[MoF #3] Ya, kita mengalami inflasi, tapi...

Day 1,117, 03:28 Published in Indonesia Indonesia by Riaddenoe
eIndonesia inflasi? Ya! Tapi inflasi juga terjadi di seluruh seluruh eDunia...

Menurut pandangan saya, inflasi adalah salah satu akibat dari apdet sumber daya regional oleh admin beberapa hari yang lalu. Dari apdet sumber daya regional (dan lalu dilanjutkan apdet tingkah laku berperang negara), admin mengharapkan terjadinya perubahan iklim geopolitik, merubah cara pandang semua negara di erep di bidang politik, ekonomi, sosial maupun militer.

Hilangnya region tinggi gandum menyebabkan perubahan nilai produktivitas produksi gandum di awal update yg turun 50%, memang seharusnya segera diikuti dengan perubahan harga di pasar, dari idr0.06 per unit grain menjadi idr0.12 per unit grainnya. Dan perubahan harga bahan baku gandum tersebut juga seharusnya segera diikuti dengan kenaikan harga makanan sebesar idr0.36 untuk makanan q1, idr0.72 untuk q2, idr1.08 untuk q3 dan juga di q4 dan q5, harga ideal makanan setelah apdet admin tersebut sebenarnya adalah di sekitar idr0.9, idr1.8, idr2.7 (berurut dari q1 hingga q3).

Namun perubahan harga di pasar ternyata tidak berlangsung mulus, masih banyak perusahaan yg menjual harga gandum dan makanannya berdasarkan perhitungan lama, sehingga mereka, tanpa mereka sadari, merugi. Juga keberadaan perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menumpuk persediaan di gudangnya, dan melihat kondisi tersebut sebagai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan lebih dengan menjual gandum ataupun makanannya dengan harga sedikit diatas harga lama pasar. Mereka bisa meraih untung karena bisa menjual produknya dengan harga “baru” tapi sesuai dengan ongkos produksi dengan kondisi sebelum adanya apdet. Hal ini menyebabkan perubahan harga di pasar menjadi berjalan lambat, sehingga perusahaan-perusahaan yang bekerja dengan konvensional dan harus selalu memutar roda produksinya dengan terpaksa melakukan penurunan nilai gaji para pekerjanya.

Ya, nilai gaji dipasaran tenaga kerja sempat mengalami penurunan dan hingga saat ini sebenarnya masih terasa. Beruntung, presiden bulan lalu, Psy_cho, mengambil keputusan tepat dengan segera “mengakuisisi” eAustralia. Kita mendapatkan region tinggi gandum yg efeknya terasa ke seluruh perusahaan gandum di eIndonesia. Efek region tinggi gandum tersebut adalah kenaikan produktivitas di perusahaan-perusahaan gandum sebesar 25%. Sayangnya walaupun kenaikannya 25%, tapi sebelumnya kan sudah dipotong juga 50%. Bila dibandingkan, harus kita sadari, produktivitas gandum negara kita tetap dipotong admin, sehingga saat ini kita hanya menghasilkan grain sebesar 62.5% dibandingkan sebelum apdet sumber daya regional tersebut.

Beruntung lagi, nilai gaji sudah turun. bila tidak diiringi dengan penurunan nilai gaji, mungkin harga grain dalam negeri harus idr0.11 perunitnya. Sebagai pembanding, harga grain di pasaran sudah idr0.09 per unit.

Sekarang soal harga food. Mahal? Iya, tapi kondisinya mengharuskan demikian. Malah sebenarnya harga di pasaran masih tidak wajar. Kalo mau berhitung, dengan harga gandum idr0.09 dan gaji pegawai sesuai pasar tenaga kerja, harga jual food q1 dan q2 malah seharusnya berada di kisaran idr0.8 dan idr1.6 sebelum pajak

jadi dasarnya, yg ingin saya sampaikan di sini:
- inflasi memang terjadi dan harus terjadi
- harga grain idr0.09 saat ini adalah normal
- harga food harus naik sedikit lagi ke kisaran idr0.8 (q1) dan idr1.6 (q2) sebelum VAT


* soal UMR-pajak-sapi akan segera dijelaskan melalui artikel berikut secepatnya,

riaddenoe
co-Menko