Indahnya Jadi Preman

Day 616, 00:12 Published in Indonesia Republic of China (Taiwan) by maling

Mungkin saya satu-satu nya orang yang tidak terlalu menikmati kemenangan Indonesia atas California dan Hawaii. Bagi saya battle-field di hawaii dan caliornia tidak berbeda dengan battle-field battle field lain yang pernah ada, sebagai media untuk memperbaiki wellness.

Sehingga ketika banyak yang larut dalam euforia kemenangan, saya hanya terdiam dan bertanya-tanya dalam hati. Sebenarnya apa visi eI melakukan serangan ke eUSA?.

Setelah mencoba mengingat-ingat artikel-artikel, comment-comment, dan Log IRC, satu-satunya jawaban yang muncul dalam ingatan adalah, entah sebuah artikel/comment/log IRC tentang adanya info dari intelejen PEACE yang mengatakan bahwa eUSA akan melakukan serangan. Sehingga sebelum eUSA melakukan serangan, kita serang mereka lebih dahulu. Sebuah taktik yang terbukti sangat manjur. Hawaii dan California dalam genggaman.

Akan tetapi hingga saat ini, ketika hawaii dan california dalam genggaman, belum ada satu artikel pun yang mempublikasikan bukti-bukti intelejen yang menunjukkan bahwa eUSA akan melakukan serangan.
Toh, hawaii dan california sudah ditaklukkan. Expose tentang bukti-bukti intelejen tersebut akan memurnikan visi eI di erepublik, sebagai sebuah negara yang non-imperialis.

Selain sebagai negara non-imperialis, eI juga negara yang selalu menjaga erat persahabatan dengan para negara-negara sahabat dengan menciptakan simbiosis mutualisme dengan negara-negara tersebut.

Namun fakta yang ada menunjukkan bahwa kita gagal membantu salah satu negara sahabat dan akhirnya negara tersebut di ambil alih oleh musuh. Sebuah harga yang mahal dari miskomunikasi.

Akan tetapi entah mengapa hampir semua meng-amin-i ketika ada rencana membayar kegagalan kita dengan menyerang musuh tersebut.

Bisa kita bayangkan apabila setiap kegagalan yang kita perbuat sendiri, kita bayar dengan kekerasan.

Kita akan menggali kuburan kita sendiri dengan mengubah diri kita menjadi preman yang selalu menyelesaikan masalah dengan kekerasan.

Kalau boleh sedikit beranalogi dalam bentuk percakapan:
---
A : "Bro, gua denger kampung kita mo diserang kampung yang di barat sono bro."
B : "Sumpe lo?"
A : "Sumpe mati"
B : "Ya udah, sebelum kampung barat nyerang kita, kita serang aja mereka sekarang, biar mereka kapok."
---
C : "Bro, ada anak kampung sebelah yang satu geng ama kita di pukuli ama anak kampung yang di barat sono"
D : "Koq bisa?"
C : "Semalem anak-anak pada mabuk, jadi semua pada tepar di poskamling, nggak ada yang jagain jalan, pas anak kampung sebelah jalan di gang depan, dia dipukuli ampe ancur muka nya bro ama anak kampung barat"
D : "Sialan tuh anak kampung barat. Udahlah, siapin anak-anak, entar malem kita ancurin itu kampung barat"

Indahnya menjadi Preman.


Budi Anduk sang Preman