Join the new world

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Seperti yg kita tahu, si "kau tahu siapa" kembali merilis (lagi) update kontroversialnya.. Kali ini modul ekonomi menjadi korban sang eDewa. Dalam titah terbarunya, mereka ber e-firman dalam surat "Work daily in all your companies":

In order to improve your game experience, starting with Day 1150, we will give you the opportunity to work, once per day, for all the companies that you own on your citizen account.

Dan akhirnya kemarin, update terbaru dirilis dan menimbulkan kegoncangan ekonomi luar binasa di seluruh e-dunia. Di eIndo sendiri, harga grain yang beberapa jam sebelum update masih bertahan di kisaran 0.07 IDR mulai jatuh hingga sampai saat dirilis sudah mencapai angka 0.06 IDR.

Berikut ini sejumlah analisis yang berhasil dihimpun redaksi mengenai rilis terbaru yang kontroversial ini:

1. Sindrom 0.01
Tak dipungkiri lagi, sejak update dirilis, harga barang sudah mulai berjatuhan, terutama pada komoditas raw material. Hal ini disebabkan mekanisme dimana manajer kompeni bisa bekerja layaknya pekerja pada umumnya sekali di setiap kompeni yang dimilikinya. Hal ini diperparah dengan tidak berlakunya gaji bagi para pemilik kompeni, walau sebenarnya seandainya dimasukkan sistem gaji untuk para pemilik kompeni yang bekerja di kompeninya pun tidak terlalu berpengaruh karena uang yang keluar dari pemilik kompeni hanyalah income tax, sebab gaji yang diterima pemilik kompeni dengan mudah dapat diinvestkan kembali ke kompeninya.
Dengan skill Guru* tanpa booster gold dan tanpa referral (dengan health 100 with bonus citizenship dan resource), seseorang sudah mampu menghasilkan 584 productivity yang artinya seorang pemilik kompeni raw yang bekerja dengan productity sekian sudah mampu menghasilkan 292 raw material, gratis. Walau membutuhkan health 5 biji, bagi pemilik kompeni yang sebagian besar merupakan oldbie, itu bukanlah masalah besar baginya. karena raw gratis yang ia hasilkan lebih dari cukup untuk memenuhi 5 biji health yang hilang tadi.
Akibatnya, harga raw material mulai jatuh akibat 'raw gratisan' para pemilik kompeni raw. Pelaku pasar, terutama yang masih mempekerjakan 'kaki dua dengan akal dan nafsu (entar klo kaki dua aja dibilang ayam, hha)' akan mulai panik, menjual persediaan raw mereka untuk menghindari kerugian lebih lanjut akibat harga pasar yang mulai jatuh. Pemilik kompeni yang ingin cepat dagangannya laris menurunkan harga serendah mungkin. karena dalam hal ini, raw material buatan pemilik kompeni adalah gratis, maka suatu hari saat harga raw sudah sangat rendah, pemilik kompeni akan mematok harga raw materialnya di angka terendahnya, yaitu 0.01 IDR. Bukan hanya di Indo saja, hal ini akan berlaku juga di negara lain sehingga mereka semua akan mematok harga di angka 0.01 mata uang mereka.

2. Harga Pasar Manufaktur dan Konstruksi Anjlok.
Sama pada kompeni raw material, di kompeni manufaktur dan konstruksi seperti food, weapon, moving ticket, dan house, harga akan jatuh, namun tidak akan separah raw, sebab kompeni manufaktur dan konstruksi untuk memproduksi suatu barang dibutuhkan raw material. Saat harga raw anjlok, kompeni manufaktur dan (mungkin) konstruksi meraih untung lebih besar. Namun seperti biasanya, pedagang yang ingin dagangannya cepat laku, menurunkan harga, sehingga terjadilah efek domino.
Diperkirakan, harga produk manufaktur dan konstruksi akan jatuh, namun harga akan agak lebih tinggi dari 0.01 IDR x raw required per product karena untuk memproduksi produk manufaktur, apalagi konstruksi tak semudah memproduksi raw material sehingga masih diperlukan karyawan dari luar untuk meningkatkan poroduksinya.

3. PHK Massal di Kompeni Raw
Memproduksi raw material lebih mudah dari pada memproduksi barang lainnya. Seperti yang dijelaskan diatas, seorang Guru* tanpa booster gold dan tanpa referral (dengan health 100 with bonus citizenship dan resource) mampu menghasilkan 292 raw material, skill Apprentice pun juga sudah mampu menghasilkan 154 raw material dengan health 100 (klo gak salah). Dengan adanya apdeit diatas, seorang pemilik kompeni raw akan dapat memproduksi raw materialnya gratis di setiap kompeni raw yang dimilikinya, apalagi seorang citizen dapat mengendalikan 2 atau lebih kompeni berproduk sama. Lama kelamaan dengan anjloknya harga raw material ditambah berjangkitnya penyakit "Sindrom 0.01", pemilik kompeni raw mulai tidak mempercayai kinerja anak buahnya, walaupun ia bekerja lembur 100 health, plus pergi ke diskotik abis kerja bersama dua orang teman referalnya, tentunya dengan menyogok "kau tahu siapa" sebesar 0.99 G.
Akhirnya, Multi Fired Citizen Boom. Ledakan PHK terjadi di sebagian besar kompeni raw. Pemilik kompeni yang masih setia mempertahankan karyawannya, lama-kelamaan akan merugi dan terpaksa menurunkan gaji. Imbasnya, para pekerja tadi akan kabur, terutama pada kompeni manuf dan kons yang memiliki imbas lebih kecil akibat apdet kontroversi ini.

4. Job Offer Akan Semakin Jarang
Sebelum apdeit, job offer didominasi kompeni raw material, terutama grain dan iron. Namun setelah apdeit, kompeni raw material yang memasang job offernya disana akan menarik job offernya, untuk menghindari kerugian akibat penyakit "Sindrom 0.01".
Diperkirakan, daftar job offer beberapa hari kedepan jika "kau tahu siapa" tidsak merevisinya lagi akan didominasi oleh kompeni weapon dan food, namun jumlah offer tidak akan sebanyak saat sebelum apdeit.

5. Pendapatan Negara Berkurang dan Berkurangnya Damage Nasional
Akibat turunnya harga barang, berkurangnya job offer, dan PHK besar-besaran, maka pendapatan negara, terutama lewat income tax dan VAT akan berkurang. Hal ini akan membuat damage nasional akan berkurang, terutama para tanker yang menggunakan Gold hasil pajak negara, penggunaan gold mereka akan sedikit diperhemat

Akhirnya disimpulkan bahwa dilihat dari makin anehnya tingkah "kau tahu siapa" dalam mencari "Sang Pembeli Kepeng Emas", maka disinyalir bahwa The End is Near


sorry bgi yg tak berkenan, lgi stress awakl neh

Terima kasih sudah membaca artikel ini
Mohon maaf bila ada salah kata
Coz this article is just my opinion
Jangan lupa di VCS dan tak lupa juga cendol

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.