Sumbangan Zakat dan Wacana Ruang Congress
National Bank of Indonesia
Sepertinya ucapan terima kasih saja tidak akan cukup untuk menggambarkan betapa NBI sangat-sangat berterima-kasih atas sumbangan-sumbangan yang diberikan oleh warga eIndonesia.
Sampai saat ini sudah terkumpul sumbangan sebesar 87.6 G dan 1108.31 IDR.
Terima kasih untuk Wonder Forward atas artikelnya untuk mengajak bersama-sama saling menyumbang ke NBI.
Terima kasih juga untuk warga eI yang sudah menyumbang ke NBI. Tidak kurang dari 4 page donasi telah tercatat di link donasi NBI.
Berikutnya,
Sedikit wacana yang sempat dibicarakan di #ruangkongres pada rapat hari selasa kemarin.
Wacana ini dilatar-belakangi atas lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencetak IDR dan proses donasi IDR tersebut ke NBI. Pencetakan butuh 24 jam, donasi juga butuh 24 jam. Artinya butuh 48 jam agar IDR cair ke NBI. Sehingga apabila terjadi keadaan mendesak dan membutuhkan dana yang cukup besar, seringkali, kita kerepotan untuk mengatasinya.
Dari latar belakang diatas, ada yang mengusulkan agar dilakukan pencetakan IDR sebanyak 2 juta IDR. IDR ini akan mengendap di NBI.
Untuk keperluan Gov, Gov mengajukan RAPBN ke Congress, dan setelah congress menyetujui, dana RAPBN akan di transfer ke Org Menteri Keuangan. Sisa dana yang mengendap di NBI bukan lagi milik Gov, dan apabila ada keadaan yang darurat/mendesak, Gov bisa mengajukan dana tambahan melalui persetujuan congress, sehingga, proses pencairan dana bisa lebih singkat.
Proses pencetakan 2 juta IDR memang tidak mudah, butuh 10 K emas untuk mencetaknya. Dan untuk waktu dekat sangat sulit untuk dilakukan.
Usulan diatas masih berupa wacana, dan masih membutuhkan masukan-masukan dari teman-teman semua
Terima Kasih.
Gubernur NBI
Comments
kalo dicetak berkala dan tanggung jawab berkala.. misal 1 minggu sekali satu minggu dua kali?
hmm, gimana klo berkala aja?
keknya menurut gw bakalan lebih aman deh
(sotoy mode : on -+- nubi mode : on)
😛
Maaak.. 2 juta IDR
*pingsan*
beli makanan dapet brap piring tuh? 😮
gk terlalu ngerti ma roda ekonomi di erep, tp klo nyetak uang bnyk gitu ada efek ke hal2 kayak inflasi dan semacamnya gitu gk?...
ga harus sampe 2 juta. Maksimal 400ribu aja udah cukup dan ditaro di brankas jangan dipake. Itu nanti dipake setiap ada rencana cetak uang yang nominalnya itu yang ditransfer dr brankas ke kas nbi untuk digunakan langsung. Uang hasil cetak uang ditaro lagi dibrankas, jadi cadangan tetep 400rb.
Gw setuju sama AvanT
Atau mungkin mirip seperti cara kerja di Instansi pemerintah RL.
NBI diberikan UP (Uang Persediaan) misalkan 400K dari SPM UP (Surat Perintah Membayar-UP).
Nanti setiap ada penggunaan, NBI akan menyampaikan SPM GU (SPM-Ganti Uang) untuk mengganti uang persediaan yang sudah dipakai oleh NBI yang disertai dengan pertanggungjawaban kepada kongres tentang penggunaan dana.
Nah kalo dirasa 400K itu kurang, NBI bisa meminta tambahan UP melalui SPM TUP (SPM-Tambahan Uang Persediaan).
Mungkin begitu usul dede bayi 🙂
ah dia mah ngaco dah 2jt idr maw bikin inflasi gila2an yah kk.. terus nanti begitu ada kejadian luar biasa lenyap dah tuh 2 juta idr wakakaka.. uang besar bahaya tikus juga besar 🙂
selama ini kita ga pernah korupsi (konon katanya)
tapi kalau pegang buku tabungan IDR 2 juta.... godaannya besar sih...
(langsung kebayang kawin lagi 5x...)
kebanyakan.. tuh 2 jeti,,
mending, pemerintah memasitikan anggaran dananya untuk 1 bulan penuh berapa..
terus dicetak seperlunya itu ditambah + 20 % untuk jaga2
hack yg ditakutkan, atau kesalahan fatal layaknya yg terjadi pd Bank Spanyol.
Saya pribadi tetap setuju pencetakan uang secara berkala sesuai kebutuhan gov sebulan kedepan. Namun ada baiknya NBI jg mempunyai anggaran darurat sebesar kurang lebih 200K IDR sehingga GOV memiliki dana segar disaat ada kebutuhan negara yg sangat mendesak.
wew 2 jeti