[SoRE] untuk para anggota kongres yth, izinkan saia bertanya...
Kang Tiban
Untukmu para anggota kongres yang terhormat,
Perkenankan saia bertanya,
Kepada agan-agan semua.
Karena kepada kalianlah sebaik-baik tempat bertanya bagi kami, warga negara eIndonesia.
Para pemegang mandat!
Duhai, anggota dewan yth.
Ketika saia melihat job market untuk skill Land..
Betapa takjub saia melihat pasar tenaga kerja “Penebang Kayu” yang kelihatannya sedang bersemarak.
Best offer pasar tenaga kerja di indonesia, untuk skill Land 7+, ditawarkan beberapa kumpeni wood Q3 dan Q4 sampe menembus angka 20 IDR/hari.
Wawww…
Pasti para “Penebang Kayu“ bisa berbahagia dengan kondisi ini..
Saia ikut senang…
Setidaknya bertambahlah kesejahteraan beberapa warga negara eIndonesia..
Iseng-iseng,
Saya lihat pasar kayu yang ada di Indonesia..
Bestprice untuk kayu Q3 di Indonesia berkisar di atas 1.21 IDR per balok kayu, uhmm… saya coba bandingkan dengan harga kayu di pasar dunia saat ini..
Howlaaa…
Harga kayu kita 1.449614656 kali lebih mahal dibandingkan kayu negeri seberang sana.
Nah, saya coba-coba menghitung, apabila negara-negara tersebut mengekspor ke Indonesia (walaupun gak mungkin karena ada embargo) maka harga kayu impor dari kanada dan sekitarnya, serta Polandia akan berkisar di angka…. Uhmm… ntar.. saia lihat dulu menu – “My Place” “Country Administration” Indonesia “Economy” - untuk melihat berapa besar pajak impor untuk kayu…
Howlaaa….
(ekspresi terkejut)
Ternyata pajak impor buat komoditi kayu yang masuk ke Indonesia hanya sebesar 1%...
Uhmm… ini pasti karena kita gak punya high region untuk wood..
Tapi… tunggu duluw….
Ada yang menarik mata saia untuk berlama-lama di bagian pajak yang berlaku di negara kita tercinta ini.
Ternyata angka pajak penghasilan untuk para penebang kayu di Indonesia adalah sebesar 50 %.
Ya.. 50 % !!!
Fantastis!!!!
Saia jadi enggan mengkalkulasi ulang berapa harga ketika kayu impor menyerang pasar lokal.
Saia jadi hilang semangat..
Padahal tentu saja..
Kita baru saja mendapatkan region high wood baru…
SARAWAK!!
Akhirnya Pulau Borneo bersatu dalam NKReI….
: cendol
Dan teman-teman tentu sudah tahu pula bahwa tanah Sarawak masih ditumbuhi hutan lebat..
Tanah ini adalah high region untuk wood.
ckckckck….
Sekarang saia malah berpikir ulang siapa sajakah yang dapat diuntungkan dan siapa sajakah yang dapat dirugikan???
Apakah benar para penebang kayu eIndonesia menjadi lebih sejahtera?? Uhmmm… rasanya tidak juga.. mengingat take home pay para pemegang kayu hanya setengah dari hasil cucuran keringat mereka.. fatamorgana.. lol…
Meminta para pengusaha menaikkan gaji? Itu sama seperti meminta tentara melepas senjatanya.. bisa tapi beraaaaaaaaaattt sekali.. karena pemilik perusahaan akan dipaksa merestrukturisasi harga jual produknya di pasaran, ato malah jangan-jangan akan terbersit niat pengusaha untuk merestrukturisasi jumlah pegawai (merampingkan-red). Tentu saja kaum buruh penebang kayu yang dipaksa harus rela menelan kenyataan ini.
Bagaimana dengan para pengusaha pemilik kumpeni kayu sendiri??? Mereka sepertinya masih saja bisa meraih keuntungan, mengingat kumpeni kayu bisa mengkompensasikan tingginya upah penebang kayu yang bekerja di perusahaan mereka dengan menaikkan harga produk kayu. Tapi lain cerita bila kayu impor sudah menyerang pasar lokal, maka siap-siaplah para General Manager, karena bila tidak pintar dalam menghemat biaya… bisa-bisa gulung tikar.
Yang berikutnya terkena dampak pajak penghasilan dan pajak impor kayu ini secara signifikan menurut saia adalah para konsumen produk olahan kayu.. produk apa itu??
