Mendadak Plin-Plan

Day 691, 06:43 Published in Indonesia Republic of China (Taiwan) by maling

Mendadak Plin-Plan

Judul "Mendadak Plin-Plan" sengaja dipilih penulis, karena yang terjadi adalah, belum sehari artikel terakhir diterbitkan, penulis menulis lagi artikel yang boleh dikatakan sangat kontradiktif dengan beberapa artikel sebelumnya yakni artikel-artikel yang berjudul, Ranah Ekonomi, Restorasi Ekonomi, dan Restorasi Ekonomi (continue).

Dalam hitungan jam, sejak artikel terakhir diterbitkan, penulis mencoba lagi untuk menganalisa lebih dalam, jauh lebih dalam, dan jauh lebih dalam (hihihihi... seperti kata-kata Rommy Rafael).

Dan hasilnya adalah, Penurunan IDR memang akan bisa menaikkan Demand, akan tetapi, Penurunan IDR bukanlah solusi dalam kelesuan ekonomi yang terjadi saat ini.

Selama ini, penulis selalu mencoba untuk mencari suatu kondisi yang optimal dari perekonomian eI, dengan menggunakan angka-angka statistik, dan perhitungan-perhitungan yang lebih detail, dengan harapan agar penjelasan lebih real kepada kondisi yang ada, sehingga solusi terhadap permasalahan adalah sebuah perhitungan yang pasti, tanpa harus meraba-raba lagi.

Akan tetapi yang menyebabkan penulis merasa harus mengklarifikasi dengan menerbitkan artikel yang kontradiktif adalah, penulis melupakan suatu prinsip dasar ekonomi yang berlaku di eI. Prinsip dasar tersebut tidak berlaku di teori ekonomi manapun, yakni adanya sebuah Sistem Perekonomian Berbasis Peternakan (SPBT). (SPBT) .... jadi mirip istilah kurikulum .. hehehehehehe .... .

Apabila kita coba aplikasikan teori ekonomi yang ada kepada sebuah SPBT, maka perhitungan model apapun, teori apapun, dan data-data statistik dalam bentuk apapun tidak akan dapat menghasilkan solusi yang terbaik.

Contoh:
Dalam kasus penurunan Demand, dan berlimpahnya Supply, penulis berupaya untuk menemukan Win-Win Solution agar semua pihak tidak merasa dirugikan. Berbagai data-data statistik yang ada, perhitungan-perhitungan rate yang bikin sepet mata di tuangkan dalam artikel-artikel tersebut. Yang penulis lupakan adalah, dengan adanya SPBT, kondisi para pekerja sedang diuntungkan (Win), dan ternyata ... ternyata .... kondisi Pengusaha (Company) tidak merugi. Mungkin kalo mengambil istilah simbiosis, ini adalah sebuah simbiosis komensalisme, yakni, satu untung, satu tidak rugi. Dan simbiosis seperti ini sama sekali tidah butuh di intervensi.

Harga serendah apapun, menggunakan SPBT, company tidak akan pernah rugi. Yang terjadi mungkin adalah adanya penurunan keuntungan. Selama ini mereka bisa menikmati keuntungan yang cukup besar. Dan ketika kelesuan ekonomi terjadi, mereka tetap bertahan.

Yang mungkin menjadi pertanyaan adalah, apakah SPBT adalah suatu hal yang membanggakan?

Penulis tidak ingin menjadi munafik.
Penulis menikmati adanya harga-harga yang murah dengan adanya SPBT.
Penulis juga ikut bersuka-ria, ketika sebuah Battle Field dimenangkan, dan Ternak berkontribusi sangat besar dari kemenangan tersebut.
Secara pribadi, penulis lebih cenderung untuk menumpahkan kesalahan pada admin yang masih memberi celah dan ruang untuk SPBT berkembang. Selama celah itu nggak ditutup oleh admin, maka SPBT akan selalu menjadi pilihan sebagai suatu sumber kekuatan.
Karena kita nggak bisa menutup mata bahwa celah ini juga dimanfaatkan negara-negara lain.

Bagaimana dengan adanya kesenjangan ekonomi?

Dengan adanya SPBT maka yang memakai sistem ini akan menerima pemasukan Rupiah/emas yang lebih banyak.
Yang harus dipahami adalah, kita yang tidak memakai SPBT, selama menjadi citizen mungkin hanya melakukan WTF (Work, train & fight). Tapi para pemakai SPBT tidak hanya melakukan WTF, tapi mereka melakukan WTF pangkat 10, WTF pangkat 20, ataupun bahkan melakukan WTF pangkat 100.
Effort yang dilakukan jauh lebih besar dari effort non-SPBT. Sehingga, sangat wajar apabila mereka bisa mendapatkan keuntungan lebih.
Sekali lagi, admin lah yang patut disalahkan dengan masih memberi celah dan ruang untuk SPBT berkembang.

Dengan artikel ini, saya menghentikan segala usulan-usulan untuk menurunkan IDR, saya juga mohon maaf kepada semua teman-teman yang mungkin agak bete melihat artikel yang panjang, membosankan dan berlarut-larut ini.

Penulis berharap, artikel-artikel yang ditulis bisa menjadi suatu pembelajaran baik itu bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca terrhadap fitur-fitur ekonomi di erepublik. Fakta yang ada adalah, fitur ekonomi erepublik, tidak lebih sedikit dari fitur war. Pada fitur war ada Train, Fight, Declare war, Open BF, Open RW, Retreat War, Proposal MPP, dll. Pada fitur ekonomi ada Work, Fire, Buy/Sell Product, Buy/Sell Monex, Proposal Tax/VAT, Proposal Donate, Proposal Issued IDR, dsb. Artinya masih banyak fitur-fitur ekonomi yang bsia dieksplorasi jauh lebih dalam, jauh lebih dalam, dan jauhhh lebiiihhh dalammmm. 🙂

Diakhir artikel ini, penulis melihat keadaan kita saat ini, dimana tidak adanya direct war, kebutuhan eI akan emas tidak terlalu banyak, sehingga ini adalah saat yang tepat untuk melakukan intervensi untuk menaikkan IDR.

Terima Kasih.

===================
Disini Hari Ini
Kita Coba Berbesar Hati
Bahagia atau Merana
Kita Tetap Berada Disini
===================