Budaya Membuat Artikel

Day 404, 06:25 Published in Indonesia Republic of China (Taiwan) by maling

Ketika artikel banyak bermunculan, saya mencatat ada beberapa yang unik untuk dikupas.

1. Junk
Sepertinya minimal seminggu sekali ada artikel yang dikategorikan sebagai Junk. Dan respon para pembuat artikel dan yang comment unik-unik, bahkan tidak jarang malah bikin bete. Bukan hanya yang bikin artikel, tapi yang comment kadang juga bete. Kalo coba dianalisa, sebenarnya hal ini sangat merugikan. Mengapa? Kalo dilihat dari sisi yang buat artikel, artikel junk umumnya dibuat oleh para newbie. Dan standard para newbie adalah pengen tampil di permukaan, pengen exist, trus mencoba menulis sesuatu yang menurut mereka adalah unik. Dan akhirnya mereka menulis tentang sesuatu yang dikategorikan junk. Sehingga ketika di comment oleh temen2 yang laen, respon nya unik. Ada yang merespon dengan lapang dada dan diem saja melihat "pembantaian" para tukang comment, ada yang merespon balik dengan lebih nyolot 😃. Dan ini adalah kerugian bagi komunitas eIndonesia! Para newbie harusnya dibimbing agar mengerti cara bermain eRep. Mereka adalah aset, aset yang harus dijaga. Bayangkan apabila newbie tiba2 berhenti maen eRep gara ribut masalah artikel junk.
Mungkin kalo boleh usul, buat kedepannya, ketika kita tahu ada sebuah artikel junk, maka diharapkan tidak usah memberi comment. Kita serahkan saja pada yang berwenang untuk memberi comment. Dan comment yang diberikan pun dengan bahasa yang baik.
Misal:
Terima kasih atas artikel yang anda buat, tapi mohon maaf, artikel anda tergolong kategori Junk. Apabila anda belum mengerti artikel yang termasuk kategori Junk, silahkan PM saya ke xxx@xxxx.

Minister of Media
xxx

Dan yang melihat artikel junk tapi belum dikoment oleh minister of media, silahkan hubungi minister of media, alias ikuti rantai komando, sehingga nggak terjadi kejadian2 yang nggak diinginkan.

2. Bahasa
Ada sebuah analisa unik mengenai penggunaan bahasa indonesia dalam artikel2 yang terbit. Ketika eIndonesia menduduki peringkat ke 4 di seluruh dunia dan bisa dikatakan memiliki angkatan militer terbaik, maka nggak salah apabila mata seluruh eDunia melihat ke eIndonesia. Artinya, nggak sedikit dari para bule2 tersebut untuk menggunakan translator* untuk mengartikan artikel2 terbitan kita. Ini artinya sebuah warning buat kita agar berhati-hati dalam membuat artikel, khususnya pejabat-pejabat terkait dalam memberikan instruksi ato buat temen-temen yang mendengar isu2 akan menyerang ato maksud2 lain berkaitan dengan negara lain. Gunakan cara2 untuk mengaburkan tulisan pada artikel tapi kira2 masih dimengerti oleh para pembaca. Ato kalo pengen aman, kaburkan tulisan tersebut, kemudian cek tulisan tersebut pada translator, cek apakah tulisan tersebut bisa di translate ato enggak, sehingga berita2 penting nggak akan menyebar lewat artikel dengan asumsi bahwa bahasa Indonesia jarang ada yang tau. Di RL emang kita di injak2 ... tapi di eRep kita calon nomer satu! 🙂

3. Forum vs Artikel
Sebuah fenomena unik ketika comment2 pada forum lebih sepi dibandingkan dengan comment2 pada artikel. Bahkan penulis pun kalo ke forum pasti cuman login absen logout 🙂. Padahal dibandingkan dengan artikel, post di forum punya banyak kelebihan. Lebih aman, Lebih bebas, Ada Emoticon, Bisa macem2 deh. Tapi yang terjadi malah banyak yang bikin artikel dibandingin akses ke forum. Penulis mencatat ada sekitar 1749 users yang terdaptar di forum. User kita di eI 4000an. Mungkin separo nya sapi dan separo laennya temennya sapi 😃 j/k. Tapi bukan itu intinya, partisipasi penggunaan forum harusnya bisa ditingkatkan. Atau memang saya sendiri sebagai penulis yang kurang aktip di forum, bahkan kalo dipikir-pikir, kenapa artikel ini nggak di post di forum aja ya? Heheheheheheheheheheheheheheh, jadi binun. Lanjut ah.

4. eJunk
Mungkin banyak yang tidak sependapat dengan saya bahwa ada artikel2 eJunk yang beredar. Misal iklan jualan, kalo dilogika kan, ini termasuk kategori spam. Alias sebenarnya nggak perlu tapi karena masih related ya masih ditolerir. Contoh laen mungkin kirim2an surat cinta bahkan lamaran. Kalo saya pribadi menilai ini termasuk katagori eJunk, 🙂. Tapi berhubung terkadang lamaran itu bisa membikin drama di kehidupan eRep ya gak masalah 🙂

Terima Kasih.