[CURHAT] + [KRITIK] TOLONG2 SAYA KERACUNAN

Day 891, 20:42 Published in Indonesia Indonesia by Don Yuyu

Kira-kira sudah 16 jam sejak saya terakhir kali mengunjungi IRC dan berpamitan kepada teman-teman frontal di basement, serta rekan-rekan prajurit BG-3 di mako. Tapi sudah saya tekadkan untuk meninggalkan IRC. Beberapa jam setelah berpamitan saya kembali fokus mengerjakan tugas yg bertumpuk di RL, baru tidur subuh, dan kemudian saya bermimpi buruk, sangat buruk.

Country permanently suspended for creating or administrating multiple citizen accounts.

Paginya begitu bangun, tanpa sikat gigi, cuci muka atau berkumur saya langsung menghidupkan laptop dan membuka salah satu ID tersayang saya.

Huuuff, aman. Indonesia masih hidup dengan belasan ribu orang didalamnya.

Lalu saya menyempatkan melihat newspaper yg saat ini ternyata sangat update. Tulisan saya yang baru dibuat 18 jam yang lalu sudah terlempar dari halaman 5.

Saya lalu menyimpulkan, bahwa semangat eWNI untuk menulis sangat besar. Terlepas dari motif atau kondisi saat ini yg mungkin memicu masyarakat menyuarakan suara hati mereka lewat tulisan.

Beberapa tulisan menurut pandangan saya ditulis dengan bagus, mudah dicerna oleh pembaca dan berbobot. Adapula beberapa tulisan yg menarik perhatian saya.

Seperti Ini

Beliau mungkin merupakan salah satu newspaper beberapa minggu terakhir ini. Yang membuat beliau mampu menarik peminat pembaca adalah gaya menulis yang terbuka, frontal, kritis dan tidak pandang bulu. Mungkin sudah menjadi pandangan umum, gaya penulisan seperti itu menjadi ciri khas salah satu partai, tapi saya tidak akan membahas itu, karena partai yg bersangkutan sendiri tidak mengakui bahwa penulis tersebut adalah anggotanya.

Dalam hati kecil saya, saya salut dengan yang bersangkutan, selain itu beberapa pokok yg disampaikan juga sejalan dengan saya, hanya saja saya kurang berkenan dengan cara penyampaian beliau.

Ada beberapa komentar yg menyebutkan bahwa yg bersangkutan adalah sapi, saya cuman bisa tersenyum. Jika benar beliau adalah sapi, pasti beliau melakukan itu karena sebuah alasan yaitu, beliau tidak bisa bebas menyampaikan pendapat dengan badan utama beliau. Mengapa begitu? Saya juga tidak tahu, dan tidak ingin menduga-duga lebih jauh lagi.

Tapi berdasarkan hal tersebut saya dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Pendapat yg disampaikan dengan cara keras akan mendapat tanggapan dari pembaca yg keras pula.
2. Pendapat yg disampaikan dengan cara yg sesuai dengan tempatnya lebih memungkinkan untuk didengar.

Jadi marilah sekarang kita menyampaikan pendapat melalui tulisan sesuai dengan kondisi (saya tidak menentukan apakah harus keras, halus, medium) dengan bahasa yg tidak menyinggung perasaan orang lain.

Barangkali sekian rancauan saya, rancauan akibat efek kecanduan dari racun game ini.

Akhir kata,
RESPECT!!

Salam dari pertapaan saya