[ISTANA] Klarifikasi atas Artikel Cong

Day 3,537, 23:06 Published in Indonesia Indonesia by ISTANA NEGARA
Selamat pagi / siang / sore / malam bagi rakyat eIndonesia kapanpun anda membaca artikel ini. Di artikel kali ini Gov peride bulan Juli-Agustus 2017 akan mengklarifikasi mengenai artikel cong ini. Di sini saya tidak akan mengklarifikasi mengenai tindakan gov bulan mei yang mengajukan hutang negara untuk biaya AS Uruguay atau tidak. Namun saya ingin mengklarifikasi atas tindakan yang saya lakukan.

A. Latar Belakang Masalah
Dari awal periode saya menjabat jadi CP. Saat itu salah satu cong yang juga mantan CP bulan Mei 2017 mengatakan bahwa ada hutang negara yang harus dibayar sebesar 450K. Saat issue itu dilempar maka sempat menuai protes beberapa anggota cong yang meminta bukti-bukti valid mengenai hutang negara yang dilakukan bersangkutan. Saat itu yang bersangkutan telah memberi bukti-bukti baik Screeshoot (Bukti pengiriman duit dari pihak dipinjam ke pihak peminjam) maupun script (chat pribadi antara pihak peminjam dan pihak yang dipinjami). Selain bukti, pihak peminjam (gov bulan mei 2017) juga menyertakan tujuan pinjaman negara tersebut untuk memenuhi kebutuhan energi yang akan dipakai untuk biaya AS ke Uruguay.

Namun masih memiliki masalahnya adalah beberapa anggota cong di grup WA masih meminta bukti kalau pinjaman telah di approval oleh cong bulan saat itu. Setelah itu pihak peminjam telah mengatakan bahwa sudah diberitahu ke pihak cong bulan mei saat itu, tapi saat itu cong belum seaktif saat ini. Nah sempat mantan anggota cong bulan mei 2017 yang kebetulan juga memiliki bukti SS chat gov bulan mei terhadap cong saat itu. Namun kejanggalannya adalah gov saat itu baru bilang ke cong bulan itu setelah AS telah berlangsung.

Oke dari situ terjadi perdebatan panjang di kubu cong. Beberapa meminta pada gov saat itu untuk memberi bukti yang lebih jelas agar bisa dikatakan bahwa utang tersebut adalah utang negara bukan utang pribadi. Setelah itu si pihak yang dipinjam juga telah menagih saya untuk mengembalikan utang tersebut. Namun saya bilang ke pihak yang dipinjam untuk menunggu keputusan congress dan pihak yang dipinjami memaklumi hal tersebut.

Saat itu sekitar dua atau tiga hari debat masih terus berlanjut, hingga saya memberikan opsi kepada cong dengan lempar law donate. Jadi mekanismenya adalah ane propose law donate 450K ke dana NBeI, lalu cong silakan vote yes/no untuk mengambil keputusan segera. Jika law lolos maka hutang otomatis akan dibayar, tapi jika tidak lolos maka negara tetap bayar hutang tersebut tapi negara akan membebankan hutang tersebut ke pihak peminjam tersebut.

Nah masalahnya adalah beberapa anggota cong tidak setuju mengenai solusi yang saya tawarkan dan cong bilang pokoknya harus ada bukti yang valid untuk membuktikan itu hutang negara. Namun di sisi lain pihak peminjam juga udah merasa cukup memberikan bukti kepada cong saat ini. Akhirnya? Keputusannya masih absurd. Saya sudah memberikan solusi tapi beberapa anggota cong tidak terima jika main vote law (yaudah 😁)

