[OPINI] SETETES EMBUN DI PADANG GERSANG - KONFLIK DAN PEMBELAJARAN
Don Yuyu
Artikel ini saya tujukan kepada anggota kongres terutama saudara Jr. Ery Wijaya.
Setelah membaca artikel beliau saya jadi tergelitik ingin menulis lagi. Saya mulai hari ini dengan bangun pagi, dan menyempatkan membuka ID kesayangan ini dan membaca tulisan beliau pada artikel berikut ini
Saya Berpendapat (Respon pada Artikel Ketua Kongres)
Saya tergelitik menulis setelah membaca respon yg saudara Ery berikan setelah menanggapi rilis artikel resmi dari ketua kongres seperti berikut ini
[Congress] Vacuum of Power
Saya sebanarnya juga ingin menangapi Rilis resmi dari ketua kongres, tapi jika saya lakukan mungkin akan semakin memperpanjang debat yg terjadi. Pada intinya saudara Ery menyebutkan bahwa:
1. Anggota kongres memiliki hak dan kebebasan individu untuk berpolitik dengan disertai pertanggung jawaban yang rasional.
Saya salut akan statement ini, keputusan yg rasional dihasilkan dari pemikiran dengan kepala dingin dan mengeyampingkan ego individu dan golongan. Keputusan yg rasional juga berasal dari pemikiran atas informasi dan pengetahuan yg benar, dimana tidak ada informasi atau pengetahuan yg ditutup-tutupi.
2. Kongres bukan PADUAN SUARA yang mesti harus seiya sekata YES atau NO. Bagi saya ketika logika politik dan saya mengatakan TIDAK, buat apa saya harus mengatakan IYA (dan sebaliknya).
Mungkin ini salah satu point yg menarik perhatian saya, adanya penolakan salah satu anggota kongres terhadap mekanisme pengambilan keputusan di dalam kongres membuat saya berpikir, bagaimanakah sebanarnya mekanisme kongres dalam mengambil keputusan?
Apakah memang para anggota diharuskan memilih pilihan yg dihasilkan dalam rapat (sebab dalam beberapa rilis resmi kongres sering kita baca bahwa "anggota Kongres harap memilih yes" atau sebaliknya)
Dan bagaimanakah jalannya rapat di kongres? apakah keputusan di kongres diambil dari suara terbanyak? atau ada yg lain?
Saya benar-benar tidak tahu, karena saya juga belum pernah menjadi anggota kongres.
Dan saya semakin salut atas saudara Ery sebab beliau tidak mau disamakan seperti "PADUAN SUARA"
3. Bagi saya perbedaan pandangan politik adalah khasanah kekayaan eIndonesia yang mesti dikembangkan secara subur, mesti ada check dan balance antar satu dengan yang lain.
Ya, anda benar, perbedaan pendapat akan semakin menambah keragaman sudut pandang akan suatu masalah, jika seorang pemimpin dapat mengakomodasi ini, seharusnya kebijakan yg dia ambil akan berjalan, bukan hanya untuk kepentingan jangka pendek tapi juga kepentingan strategis kedepan.
4. Bagi saya pribadi, tidak semua ide politik harus menunggu lobi-lobi antar anggota kongres dan diputuskan bersama YES atau NO. Karna saya menghargai setiap suara politik yang dimiliki oleh anggota kongres tidak bisa disama ratakan.
Terkadang memang keputusan harus diambil dengan cepat, namun lain waktu juga butuh diskusi dan lobi.
Bagaimana kita harus memilih?
Selama keputusan tersebut diambil berdasarkan atas pemikiran yg rasional dan kepentingan rakyat, saya pikir tidak ada masalah, toh semuanya dilakukan demi kepentingan rakyat bukan?
Saya lebih tertarik menyebut rakyat dibandingkan bersama, karena jika bersama bisa saja itu hanya melibatkan orang pertama dan kedua, sedangkan orang ketiga yg saya asumsikan sebagai rakyat belum tentu dipikirkan.
5. Saya secara pribadi memberikan penghargaan kepada 14 suara anggota kongres yang lain karna telah memilih YES untuk impeachment. Mereka mempunyai suara dalam politik dan tidak ingin disetir dalam sebuah paduan suara semata.
