RANAH EKONOMI

Day 682, 15:41 Published in Indonesia Republic of China (Taiwan) by maling

Sebelum euforia atas gerakan ekstrem dari temen-temen PKeI ini hilang begitu saja di telan waktu, saya mengajak teman-teman yang suka berdiskusi di ranah ekonomi untuk membahas beberapa catatan statistik yang saya temukan dari tools-tools erepublik (erepublik.ws).

I. Fakta-fakta:

a. Harga-harga barang yang ada di market saat ini termasuk termahal (dari sudut pandang G) di seluruh dunia.

Foo😛
Q1 > di eI 0.03 G di luar 0.01 G
Q2 > di eI 0.06 G di luar 0.03 G
Q3 > di eI 0.08 G di luar 0.07 G
Q4 > di eI 0.12 G di luar 0.09 G
Q5 > di eI 0.17 G di luar 0.18 G

Weapon:
Q1 > di eI 0.13 G di luar 0.10 G
Q2 > di eI 0.25 G di luar 0.22 G
Q3 > di eI 0.45 G di luar 0.35 G
Q4 > di eI 0.59 G di luar 0.51 G
Q5 > di eI 0.91 G di luar 0.85 G

Grain:
di eI 0.0092 G di luar 0.0051 G

Iron:
di eI 0.0089 G di luar 0.0084 G

Dan semua produk yang ada di market eI adalah termasuk termahal di seluruh eDunia.

b. Mata uang (rate) eI di peringkat 9 dari 60 negara artinya, G di eI termasuk yang termurah di antara 60 negara yang ada.

II. Fakta-fakta berdasarkan asumsi umum:

a. Banyak company di eI yang menggunakan jasa ternak agar bisa menghasilkan keuntungan.
b. Banyak company milik asing yang beroperasi di eI

III. Asumsi awal:

a. Seharusnya, dengan banyaknya company yang menggunakan jasa ternak, membuat harga produk di market eI lebih bersaing, akan tetapi faktanya, produk-produk eI tidak bisa menembus pasar global. Dalam arti, hanya terjadi persaingan di konsumsi lokal.

b. Dengan mahalnya barang-barang di eI, menyebabkan banyak company asing yang beroperasi di eI dengan harapan mereka dapat meraih keuntungan yang maksimal, dengan cara, keuntungan IDR yang didapat dikonversi ke G karena G di eI termasuk yang termurah.
Contoh, apabila asumsi company di luar mendapatkan 10 USD (contoh), terus di eI juga mendapatkan keuntungan 10 IDR, maka, secara G, lebih menguntungkan untuk membikin company di eI. karena 10 USD dibandingkan 10 IDR secara G adalah lebih tinggi 10 IDR. 10 IDR bisa menjadi 0.295 G sedang 10 USD cuma menjadi 0.240 G.

Belum lagi apabila company-company tersebut memberi makan ternak ato memfasilitasi ternak mereka dengan barang-barang dari luar, misalkan ternak makan food dari luar (yang lebih murah secara G), keuntungan mereka akan lebih berlipat ganda.

IV. Ide Awal:

"Mengubah rate eI dalam hal ini menurunkan nilai IDR - menaikkan harga G"

Asumsi awal:
- Bila diasumsikan harga produk di eI tetap dan nilai G naik, maka yang terjadi harga produk eI secara G akan turun.
Contoh:
Bila harga 10 food Q1 di eI = 8.3 IDR

Rate 1 G = 33.9 IDR, Harga 10 food Q1 = 8.3/33.9 = 0.2448 G
Rate 1 G = 35.9 IDR, Harga 10 food Q1 = 8.3/35.9 = 0.2312 G
Rate 1 G = 37.9 IDR, Harga 10 food Q1 = 8.3/37.9 = 0.2189 G
dst.

Artinya, apabila rate kita ubah, dengan menurunkan rate IDR dan menaikkan G, maka secara G, barang kita akan makin murah dan bisa bersaing dengan pasar global.

Pertanyaan yang muncul:

"Apakah dengan menurunkan rate IDR akan berimbas pada harga barang menjadi naik (secara IDR, bukan secara G)?"

a. Pertama, harga barang ditentukan oleh faktor supply and demand plus persaingan pasar.
Apabila demand tinggi, harga naik, demand rendah, harga turun.
Persaingan tinggi, harga turun, persaingan rendah, harga naik.

b. Faktor rate?
Reaksi pasar (company) ketika melihat rate naik adalah menaikkan harga barang, agar keuntungan mereka secara G tetap, tapi harus diingat, adanya aturan persaingan pasar dan faktor supply and demand.
Artinya, tidak otomatis, ketika rate IDR diturunkan, maka harga barang akan naik. Harga akan selalu ditentukan oleh persaingan pasar (Free Market). Mereka yang melihat keuntungan mereka secara G akan turun, nggak akan semudah itu mencoba menaikkan harga barang, karena mereka tetap akan bersaing dengan company-company yang hanya bermain di ranah IDR.