B. Tindakan
2 minggu berselang setelah isu hutang tersebut, pihak yang dipinjami menagih lagi karena udah jatuh tempo buat bayar dan pihak yang dipinjami juga tidak punya uang saat itu. Akhirnya saya berbicara antara pihak peminjam dengan pihak dipinjam untuk memikirkan jalan tengahnya karena situasi di cong seperti di bagian A tadi. Pihak yang dipinjami tetap minta untuk dibalikin segera dan merasa sudah memberikan bukti yang jelas mengenai hal tersebut. Begitu juga dengan pihak peminjam juga merasa telah memberi bukti yang jelas pada cong. Akhirnya? Oke akuilah kalau saya emang salah mengambil tindakan ini karena tanpa koordinasi dengan cong. Namun yang ada di pikiran saya bagaimanapun juga namanya hutang harus dibayar dan hutang tersebut juga dipakai untuk kepentingan negara kan (Untuk memenuhi biaya energi untuk AS Uruguay --> tanyakan sendiri pada rakyat eIndonesia yang aktif pada bulan mei saat AS Uruguay), sedangkan pihak cong masih belum memiliki keputusan yang tepat untuk masalah ini. Akhirnya saya membayar hutang tersebut memakai uang NBeI sebesar 450K (tidak kurang dan tidak lebih), lalu uangnya langsung ditransfer ke pihak yang dipinjami agar uang yang harusnya jadi hak milik pihak yang dipinjami juga jelas dan masalah hutang dengan pihak yang dipinjami juga selesai. Intinya saya melakukan hal tersebut agar tidak mencoreng nama baik Indonesia di hubungan internasional karena gak mau bayar hutang. Jangan sampai masalah intern sampai dibawa keluar gitulah.

Jika kalian minta bukti pengiriman uangnya dari NBeI juga ada di bukti SS di pihak yang dipinjami.

C. Akar Permasalahannya
Di sini saya akan menjelaskan akar permasalahan saya sebagai CP bulan ini ya. Jadi dari pihak cong mereka meminta bukti sampai se valid mungkin untuk menyatakan hutang tersebut adalah hutang negara. Di sisi gov bulan mei dan pihak yang dipinjami juga merasa bahwa mereka memiliki bukti yang kuat dan seperti apa yang diinginkan oleh cong. Selain itu dari saya adalah selama periode saya ini, saya ditagih oleh pihak yang dipinjami untuk membayar hutang tersebut, sedangkan koordinasi dengan cong saat itu (termasuk solusi saya ditolak mentah-mentah oleh cong) masih belum menemukan jalan keluarnya.

D. Solusinya
Sekarang masalah dengan hutang dengan pihak yang dipinjami sudah beres dan di dunia internasional kita sudah gak ada masalah mengenai hutang lagi. Nah sebenarnya saat cong menemukan kejanggalan pengurangan uang nbei itu saya sudah menwarkan solusi untuk membicarakannya langsung dengan pihak peminjam dan pihak yang dipinjami karena nasi sudah jadi bubur juga. Untuk apa? Biar semuanya paham dengan kondisinya dan masalah ini gak berlarut-larut. Bukan untuk mencari pembenaran atas tindakan saya (karena saya sudah mengakui di atas kalau tindakan saya itu salah bukan?). Setelah itu kita cari jalan keluarnya bersama-sama. Sekarang masalahnya adalah mau atau tidak pada anggota-anggota cong sekalian?


Sekian klarifikasi atas tindakan saya sebagai CP bulan Juli-Agustus 2017 terhadap pemakaian uang nbei untuk melunasi hutang negara. Selain itu juga saya sudah menjelaskan dengan detail setiap pokok-pokok permasalahan yang terjadi (di sisi saya). Bagian terpentingnya adalah saya sudah menjelaskan dan memohon maaf jika ada miss coordination dengan pihak cong mengenai hal tersebut. Sekarang biarlah kita cari solusinya bersama bukan saling tuduh menuduh lagi. Salam kalian semua suci aku penuh busa dosa.

Demikian artikel klarifikasi ini jika masih ada menyinggung beberapa pihak mohon maaf. Ini sudah dibuat agar tidak menyinggung pihak manapun, tapi ini berdasarkan pihak saya.

Salam kalian semua suci aku penuh dosa,

Arzhikira19
CP of eIndonesia