[PKS-Lomba] Habibie & Ainun, The Great Love

Day 1,962, 03:36 Published in Indonesia Indonesia by ngadenan

Assalamu'alaikum, salam sejahtera untuk kaum muslimin di seluruh eDunia, dan selamat pagi/siang/sore/malam untuk anda semua.

Sebagai nubi yang masih kere, saya pasti akan ikut lomba-lomba yang terbilang mudah dijalankan. Kali ini ay mengikuti lomba resensi film yang di selenggarakan oleh Partai Kami Sama dalam rangka memeriahkan Hari Film Indonesia yang jatuh pada tanggal 30 Maret, sekaligus sebagai ajang penghargaan (sedekah) kepada para ereper eIndo yang aktif (menulis).
Sebelumnya ay mohon maaf jika apa yang disajikan kurang lengkap, karena ay dah muter2 cari DVD/VCD bajakannya gak nemu (kwkwkwkkwk) sedangkan (dompet) ay agak alergi untuk masuk ke bioskop. Resensi ini berdasarkan potongan2 film yg tersebar di youtube dan nukilan resensi2 yang sudah ada di dumay. Dan jika sampeyan suka dengan artikel ini mohon VCS yaaa, pliiiissss.
Cekidot gan.



Menjelang pergantian tahun 2012, air mata berderai di berbagai bioskop tanah air. Kerinduan akan sebuah tayangan yang mengaduk emosi akhirnya terbayar melalui film Habibie & Ainun. Film yang bercerita tentang kisah cinta BJ Habibie dan Ainun Habibie membuat banyak orang, khususnya wanita, ingin memiliki kisah cinta yang sama, atau setidaknya, sebuah cinta sejati yang luar biasa.

Kesetian beliau terhadap istrinya Almarhum ibu Hasri Ainun Besari (Ainun) patut untuk diteladani oleh siapapun. Film yang berjudul “Habibie & Ainun” diangkat dari buku biografi yang ditulis oleh mantan Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie). Film yang disutradarai oleh Faozan Rizal sudah tayang secara perdana 17 Desember 2012 kemarin, namun film ini akan resmi tayang pada 20 Desember 2012.


Pemeran
1. Reza Rahadian
2. Bunga Citra Lestari
3. Tio Pakusadewo
4. Ratna Riantiarno
5. Mike Lucock
6. Vita Mariana

Sinopsis
Ini adalah kisah tentang apa yang terjadi bila kau menemukan belahan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah tentang Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah tentang Habibie dan Ainun.

Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar untuknya.



Film Habibie & Ainun dimulai ketika mereka berjumpa pertama kali di masa sekolah. Sejak awal, keduanya digambarkan sebagai siswa siswi cerdas yang oleh para guru ‘diramalkan’ berjodoh. Hanya saja, jiwa muda Habibie belum menemukan sisi cantik dan keteguhan hati seorang Ainun. Bahkan, Habibie mengatakan bahwa Ainun jelek, gendut, hitam.. seperti gula jawa. Sebuah ejekan manis dan sukses membuat banyak penonton tersenyum.

Waktu bergulir, keduanya melanjutkan sekolah di tempat yang berbeda. Habibie mengambil ilmu teknik mesin, sedangkan Ainun mengambil ilmu kedokteran.
Tahun demi tahun pun berlalu, Habibie yang berkuliah di Jerman terpaksa harus pulang ke Indonesia karena penyakit Tubercolosis yang dideritanya. Tapi dari situlah cerita cinta Habibie dan Ainun berlanjut. Habibie akhirnya dipertemukan kembali dengan Ainun lewat kue yang harus diantarkannya ke rumah Ainun.


Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Ainun yang telah berubah menjadi gadis muda nan cantik pun, membuat Habibie jatuh hati. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Ainun yang dulu dikatakan seperti gula jawa, telah memancarkan aura gadis cerdas, teguh dan cantik. Habibie meralat kata-katanya dulu, Ainun tidak lagi menjadi gula jawa, tetapi gula pasir yang murni dan manis.