Dari penjelasan b. ada satu pemahaman awal yang perlu diluruskan, yakni ada 2 pembagian utama dari company, yakni:

1. Company yang bermain di ranah IDR
2. Company yang bermain di ranah G

Company yang bermain di ranah IDR adalah company yang "umumnya" merupakan company lokal yang bermain hanya di ranah IDR dan melihat keuntungan dan kerugian company mereka dari sudut pandang IDR

Sedangkan company yang bermain di ranah G adalah company yang "umumnya" merupakan company luar yang bermain dengan melihat keuntungan dan kerugian company mereka dari sudut pandang G

Back Up plan:
Apabila ternyata terjadi kenaikan harga barang dengan turunnya rate IDR, maka ada satu yang bisa dilakukan yakni dengan cara menggerakkan BUMN sebagai pengontrol harga pasar. Artinya, kenaikan harga pasar bisa diintervensi dengan melakukan operasi pasar oleh BUMN.

Prediksi "ideal" yang akan terjadi:

"Ideal" dalam arti, tidak terjadi kenaikan harga barang setelah rate IDR diturunkan, adalah ketika kita memasuki pasar global, maka, produk-produk tidak hanya menjadi konsumsi lokal, akan tetapi menjadi konsumsi internasional.

Artinya, secara aturan supply and demand, apabila demand tinggi, maka dibutuhkan supply yang seimbang agar harga tetap stabil, karena apabila supply tidak seimbang, yang ditakutkan adalah harga akan naik.

Untuk beberapa produk dalam hal ini produk-produk Q1, mungkin tidak akan bermasalah, karena di eI sudah begitu banyak, bahkan mungkin terlalu banyak company Q1, akan tetap untuk company Q5 (weapon) yang merupakan salah satu aspek primer, jumlahnya masih cukup sedikit, sehingga, ada baiknya apabila dibentuk suatu asosiasi weapon Q5 yang bisa berkoordinasi mengantisipasi harga agar produk-produk yang ada tidak lepas ke pasar internasional.

"Ideal" juga berarti, pengusaha-pengusaha lokal yang merupakan pengusaha company yang bermain di ranah G ("umumnya" pengusaha besar) akan mengalami penurunan keuntungan secara G. Imbas penurunan keuntungan secara G juga tidak bisa dipandang sebelah mata.

Kembali ke penurunan rate IDR, Pertanyaan yang utama adalah, di rate berapa apabila kita akan mencoba menurunkan rate IDR?

Mari kita lihat selisih yang ada pada produk eI dan produk luar termurah:

Foo😛
Q1 > di eI 0.03 G di luar 0.01 G selisih 0.02 G
Q2 > di eI 0.06 G di luar 0.03 G selisih 0.03 G
Q3 > di eI 0.08 G di luar 0.07 G selisih 0.01 G
Q4 > di eI 0.12 G di luar 0.09 G selisih 0.03 G
Q5 > di eI 0.17 G di luar 0.18 G selisih 0.01 G

Weapon:
Q1 > di eI 0.13 G di luar 0.10 G selisih 0.03 G
Q2 > di eI 0.25 G di luar 0.22 G selisih 0.03 G
Q3 > di eI 0.45 G di luar 0.35 G selisih 0.10 G
Q4 > di eI 0.59 G di luar 0.51 G selisih 0.02 G
Q5 > di eI 0.91 G di luar 0.85 G selisih 0.06 G

Grain:
di eI 0.0092 G di luar 0.0051 G selisih 0.0041 G

Iron:
di eI 0.0089 G di luar 0.0084 G selisih 0.0005 G

Apabila selisih-selisih tersebut kita rata-rata menjadi 0.0287
Misal sekarang rate di 1 G = 33.33 IDR (kita lihat dari offer IDR yang lebih stabil di 1 IDR = 0.03)
Kemudian kita lihat harga 10 food Q1 = 8.3 IDR
Secara G 10 food Q1 = 8.3/33.33 = 0.249 G
agar terjadi penurunan harga terhadap G sebesar 0.0287
maka harga 10 food Q1 harus ada di kisaran 0.249 - 0.0287 = 0.2203 G
Berapa rate agar 10 food Q1 seharga 0.2203 secara G adalah 8.3/0.2203 = 37.676
artinya apabila ada di rate 1 G = 37.676
offer IDR yang stabil ada dikisaran 1 IDR = 0.027 G (1 G = 37.037 IDR) sampai 1 IDR = 0.026 G (1 G = 38.461 IDR)

Berapa harga food Q1 apabila menggunakan rate diatas? (1 G = 37.676)
10 food Q1 = 8.3 IDR
Secara G = 8.3/37.676 = 0.226 G atau 1 food Q1 = 0.022 G (mulai bersaing dengan pasar internasional)

Berapa harga weapon Q1 apabila menggunakan rate diatas? (1 G = 37.676)
10 weapon Q1 = 43.8 IDR
Secara G = 43.8/37.676 = 1.16254 G atau 1 weapon Q1 = 0.116 G (masih lebih mahal dari pasar internasional, tapi sudah mendekati)

Berapa harga weapon Q5 apabila menggunakan rate diatas? (1 G = 37.676)
1 weapon Q5 = 30.24 IDR
Secara G = 30.24/37.676 = 0.802 G (terlalu murah dan bakal laku keras di pasar internasional)

dari beberapa perhitungan diatas, rate 1 IDR = 0.027 G sampai rate 1 IDR = 0.026 G cukup ideal untuk membuat produk-produk kita masuk pasar internasional.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih bagi yang mau membaca uraian yang sangat panjang dan membosankan ini.

Terima Kasih.

Maling.