[GAWAW] ECONOMY ALA KOPRAL

Day 3,897, 08:20 Published in Indonesia Indonesia by AG.Che

Holy land, Day 3,897



Good day everyone,
Koran Gawaw kembali rilis dengan tema ekonomi yang entah mengapa narasumernya selalu saja Kopral Tukimin yang abis dapet banyak pernyataan benci di koran pak cepe eIndo tercintah. Kita doakan saja semoga dengan segala kebencian tersebut menjadikan berkah tersendiri lewat kucuran idr dari pak cepe. Dan juga semoga, kita yang mendukung kebencian tersebut mendapatkan cipratan keping-keping idr dari Juragan eTajir ini. Aamiin.

Kali ini, kelas gawaw kita tidak diadakan di room discord eIndo seperti biasa, akan tetapi diadakan di reruntuhan grup whatsapp otaku yang tak terpakai. Namun jangan khawatir, sekarang gedung yang telah diruntuhkan tersebut kembali dibangun dengan nama PWB (Padepokan Warga Baru). *tepuk tangan sambil makan tumis genjer

Kalau mau gabung, silahkan klik DISINI.

Mau tau apa saja yang dibagi oleh pak Kopral Tukimin?? Check it out, guys!

Kelas kali ini berawal dari om mrrasyid yang menanyakan soal pembukaan pabrik di suatu region yang ternyata dijawab oleh kopral, “Jangan om, itu bukan wilayah aslinya Iran, mending ke region aslinya Iran aja karena masih banyak kok yang polusinya kecil.”

Nah, kalo manteman pernah baca resume gawaw sebelumnya, pasti tahu kan kalo tiap region itu punya status ‘polusi’ yang bisa mempengaruhi produksi suatu company. Kalo belum, bisa banget loh baca disini...

Lalu Che, polusi itu dipengaruhi oleh apa sih? Kenapa ada yang polusinya besar, dan ada juga yang polusinya kecil?

Menurut Kopral, polusi pada suatu region itu dipengaruhi oleh tingkat produksi yang ada di wilayah tersebut. Semakin banyak orang yang menanam pabrik di suatu wilayah, maka makin besar juga polusinya.

Lalu, mengapa polusi di suatu region bisa naik turun ya Kopral? Katanya nih, Kopral sendiri juga bingung dengan fenomena ini. Karena setiap kali produksi, bisa langsung minus belasan yang menjadikan total produksi sang Kopral tidak bisa mencapai 200%, “Kalau mau 200% produksinya jadi setiap dua hari sekali.” Tambahnya.

Terus Che, kalo menurut Kopral, company apa sih yang masih menguntungkan untuk yang sekarang? Apalagi buat para nubi unyu yang bercita-cita mau jadi ePengusaha, masa nanti udah terlanjur keluar modal eh malah nggak profit. 😑

Untuk company yang bisa WAM (Work As Manager) alias kerja di pabrik sendiri, kata Kopral yang masih keliatan bagus prospeknya adalah FRM (Food Raw Material) dan WRM (Weapon Raw Material). Tetapi Kopral juga menilai ‘mungkin’ Food Q1 juga masih punya peluang yang bagus, terbukti dari crowdfunding yang dilakukan oleh om SilverFOX beberapa waktu lalu di Koran ini.

“Kalau mau harga yang tinggi,” lanjutnya, “WRM aja, Che. Cuma, karena sekarang banyak yang suka perang pake pesawat, mending food atau FRM aja, karena semua orang butuh food, dan tidak semua orang butuh tank.”

Lalu bagaimana dengan house? “kelihatannya masih lumayan, tapi yah mesti pake pekerja, nggak bisa WAM itu kalo house company,” Ujar Kopral sambil nyeruput Kiranti *plakk

Ehem, lanjut, sebelum Che ditimpuk Infantry kit sama Kopral. *ngarep

Kopral Kopral, kalo Che mau bikin company WRM sama FRM holding nya bagusan dimana sih? Terus kalo house, region mana juga nih yang masih aman?

“Tunggu Che,” Kopral membuka sebuah kertas lusuh, membacanya cepat dan memasukkannya ke dalam saku seakan tidak terjadi apa-apa, “Itu masalah gampang Che, WRM dan FRM? Hemm.. langsung saja tanam di Iran. Kalau house, bisa di Spain atau Romania. Bila bingung berlanjut, cek manual secara in game.”

Che memandang Kopral lama, bingung apalagi yang perlu ditanyakan. Mungkin sudah saatnya Che dan kawan-kawan mengambil ransel di pojokan dan pamit sama si Kopral. “Kopral, che sama manteman balik aja ya, dah kehabisan pertanyaan ini.”

“Tunggu Che!”, Ujarnya histeris, “Ada satu lagi yang perlu kalian tahu tentang permodalan di dunia eRepublik ini.”

Che dan manteman saling pandang, kemudian memutuskan untuk kembali duduk mengelilingi Kopral.

Di eRepublik ini, balik modal bagi para pengusaha itu membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 100 hari..” Matanya terlihat nanar, seakan perjuangannya merintis usaha terbayang menjadi potongan roll film yang masih berputar, “Jadi, kalau Che dan mantemannya ini mau merasakan untung, harus menunggu 4-5 bulan ke depannya.”

Suasana hening, tidak ada yang berbicara, semua orang yang berada disana hanya membisu sembari menunggu sang Kopral melanjutkan ceritanya. Namun, Kopral terdiam agak lama, matanya menerawang jauh, entah apa yang dipikirkan.

1 menit…

5 menit…

2 jam…

Kelas BUBAR tanpa komando :v


Terima kasih sudah baca..
Walau up date sering terlambat, maklumi sajah dan tetaplah setia untuk menanti.
jangan lupa subscribe, vote dan endorse dan ikuti kelas Gawaw nya~

"Read anything, Share something, Know everything”

Best regards,
Che