Jawaban Elegan Penjual Roti -Kisah Inspiratif-

Day 4,451, 01:22 Published in Indonesia Russia by Fizzz.

Sebuah Cerita,
"Jawaban Elegan Penjual Roti




Semua Berawal Dari Seorang Penjual Roti....

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.

Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara "Tenenet,tetonenet ****roti, ****roti ****roti ! " suara tukang roti dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang roti itu dan memesan beberapa roti setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau roti sobek ?

"Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.

Selesai membeli roti, lalu saya membayarnya dengan 0,33 IDR.

Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya
membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu dipakai buat Residence, yang satu ke Monetary Market, yang lainnya ke Marketplace. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.

"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Mamang pakenya beda-beda? Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Mamang sudah memisahkan uang ini selama jadi penjual roti yang sudah berlangsung beberapa lama. Tujuannya sederhana saja, Mamang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Diri sendiri, mana yang menjadi buat pabrik, dan mana yang menjadi buat beli senjata.

"Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya.

"Iya Pak, Game ini menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan hal-hal yang ada di game ini. Mamang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :

1. Uang yang dipake buat Residence, artinya untuk menetap di suatu daerah terus diriin pabrik baru.

2. Uang yang dipake buat Monetary Market, artinya untuk Nyicil beli company yg pake gold.

3. Uang yang dipake buat beli senjata itu biar saya bisa membantu negara saya dalam war.

Hatiku sangat...... .....sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat menginspirasi. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang roti tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.

Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : "Iya memang bagus...,tapi kan itu hanya bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".

Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak Presiden atau Pak RW, bukan hak pak Camat ataupun Negara.

Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka kita gak bakal ngemis-ngemis gold atau IDR lewat berita/hal lain.

Mantap Jiwa, sebuah jawabannya elegan sekali dari si Mamang "seorang tukang roti"



*cerita ini hanya ubahan dari cerita, "Jawaban Elegan Seorang Tukang Bakso"


-Jika dirasa berguna harap di vote.

Goodbye....