Pajak Menekan rakyat

Day 125, 08:36 Published in Indonesia Indonesia by semarangindah

"ORANG BIJAK TAAT PAJAK".
Barangkali artinya mungkin orang bijak, akan peduli pada kondisi negara dan percaya negara akan memberikan yang terbaik bagi mereka, dia akan membayar pajak untuk menunjukkan sumbangsih dan loyalitas kepada negara.
Akan tetapi mohon Presiden meninjau ulang besaran pajak penghasilan sebesar 12% dan pajak pertambahan nilai (value added tax) sebesar 60% untuk makanan?? Wow..

Ini murni sosial ekonomi rakyat
Mohon Presiden menghitung ulang berapa gaji rata-rata yang diberikan kepada rakyat yang baru lahir dan harga makanan sekarang. (1 idr pak)
Ditambah kebijakan uang lahir sebesar 10 idr serta kami tidak melihat ada invitasi baru diberikan oleh mimin akhir-akhir ini.
Cukupkah bagi mereka berkembang dengan sejahtera dengan anggaran sedemikian.
Apakah mereka akan terus selamanya bekerja seperti Zombie? Artinya tanpa tahu kapan mereka akan mencapai kondisi sosial sejahtera dengan Rumah Q2/Q3 serta senjata memadai?

Pajak sebesar 60% artinya sebagai konsumen masyarakat harus membayar negara jauh lebih besar daripada manfaat riil yang dia beli yaitu kecukupan akan makanan.
Misalkan dengan gaji seorang eksekutif sebuah perusahaanpun misalnya 5 IDR apabila dia menghabiskannya untuk membeli makanan, pertama dia harus menguranginya sebesar 12% menjadi 4,4 IDR. Kemudian dia harus memberikan 2,64 IDR dari gajinya(60😵 untuk negara lewat PPN/VAT dan baru sisanya 1.76 IDR (jauh lebih sedikit) yang digunakan murni untuk membeli makanan demi mengisi perutnya.

Tambahan lagi sebagai catatan, admin telah merubah sedikit banyak sistem kesejahteraan rakyat dengan menon-aktifkan hospital di masa-masa damai. Untuk itu mereka memerlukan bahan-bahan lain untuk bisa bertahan hidup, mereka perlu makanan Q2/Q3 dan House Q2/Q3.
Sementara rakyat baru sekarang sudah tidak mendapatkan bekal turunan sebanyak 5 roti seperti yang dahulu kita dapatkan.

Oops maaf.. Yang lain silahkan beri pendapat anda sendiri, dari sisi manakah hal ini dapat dibenarkan? Proteksi terhadap industri dalam negeri dengan mengorbankan rakyat? Siapa yang paling diuntungkan? Negara? Kami tidak yakin..
Akan dimanfaatkan untuk apakah uang negara yang telah terkumpul tersebut? Apakah sudah dipakai dengan maksimal IDRnya? Ataukah hanya supaya negara terlihat lebih kaya dari yang lain?

Sementara rakyat kita terancam tidak bisa menikmati berbagai fasilitas yang disediakan oleh sistem eRepublik.
Alangkah lebih baiknya apabila segala kekayaan yang diperoleh oleh negara pada akhirnya dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran sosial rakyat.

Bukankah fungsi negara seperti itulah yang sama-sama kita cita-citakan?