Sebagai gadis yang cerdas dan cantik, banyak pria yang menaruh hati padanya. Dan kebanyakan pria yang menyukainya adalah pria yang berpangkat dan kaya, tapi Habibie sama sekali tidak minder. Habibie yang pada waktu muda bukan siapa-siapa (bahkan dicap miskin) tetap percaya pada hatinya bahwa Ainun adalah gadis yang akan menjadi pendampingnya. Walau teman-temannya pesimis akan sikap Habibie, Habibie yakin bahwa jodoh sudah ada yang mengatur. Dengan logika ilmu teknik yang dimiliki, Habibie berpendapat
“Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana?”



Dengan santainya Habibie datang ke rumah Ainun dengan menggunakan becak sedangkan para ‘pesaingnya’ itu kebanyakan bermobil. Hebatnya, Ainun sendiri tidak silau dengan itu semua, ia lebih memilih Habibie dan hidup bersama dengannya, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie.
Sekali lagi, garis jodoh menunjukkan bahwa ‘frekuensi’ Habibie dan Ainun berada pada jalur yang sama dan cocok. Tidak perlu waktu lama hingga Habibie menyatakan rasa suka dan keseriusannya untuk menikah dan membawa Ainun tinggal bersama di Jerman, untuk mendampingi Habibie menyelesaikan sekolah dan impiannya membuat pesawat terbang Indonesia



Mereka berdua akhirnya menikah pada tanggal 12 Mei 1962. Habibie langsung memboyong Ainun untuk tinggal bersamanya di Jerman. Tempat yang jauh dari Indonesia, tempat dimana mereka mulai berjuang membangun sebuah keluarga.


Saya dan Ainun adalah dua raga tetapi dalam satu jiwa
Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.

Tinggal di negara orang lain menjadi sebuah perjuangan yang berat. Habibie dan Ainun mengalami masa-masa yang berat, tetapi mereka saling menguatkan, saling menopang. Hingga sedikit demi sedikit, kehidupan mereka semakin baik. Kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan kehadiran dua buah hati yang menggemaskan. Saat anak-anak mereka sudah bisa dititipkan pada pengasuh, Ainun kembali rindu untuk menolong orang lain. Dengan izin Habibie, Ainun membuka praktik sebagai dokter anak.

Di sinilah keteguhan seorang istri dan ibu dipertaruhkan. Saat Habibie mulai merakit mimpi-mimpinya, Ainun berada dalam titik penentuan. Di saat Ainun menolong banyak anak dan menyembuhkan mereka dari sakit, justru putranya mengalami sakit. Hal itu membuat pemikiran Ainun berubah. Akhirnya wanita yang lemah lembut ini menanggalkan jubah dokter untuk mengabdi sepenuhnya untuk suami dan buah hati mereka.


Saat Habibie kembali ke Indonesia untuk mewujudkan mimpinya membuat pesawat terbang, Ainun selalu setia mendampingi dan menguatkan suaminya. Juga saat Habibie masuk dalam dunia politik yang penuh godaan uang dan perempuan muda yang cantik, kedua tetap memperjuangkan kesetiaan akan cinta dan pengabdian untuk negara. Ainun tidak pernah lupa menyiapkan obat untuk sang suami, dengan kenyataan bahwa dia sendiri sudah divonis memiliki kanker ovarium. Ainun merahasiakan hal itu dari suaminya, dengan harapan agar Habibie tetap fokus mengemban tugasnya yang semakin berat.

Selamat jalan sayang..
Sedikit demi sedikit, kanker yang diderita Ainun menggerogoti tubuhnya. Habibie akhirnya mengetahui beban berat yang ditanggung Ainun. Berkali-kali operasi dilakukan, bahkan dengan alat kedokteran terbaru di Jerman, tetapi kondisi Ainun tidak kunjung membaik. Bagi Habibie, dia harus memperjuangkan kehidupan Ainun, karena sang istri telah banyak berkorban untuknya. Sesungguhnya, jauh di lubuk hati Ainun, dia tidak pernah merasa dikorbankan, dia tulus mendampingi Habibie dan menjadi istri yang setia, seperti janjinya dahulu sebelum menikah.


Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas. Kemudian pada satu titik, dua belahan jiwa ini tersadar. Takdir membuat Habibie dan Ainun berpisah. Air mata tidak cukup untuk menunjukkan bagaimana seorang Habibie yang kuat dan tegar harus kehilangan wanita yang sangat dia cintai, wanita tegar yang selalu mendampinginya, wanita yang masih memikirkan kesehatan Habibie disaat dia harus berjuang dengan kanker yang menggerogoti tubuhnya.