Saya sependapat dengan anda.
Terus terang, saya menyesal, mengapa?
karena saya menyesal dahulu tidak memilih anda sewaktu pemilu kongres
Saya kurang tahu latar belakang politik anda, namun anda merupakan bentuk wakil rakyat ideal menurut saya.
Sekali lagi salut, anda telah menghilangkan dahaga saya akan demokrasi.
Oleh karena itu saya harap ketua kongres dapat segera mungkin berdialog dengan para anggotanya mengenai mekanisme kongres yg demokratis dan dapat diterima oleh semua pihak, baik itu oleh sesama anggota kongres sendiri maupun oleh rakyat.
Akhir kata, akan saya tutup dengan sebuah pertanyaan:
Di RL, suara rakyat adalah suara Tuhan,
Sayang RL tidak mengenal Sapi,
Seandainya RL mengenal Sapi kira-kira suara sapi akan disebut apa ya?
Sekian
Respect!!
Salam hangat dari padepokan saya,
Don Yuyu
Comments
pertamax ga ya?
🙂 perbedaan adalah suatu anugerah
apa jadinya dunia kalo orang semua sama? 😛
O7 itu judul link untuk vacuum sama saya berbendapat terbalik komandan
sip, berbeda2 tapi tetap satu jua..
🙂
hwedew..
dengan koneksi lemot kaya gini, susah kali dapet pertamax, pejwan aja dah syukur..
😃
klimax!!!!
hail mas yu!!!
hehe..
Cuma mau nanggepin tentang paduan suara aja..
Sepengetauan gw, sistem di congress
Rapat kongres tentang masalah "x" --> diskusi --> Voting YES / NO --> misal voting YES yg menang (suara mayoritas) dgn alesan yg bisa diterima, maka akan dibuat artikel yg mengarahkan semua anggota congress untuk Vote YES.
Kenapa diarahkan seperti itu:
1. Kompak
2. Keliatan mana yang masi mempertahankan pendapat & mana yang bisa menerima keputusan akhir (ingat, keputusan akhir berdasarkan diskusi & kesepakatan bersama)
3. Misal utk impeachment butuh mayoritas Vote sampe 66%..jadi diperlukan kekompakan dalam vote (apabila memang keputusannya adalah YES untuk impeach)
Jadi itu bukan disetir si menurut gw,,karena ada media diskusi & "non mechanic" voting..
RESPECT
@vlavin
Tetep aja...misal partai A ngomong yes...maka gw jamin semua akan anggtanya ngomong yes....
anggap ja anggota hanya sebagai alat suara party 🙂
Diskusi akhirnya dibatasi antar party bukan antar anggota..
benar bagimu belum berarti benar bagiku begitu sebaliknya...
*tetap xxxxxxxxxx untuk eIndonesia!!!
setujah ma TS
bingung aye gan,,.
@itommz:
Yap emang bener itommz, mau ga mau kita harus akuin itu namanya juga parpol kan hehe 😛..
Sebenernya si jalur diskusi fraksi bisa membantu mempermudah jalannya diskusi congress, kenapa? krn congress ada 40 orang-an dan bisa dibayangin kan kalo semuanya punya pendapat yg beda trus diskusi rame2 hehe,,ya walopun emang minim kemungkinannya
gw ga tau ya kebijakan dipartai lain kaya gimana, tapi kalo di partai tempat gw bernaung (sry kalo bawa2 partai) biasanya ada diskusi tersendiri antara anggota congress, dan akhirnya mufakat untuk mutusin di satu vote YES/NO
FYI, erywijaya ada didalam 1 partai yang sama dengan partai mayoritas di congress tapi dia bisa & berhak kok menyatakan suara-nya dia yang bertolak belakang dgn mufakat partai, krn itu haknya dia 🙂
donyuyu, lebih baik lo di GOA deh.... gw demen semua artikel lo pada saat di GOA!
@don yuyu
ati2 lo ntar tau2 dijemput kuple di goa, dilamar 😛
dia dah demen tu 😃
/me kaaburrrrr.....
katanya pamit tapi artikel2nya semakin mantapz niy ...😛
mantabbbb...
lanjutgan !!
voted o/"
artikel keren, dan salut buat Jr. ery wijaya.