Yup… RUMAH…
Harga rumah bisa melonjak lebih tinggi lagi.. (yang sekarang aja udah tinggi)
Dan tentu saja, warga negara yang baik dan benar.. yang mengharapkan tempat berteduh yang layak bagi dirinya beserta eIstri dan eAnak tercinta, yang akan menanggung derita mahalnya salah satu barang kebutuhan pokok ini… saia, dan mungkin anda juga.
Sejumlah pengusaha barang kebutuhan pokok lainnya mungkin dapat merasa lega. Kondisi ini tentu saja dapat menjaga harga gift di pasaran… karena permintaan cenderung akan semakin meningkat (yang sekarang aja udah gila-gilaan meningkatnya).. berbahagialah para pemilik kumpeni gift.. lol.
Berikutnya.. industri roti Q2 dan kualitas di atasnya tentu saja juga akan tetap terjaga harganya karena kebutuhan akan wellness memaksa kualitas roti yang lebih baik harus diasup oleh warga negara.
Bagaimana dengan negara??
Dalam waktu dekat, bisa saja negara akan diuntungkan dengan tingginya pajak dari para penebang pohon. Tapi, dalam jangka panjang (versi eRep-red) mungkin negara akan tertimpa beberapa dampaknya secara sistemik (ceileh.. gaya-gaya century.. sistemik). Lol.
Apabila pajak impor tetap di angka 1 %, maka kelak pasar kayu dalam negeri akan dipenuhi oleh tawaran dari kumpeni-kumpeni asing… bisa saja bukan kumpeni-kumpeni EDEN, tetapi kumpeni-kumpeni dari negara kawan eRussia dan eBrazil.
Kayu impor yang lebih murah dari kayu lokal, serta grain dan diamond impor karena kita tak punya resource sendiri.
Mantaf! Tiga kekuatan sumber daya alam yang bergabung menjadi satu untuk menyulitkan kita menjaga wellness warga negara.
(hayoo doong.. kita udah pegang Sarawak ini… mari kita putus satu rantainya!)
Karena iseng, saya bertanya-tanya, mungkin tingkat pajak ini adalah produk kebijakan moneter negara bulan lalu, ketika Sarawak belum berada dalam pangkuan NKReI, (walaupun saia masih bingung kok bisa-bisanya negara sampe tega banget menetapkan pajak penghasilan sampe sebesar 50% terhadap warganya 😁
’ )
Halah…
Ini Cuma analisa kosong seorang warga negara yang sedang mereka-reka kondisi negaranya tercinta..
Tapi bukan omong kosong, ketika saia bertanya..
“Duhai para anggota dewan yang terhormat, sudahkah anda memikirkan ini??”
(atau masih sibuk berkoalisi untuk cari ketua kongres 😁
’)
Mohon maaf atas salahnya analisa
Mohon pencerahannya 😁
Dari saia yang ingin bertanya…
Qriepiek
I am SoRE.. !!
~S0und Of RebEL~
……………………………………………..
But my hand was made strong
by the hand of the Almighty.
We forward in this generation...triumphantly.
….
Emancipate yourselves from mental slavery
none but ourselves can free our minds…
~bob~
Comments
pertamini
voted
@cerdas : -________- "
cerdas lagi cerdas lagii...
klimax
makasih qripiek.. kalau saya pribadi, sebagai anggota kongress, masih menunggu langkah pemerintah apakah akan mempertahankan Serawak atau akan melepaskannya jika diserang oleh USA atau malaysia.. begitu qripiek seandainya akan dipertahankan mungkin bisa ditinjau ulang pajaknya 😃. lalu masalah pajak 50% itu agar para pengusaha kayu malaysia membayar mahal apabila akan menarik uangnya dari pabrik kayunya 😃... CMIIW...
WOW!!! yeah VOTE
uwaaa.....
ada anggota kongres yang jawab....
senengnyaa...
/me jingkrak-jingkrak...
makasih yaa..
udah dengerin...
🙂
gini loh gan, setahu saya setiap negara yg dpt kue (region jajahan) baru dengan high region baru dan belum yakin dpt mempertahankannya lama biasanya pajek incomenya di naikin setinggi langit
1. knapa? buat nyedot duit pastinya
2. duit siapa? duit nya pekerja + kompeni lama yg ada di tuh region
3. pekerja ma kompeni warga mana? ya punya warga yg di jajah
4. sampe kpn? sampe tuh kompeni bangkrut ma worker nya keusir and sampe kita bener" yakin tuh high region bisa di jajah lama
5. kok tega? ya begitulah eDunia, kitapun pernah kok di gituin waktu Karnataka di embat eASU
saya gk pernah jd anggota kongres, jd klo penjelasan saya salah harap maklum 🙂
Masalah pajak yang 50%, menurut gua karena saat ini kita gak punya sumber daya yang cukup untuk mempertahankan serawak bisa sewaktu-waktu kita diserang eAS. Pajak itu dimaksudkan untuk mengambil keuntungan sebesar mungkin bagi negara kita dalam waktu yang singkat, itu aja.
