suapin om.. biar kesannya romantis gitu.. haha
Nah, this is it.
Vote!
wkwkwkkk.... stelah lama adem yg mulai sinetronnya sapa ya kakak...?
stelah lama adem yg nyinggung2x sapa ya kakak...?
trus skarang ketika sinetronnya rame gmn dong....?
ada yg ngerasa njilat ludah sendiri gak ya...?
wkwkwkkk.....
trus salh sapa dong...? salah gue ? salah temen2x gue yg metal2x itu...? wkwkwkkk.....
gw gak urusan dengan sinetron mereka (atau kalian? wkwkwk). seperti di awal artikel ini, udah gak jelas siapa yang mulai duluan. tujuan gw tulis artikel ini cuma mau tunjukkin ke orang-orang di luar shinetron/konflik/pertikaian bahwa yang terjadi itu irrasional, bias, dan tidak solutif.
nice, vote and subs 🙂
yang paling parah adalah :
Kita itu nggak tahu, Kalau kita tu nggak tahu...
Subhanallah...
NoOffence, coment ini dibuat gak pake mikir...
sudah jamak bro..menyelesaikan masalah tanpa solusi,
yang ada menyelesaikan masalah dengan melempar masalah baru,
/mending ramein Indonesia Lawak Club aja deh..hahaha
ruhut itu masuk yg mana ya kk?
wekakakakakak
hahahah... bagus artikelnya...
anggap saja itu sebagai bungkus nya.... toh kalau bener2 di telaah, intisarinya dapet koq... hanya saja pura2 tidak tau (berusaha mengindahkan) dengan bener2 tidak tahu itu bedanya tipis...
sayangnya... bungkus2 yang seperti ini yang paling banyak diminati, kalo tidak sangat negatif, kalau ga sangat positif... namun sangat negatif yang paling dominan. toh masi banyak yang bereaksi sesuai dengan intisari nya... walau lebih sedikit dari yang berusaha mengalihkan...
vote.