[MoF] Rencana Pajak Mei 2014

Day 2,362, 16:25 Published in Indonesia Indonesia by RyGnwn

Ola eIndonesia!

Akhirnya pulang ke eIndonesia, setelah cukup lama mengadu nasib di negara orang. Aroma sapi disini ga sekuat yang dulu. I don’t know if that’s a good thing or bad. Oh well. Yang jelas gw disini buat kerja, bukan untuk liburan. Plenty of time for that later.

Pada artikel kali ini, gw akan membahas soal pajak. Kemarin waktu rapat congress gw ditanya, rencananya pajak mau diubah jadi berapa? Jawaban gw:
VAT: 1%
Work Tax: 10%
Import Tax: 9%

WRM @ 0,05 IDR


WRM @ 0,04 IDR


Oke, ini tabel yang gw kasih di kuliah IPDN kemarin, dan datanya juga sudah gw update sesuai kondisi saat ini. Dari tabel itu bisa kita lihat, kalau keuntungan Aluminum 11,25 IDR. Dengan pajak 1,28 IDR/company, maka GOV mendapatkan 11,36% dari keuntungan company aluminum. Dengan cara yang sama, GOV mendapatkan 5,68% dari keuntungan company rubber. Kalau terpaksa menjual di harga 0,04 IDR, maka rasionya jadi 14,19% & 7,10%. Artinya, saat terpaksa sekalipun, company aluminum masih menikmati 85,81% dari keuntungannya.

Kita bandingkan dengan company tank Q7. Kalau dengan situasi saat ini, pengusaha Q7 rugi -4.31 IDR per worker. Tapi itulah sedihnya jadi pengusaha di erep, mau untung atau rugi, tetap bayar pajak. Apabila somehow pengusaha Q7 mendapatkan WRM dengan harga 0,04 IDR (di itrade aja ga ada yang segini), mereka mendapatkan keuntungan 31,69 IDR. Dengan VAT 5%, GOV mendapatkan 10,29 IDR per worker dari keuntungan company tank Q7. Itu kalau dijadiin rasio jadi 24,52%, masih lebih tinggi daripada company aluminum, padahal sudah dalam kondisi WRM super murah.

Dari data di atas, bisa kita lihat kalau pajak dari company Q7 jauh lebih tinggi daripada company WRM. Bayangkan, untuk dapet company Q7, perlu invest hampir 700 G, tapi ternyata rugi. Bandingkan sama Rubber, cuma 35G tapi dapet 22,5 IDR. Dengan fakta ini, maka sudah pasti kalau seseorang punya 700G, mending bikin 70 aluminum atau 20 rubber, daripada bikin tank Q7. Apabila ini terus berlanjut, maka jumlah company WRM akan meningkat dan company Q7 menurun.

Imbasnya harga WRM akan terjun bebas, sementara harga Q7... Well harga Q7 ga akan meningkat, karena akan selalu ada reseller dan juga import dari negara lain. Tutup impor? Ya semua lari ke blackmarket. Akan datang hari dimana pasar Q7 isinya hanya: import, reseller, dan produk dari juragan super yang WRMnya bikin sendiri (dan orang yang ga ngerti itung2an, yang tetep jualan walaupun rugi). Kalau itu terjadi, permintaan WRM akan turun drastis dan supply WRM yang banyak malah menjadi bumerang bagi kita.

Berbeda dengan tank, WRM ga bisa di ekspor, karena masalah oversupply WRM ini terjadi di seluruh dunia. Jadi hampir semua negara menutup keran impor untuk WRM. Untuk mengatasi oversupply WRM, sebenernya ada satu konsep yang terpikir. Tapi mungkin gw simpan dulu sampai artikel berikutnya, karena gw yakin bisa jadi sumber keributan. One problem at a time.

Setelah merubah pajak sesuai dengan yang di atas, hasilnya akan seperti ini:


Dapat dilihat kalau rasio pajak tank Q7 masih di atas aluminum, namun sudah dalam posisi surplus. Ini dinilai cukup untuk meningkatkan minat pengusaha untuk melakukan investasi di company Q7. VAT tidak bisa dibawah 1%, tapi untuk mendapatkan keuntungan lebih, company tank bisa mengakali dengan mencari WRM dan worker murah.

Peningkatan Work Tax dirasa perlu untuk menutupi penurunan pajak dari VAT. Bahkan, dengan melihat contoh di Argentina, dimana mereka menurunkan VAT dan menaikkan Work Tax, treasury mengalami peningkatan pendapatan per hari. Peningkatan tersebut saat ini sangat diperlukan oleh eIndonesia karena perang besar bulan lalu dan juga perang besar yang kemungkinan besar akan terjadi akhir bulan ini membutuhkan dana yang sangat besar.

Jadi kesimpulannya, pajak yang gw inginkan di atas itu pajak untuk menstimulasi para pengusaha untuk berinvestasi di tank Q7, bukan melulu di Aluminum/Rubber. More tanks is always good. More WRM... not so much. Selain itu, pajak tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan harian treasury.

Now the hard part: meyakinkan kongres. You know, pas diminta jadi MoF, yang kepikiran itu: RAPBN, pajak, dan cara ngabisin 3500G di treasury. Hal kedua yang terpikir, "damn, smuanya harus diperdebatkan sama congress." Oh well, let's have fun, congressmen!

That's all for now. Vote and Comment is much appreciated.

Pee you later.

Best Regards,

RyGnwn
The third of her name
The Lady of RawstBerry Garden
The Lady Paramount of Sulawesi
The Warden of the North