Bila memang pada perkembangannya kita dapat mempertahankan region ini (salah satu cara termurah adalah MPP kita harus aktif melawan eAS, tapi mereka tidak sebodoh itu untuk mengaktifkan MPP kita) pasti pajak ini akan di evaluasi ulang.
Anyway, nice article 🙂
lanjutkeun qriepiek.. 🙂
AYO sEMUA BARENG2 popouLASI TEMBUS 20 k OR SAMPE 60 K 😛
terjawab dengan cantik oleh juragan sibaong
Good article!
VOTED
qriepiek rocks/a>
http://tiny.cc/preihall">Masuk PReI
kereeeen
sekarang kayu yah.. kemaren iron.. ckckckck
sblm komen gue minta maap dulu dah, soalna gue amatir bgt n kurang paham ekonomi
hhmmm...dari jawaban sibaong keliatan tuh bakal nyiksa si pengusaha kayu yah...tapi itu pajaknya berlaku bakal yg diserawak doang apa bakal diseluruh indo juga? kalo iya kan kesian juga tuh orang pribumi
mungkin beda topik nih ya, tapi yg jd pikiran, gimana caranya biar house turun harga? (susah kali ya)
klo PPh dr house diturunin import tax kayu dinaikin kan sm aja
/me bingung @_@
thanks buat musecool dkk yang udah jawab..
buat qriepiek..itulah gambaran kenapa sampe sekarang pajak belum diubah..
dan klo mo update bisa baca artikelnya pak pres yang baru aja keluar..jadi blom ada jaminan klo serawak akan dipertahankan..🙂
ow iya, soal sibuk koalisi untuk pemilihan kecong,ngga koq..
kita udah pilih ketcongnya dari kmaren..🙂
thanks berat untuk perhatiannya terhadap eIndonesia..
@inul_unyil: sebenernya pengusaha kayu gk akan tersiksa klo tau celahnya, yg "agak" tersiksa adalah pegawainya karena efeknya langsung terasa ke gaji mereka yg ke potong 50% setiap bekerja
mengenai pajaknya sendiri berlaku untuk seluruh perusahaan kayu yg ada di region eIndonesia, baik itu region asli maupun region jajahan
kayaknya hanya sedikit org pribumi yg memiliki perusahaan kayu dan atau yg bekerja di perusahaan kayu, mengingat eIndo hanya memiliki region medium untuk kayu *hanya GM nekat yg memaksa buka kompeni RM di region medium, mengingat akan sulit bersaing dan pastinya merugi
untuk house turun harga agak sulit mengingat yg mempengaruhi kenaikan harga rumah saat ini adalah demand yg lebih besar dr produksi bukan karna pajak, harga RM atau gaji pekerjanya *silahkan baca artikel pa pres karna beliau pun menyinggungnya
Votedmaxx for sibaong answer, Thx brother 🙂
Nice article for qriepiek keep it up brother
Togather for better eIndonesia..
Hail eIndonesia o7
Voice of Change.. FREEDOM!!!
Jawaban sibaong udah mencakup semua tuh. Hukum supply-demand aja kok intinya. Kalo emang dijual seharga 300 masi laris manis, kenapa harus jadi 250?
Selain hukum supply demand, banyak juga perusahaan house yang harus 'mensubsidi' pekerjanya, karena selain supply dan demand dari produk, supply dan demand pekerja cons di indo juga tidak sebanding.
Kalo masalah bebannya ke pekerja, memang betul. Tapi itu juga sebenernya gmana pekerjanya kok. Kan kalo mau cari info dulu, seharusnya mereka tau bahwa lebih baik bekerja di perusahaan oil dengan gaji 12IDR dibanding di wood dengan gaji 22IDR 😃
Terbukti dengan job di perusahaan-perusahaan land yang melambung akhir2 ini, perusahaan kayu rata2 memberi gaji diatas 20, sedangkan oil tetap di kisaran 10-12an (kalo lebih ya rugi bandar)