[Indepndent Writers] BAG 2 CERBUNG RAHASIA ANGSA HITAM

Day 1,721, 08:55 Published in Indonesia Indonesia by zbarata


Berhubung besok udah mulai sibuk lagi di RL, ane coba lanjutin Bag. 2 dari Cerbung "RAHASIA ANGSA HITAM"

=============================================================================



BAGIAN 2

RAHASIA ANGSA HITAM
by Azil Sumabrata aka zbarata

HMMM… CANTIKNYA….

Selesai mendapat perintah itu aku tambah bingung, di surat aku harus ke Apartemen Casa Grande di jalan Casablanca tapi kok yang laporan kehilangan lokasinya di Apartemen Mangga Dua, jadinya harus kemana tas ini diserahkan?

Pikir – pikir sepertinya aku harus ikuti perintah kantor kalau mau tetap bekerja di sini, toh biaya tadi sudah dibayar (walaupun kelebihan). Ya sudah amplop aku masukan tas pinggang dan tas hitam aku pindahkan ke Bagasi, aku pun langsung tancap gas menuju Apartemen Mangga Dua.

Sampai di Apartemen Mangga Dua, terlihat suasana sibuk di apartemen tersebut. Ada 2 mobil polisi dan satu ambulance 118. Masuk ke lobby saya melihat semua orang berkerumun melihat kearah lapangan tenis di belakang. Polisi berkeliaran sambil membawa catatan dan berbicara dengan banyak karyawan dan orang yang ada di lobby itu.

ah peduli amat, yang penting urusan cepat selesai, aku membatin, segera menuju meja receptionist. Disitu ada 3 orang, 2 gadis muda dan 1 laki – laki. Mereka lagi berbicara satu dengan yang lain. Yang gadis dengan bando merah terlihat takut dan syok dan memeluk si rambut ikal, sedangkan yang laki – laki sepertinya berusaha menenangkan mereka.

Melihat aku datang menghampiri mereka, mereka segera berhenti mengobrol dan salah satu gadis dengan bando merah berusaha menyambutku dengan senyumnya yang terus terang masih terlihat syok dan takut. “ada yang bisa saya bantu” ucapnya manis tapi terasa bergetar,

“ada apa sih rame – rame” tanyaku.

“ada yang lompat bunuh diri” jawab si laki – laki dari belakang.

“oh ya, bisa hubungi saya ke kamar 1002 dengan Bapak Jalal”
pinta saya ke bando merah. Tiba – tiba si Bando Merah menjerit dan lari kebelakang sambil menangis yang segera dikejar oleh si rambut ikal. Kaget aku mendengar jeritannya dan segera bertanya ke si laki – laki


“ada yang salah saya ngomongnya? Kok dia lari sih?”. Dengan cepat si laki – laki menjawab
“pak.., ya orang yang bapak cari itu yang lompat bunuh diri”

Lemas langsung kaki ini mendengar itu, “kapan?”,
“nggak lama, kira – kira 10 menit sebelum Bapak datang”.
Masya Allah, aku langsung terduduk di kursi recertionist, tambah lemas badan ini mengetahui orang yang aku cari bunuh diri belum lama lagi.

“bapak dari Supercab?” Tanya si laki – laki sekali lagi
“Iya, memang kenapa?” jawabku bergetar.

“Tadi kira – kira 25 menit sebelum kejadian, pak Jalal nitip surat. Dia bilang nanti ada orang dari Supercab cari saya, tolong kalau saya nggak ada kasih surat ini ke dia”.
Si laki- laki berhenti sejenak
“dia bilang orang dari Supercab itu namanya Marzuki Bapak pak Marzuki kan?”

“iya, saya Marzuki” jawab ku penuh Tanya.
Setelah aku menjawab dia meminta bukti pengenal dan segera menyerahkan amplop tertutup rapat. Tipis saja. Setelah menerima amplop itu aku segera mengucapkan terima kasih dan segera menuju taxi di tempat parkir.

Secepat mungkin aku masuk ke dalam taxi dan meletakkan tas hitam di jok samping, segera aku membuka amplop tersebut.
“ini sih nggak mungkin uang lagi” bisik ku.
Didalam amplop hanya ada secarik kertas dengan tulisan tangan yang terlihat ditulis secara tergesa - gesa:

RAHASIA
90 31 21 61
Ikuti perintah awal
Jangan serahkan ke orang lain di luar petunjuk

Walah… apa lagi nih, terus terang aku menjadi semakin bingung. Waktu sudah menunjuk pukul 2.55. hari tambah siang kejadian yang saya alami kok makin ruwet. Yang pasti aku harus kasih laporan ke kantor bahwa tas sudah diserahkan ke pemiliknya, tapi kan belum… terus aku harus kasih laporan apa?

Tiba tiba aku teringat surat sebelumnya. Apa mungkin ini yang yang dimaksud perintah awal? Itu berarti aku harus segera ke Apartemen CasaGrande kamar 1120 dengan Intan? Akhir tanpa pikir lebih panjang lagi aku segera memacu taxi ku menuju Apartemen CasaGrande, Kuningan.

Mendekati gedung Apartemen CasaGrande, hati ku semakin was – was, takut ada kejadian lagi seperti di Apartemen Mangga Dua. Setelah diperiksa satpam digerbang, aku lihat kondisi nya tenang – tenang saja. Tidak ada ambulan, dan mobil patroli polisi. Orang – orang di lobby terlihat biasa saja.

Setelah taxi aku tinggal di tempat parkir, aku segera menuju Lobby. Di terlihat beberapa orang pria asyik membaca Surat kabar sedangkan ada seorang ibu sedang menonton TV flat, sekilas aku mendengar berita nya adalah berita bunuh diri di Apartemen Mangga Dua. Merinding aku mendengarnya. Segera ku percepat langkah menuju Meja Receptionist. Disitu ada seorang gadis manis berkulit putih dengan syal biru di lehernya. Melihat aku datang dia tersenyum manis. Ketika aku berhenti tepat didepannya dia bertanya
” ada yang bisa saya bantu pak?” diikuti senyum manisnya.
Terus terang aku sedikit khawatir kalau aku bertanya nanti dia malah menjerit lagi seperti di Apartemen Mangga Dua, tapi … What the Heck… urusan ini harus segera selesai.

“bisa disambungkan ke kamar 1120 dengan ibu Intan?”

“dari mana pak?”,tanyanya lagi dengan tetap tersenyum manis
“Dari Marzuki, supercab”. Jawabku sambil terus mengepit tas hitam yang aku bawa.
“baik pak bisa ditunggu sebentar”.
Setelah hampir 15 menit menunggu, saya dipanggil lagi dengan si syal biru.

“Maaf pak Marzuki, ibu Intan tidak ditempat, ada pesan?”,
kata si syal biru sambil mengambil kertas dan ballpoint, siap menuliskan pesan

“saya di minta oleh pak Widagdo untuk menyerahkan tas hitam ini ke Ibu Intan”
jawab saya sambil menyerahkan tas hitam ke si syal biru. Belum si Syal biru menerima tiba – tiba terdengar teriakan ....

Bersambung....

===========================================================================

PEDULI AMAT DENGAN POLITIK
TANPA MELIHAT PERBEDAAN
HANYA SATU TUJUAN...
...............................
BERJUANG BERSAMA
MENUJU KEJAYAAN NUSANTARA...!!!


zbarata
http://www.erepublik.com/en/citizen/profile/6226402