Izinkan Saya ...

Day 4,251, 08:37 Published in Indonesia Indonesia by BlueEvening

Blue di sini dan izinkan saya bertanya, kenapa kalian tega pada def0? Padahal, ketika saya berdiri di depan gerbang istana dan mengibarkan bendera tantangan, kalian hanya berkumpul di luar gelanggang, saling berbisik, cekikikan, atau berlalu sambil pura-pura tidak melihat apa-apa. Hanya def0 yang berani maju menerima tantangan. Hanya def0!

Bagi saya, pertarungan itu sangat tidak melelahkan. Namun berbeda ceritanya dengan def0 yang harus berpontang-panting ke sana kemari memberi komando agar "sapi" tolol ini tidak masuk Istana Negara. Apa kalian tahu, berapa pengikutnya menjadi tumbal untuk eNegara ini?

Berilah penghargaan untuknya, Kawan! Pertarungan itu melelahkan buat def0 yang untuk melakukan aktifitas sehari-hari saja membutuhkan bantuan yang lain. Karena itu, saya minta jangan goblok-goblokkan def0. Kalau syahwat kalian masih tinggi, goblok-goblokkan saja saya. Bagaimana tidak goblok, berniat PTO tetapi masuk tiga hari sebelum pemilihan?

Ah, su ... dahlah! Cukup sampai di sini saja. Saya tidak ingin tulisan saya seperti koran yang direkayasa menjadi dua kalimat tetapi melewatkan fakta. Sekarang, izinkan saya menyapa seorang kawan lama.

def0, apa kabarmu, Kawan? Kamu tidak berubah selain menjadi tua. Aku tahu kamu jengah dengan hiruk-pikuk eNegara ini meski di bagian terdalam dirimu, kamu menangisi nasib eBangsa ini. Kamu memang seorang negarawan -tidak peduli apa kata orang lain.

Oh, ya. Bagaimana kalau sekali waktu kita berbagi cerita lama di ruang Garuda? Bukan tentang masalah yang besar, mungkin ... cerita ringan tentang Saudari Merah kita atau hal-hal remeh lainnya.

Ah, maaf, aku terlalu banyak bicara, sampai lupa kalau kamu butuh beristirahat. Kegoblokanku pasti sudah membuat pikiranmu kelelahan. Kusarankan kamu minta dokter untuk memeriksa kondisimu? Dengan surat dokter, mungkin kamu bisa mendapat izin istirahat lima hari, tujuh hari, atau ... kurasa ... sebulan penuh juga bisa.

Sekarang beristirahatlah dan nanti pelajarilah sesuatu baru karena caramu sudah terbaca. Satu lagi, kamu terlalu cepat masuk gelanggang dan ... terlalu cepat keluar seperti eja ... ah, lupakan saja itu

Sepertinya aku harus pergi dulu, ada banyak hal baru yang ingin kulakukan.