Sebuah kisah cinta dan kesetiaan yang membuat banyak wanita ingin memiliki kisah cinta yang sama. Seperti itulah seharusnya seorang pria, seorang suami, dan seperti itulah seharusnya seorang wanita, seorang istri. Saling menopang, saling menjaga, saling mencinta dan setia dalam kemesraan yang manis.
Film manis yang bisa menjadi inspirasi yang besar untuk kita. Jika Anda belum menonton film ini, masih ada waktu untuk menikmatinya.

10 Kutipan Cinta Romantis Film Habibie & Ainun

1. Saya tidak bisa menjanjikan banyak hal. Saya tidak tahu apakah hidup kita di Jerman akan sulit atau tidak, apakah Ainun tetap bisa menjadi dokter atau tidak. Tapi yang jelas, saya akan menjadi suami yang terbaik untuk Ainun.


2. Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu kamu adalah milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita.


3. Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana?


4. Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya, dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup.


5. Kamu itu orang paling keras kepala dan paling sulit yang pernah aku kenal. Tapi jika aku harus mengulang hidupku, aku akan tetap memilih kamu.


6. Kebahagiaan dan kesedihan tergantung bagaimana kita menyikapinya!


7. Cinta dapat terlihat melalui teleskop, sedang cemburu hanya terlihat melalui mikroskop.


8. Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia & membuatmu berarti lebih dari siapapun.


9. Antara saya dan Ainun, adalah dua raga tetapi dalam satu jiwa.


10. Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku.


Kesimpulan dan Pendapat TS
Tokoh Habibie yang juga merupakan tokoh nyata begitu disayangi oleh wanita Indonesia. Terlepas dari bagaimana sepak terjangnya di dunia politik, saat ibu Ainun Habibie meninggal dunia, barulah semua orang sadar betapa besar cinta dan kesetiaan seorang Habibie kepada istrinya. Kesetiaan yang tidak datang begitu saja. Cinta sederhana yang diawali dengan ejekan "Kamu hitam, gendut, seperti gula jawa," pada ibu Ainun muda, pada akhirnya menjadi sebuah kisah panjang yang membuat banyak orang iri dengan kisah cinta mereka.

Lihat saja bagaimana Habibie muda begitu tegas dan lugas dengan niatnya saat mengajak ibu Ainun menikah. Beliau sangat serius walau tanpa janji yang muluk-muluk membawa setumpuk harta dan kekayaan melimpah. Bapak Habibie muda 'hanya' berjanji dia akan mejadi suami yang terbaik, dan itu dibuktikan hingga ibu Ainun mengembuskan napasnya untuk terakhir kali. Bukan hal yang mudah menjadi suami yang terbaik, tetapi waktu membuktikannya. Bahkan kita yang tidak mengenal langsung sosok Habibie-Ainun bisa merasakan cinta mereka yang luar biasa.

Overall, film ini memang layak dan very recommended untuk ditonton. Ada banyak pesan dan pelajaran yang dapat kita ambil. Nah, daripada kalian penasaran mending kalian cepat-cepat pergi ke bioskop dan segera menonton film yang baru saja diluncurkan pada tanggal 20 Desember ini. Engga akan rugi deh!!



Akhir kata, demikianlah hasil mosaik dari potongan2 yg bisa ay persembahkan. semoga bermanfaat dan bisa menggugah kekuatan cinta yang terpendam dalam diri kita.

Kepercayaan timbul setelah kebersamaan, kemajuan ada bersama kreatifitas dan kejayaan datang dalam kekompakan.
Wassalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh.

Cerita Cinta yang DAHSYAT.
http://www.erepublik.com/id/article/-pks-lomba-habibie-amp-ainun-the-great-love-2240009/1/20
-SHOUT-



Berminat ikut gabung dengan PKS? masih bingung apa itu PKS? yuk bisa mampir ke #loungepks. Banyak kenalan dan temen temen baru juga lho. Kamu juga bisa belajar banyak tentang macem2, bisa tentang ekonomi, politik, sampai militer!! yuk gak usah galau & ragu, Join With Us Now!

Disini gak ada ajang sesepuh, disini gak ada istilah newbie/oldbie, kita semua adalah keluarga besar PKS !!

Hail eIndonesia !!!

Mau gabung Erepublik? klik di sini.