Krik..Krik..Krik..dan Lalu Angin Berhembus

Day 1,919, 13:45 Published in Indonesia Bolivia by Don Care Leone

Entah kenapa saya kok mikir, lama-lama erepublik eIndonesia kok ngebosenin ya? Ini apa emang saya sendiri yang merasakan atau yang lain juga. Dan baru dapat informasi dari kawan-kawan lain tentang situasi terkini eIndonesia.

Aku sebagai orang awam kurang ngerti sama politik dan ekonomi. Ruwet sama negosiasi dan tetek pentilnya. Tapi aku berpegang sama satu hal : Erepublik itu games internet buat perang-perangan antar negara. Itu yang aku pegang. Politik, ekonomi dan negosiasi supaya nggak ambles kan cuman tambahan saja.

Nah, ada beberapa hal yang saya soroti selain perempuan. Dan saya kira menarik.



Pertama, saya baru inget, yang biasanya tukang kritik ePemerintah kok pada ngilang ya? Sepi amat. Apa mereka lagi sibuk jualan durian di Pasar Minggu karena lagi musim atau gimana, aku nggak ngerti. Jujur, padahal aku kangen sama dagelan mereka. Ini penting. Untung ada Sandra Dewi. Artikelnya bagus  Ini aku objektif.

Yang kedua, ya tentang bosennya jadi warga negara eIndonesia. Ini bukan masalah nasionalisme, tapi kemampuan ePemerintah menyediakan wajan untuk hasrat rakyatnya. Main sama Auss, Pilipin, dan Malay terus-terusan apa ndak bosen? Ibarat main terus sama yang itu-itu aja, nggak ada seret-seretnya.

Yang jelas di pemerintahannya dahulu sudah menghasilkan sesuatu yang positif. ePemerintahan kemarin bilang pintu kita tertutup untuk ke segala arah, dan coba dibuka denga negosiasi yang alot dan berlama-lama. Lalu ketika sudah terbuka nggak masuk, ePemerintah sekarang bilang mau coba war dengan yang lain. Nah, kita ini mau disuruh nunggu berapa lama? Musti bersabar sampai berapa generasi?.

Kenapa kok nggak dilanjutin. Alasannya nggak ada untung perang sama eChina, dan eChina juga setengah-setengah main sama kita. Terus kalau ndak untung emang kenapa? Kesannya kita kayak dagang.

Hmm..lalu juga..Ini perasaan saya atau sampeyan semua merasakan. ePresiden sekarang kok yang saya lihat malah kebanyakan curhat. Bukannya saya sentimen, justru semakin kita nggak suka sama seseorang, maka kita harus semakin berlaku adil dan objektif. Tapi yang aku tangkap dari bahasa-bahasanya baik di artikel maupun di irc.



Dan yang ketiga, lama-kelamaan aku semakin pesimis kalau sekarang dan yang akan datang, ePemerintah seperti ini terus-terusan kita nggak bakal sampai dengan titel sebagai salahsatu bangsa yang disegani.

Masalahnya, apa kita nggak kapok begini terus? Kapok dalam artian berlama-lama seperti ini. Kalau diksusi sih ndak kapoklah. Karena Kitab-Kitab yang diturunkan Tuhan juga nggak menyelesaikan masalah kalau tidak dibahas dan digali secara dalam.

Saya setuju demokrasi setiap orang boleh berpendapat termasuk kalau ePresiden berkeluh kesah. Demokrasi, seperti yang dikatakan Sokrates, hanya boleh di ruang-ruang diskusi seperti ini. Tetapi pada prakteknya, kita harus kembali ke tangan besi.

We’re not Afraid ! eIndonesia is not BABU !

Nah, yang terakhir. Ini saran saya kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan (aku nggak tahu ada atau enggak). Tolong selenggarakan lagi kontes Miss eIndonesia. Karena apa yang pernah dikatakan sama Pakde Sudjiwo Tedjo. Apa artinya sebuah diskusi tanpa perempuan, Itu kan nggak mungkin. Perempuan menginspirasi setiap seluk-beluk dinginnya hati pria.

Jadi biar tentara-tentara kita semangat perang, politikus-politikus semangat datang ke IRC. eIndonesia jadi rame lagi.

Sekian. Salam Julia Perez.