Sesat Pikir Mereka yang Bertikai

Day 2,219, 12:13 Published in Indonesia Indonesia by Blakasuta

Setelah beberapa bulan ke belakang kondisi politik eIndo lumayan damai, kini kembali bergejolak oleh pertikaian antar kubu. Pihak A membacoti pihak B, pihak B sakit hati, balas dendam membacoti pihak A. Tidak terima dibacoti pihak A membacoti pihak B, begitu seterusnya sehingga tidak jelas ujung pangkalnya bagaikan ayam dan telor. Tapi dari dulu sampai sekarang, gaya bacotnya sama saja, irrasional, dan bias kelompok.

Mari saya kenalkan dengan yang namanya logical fallacy yang diterjemahkan bebas oleh para penulis di kompasiana dengan "sesat pikir". Sesat pikir adalah kecacatan dalam beralasan atau berargumen, biasa digunakan oleh politisi dan e-politisi maupun media untuk membodohi orang-orang, atau setidaknya merendahkan pihak lain dan meninggikan pihak sendiri di mata orang yang tidak ikut bertikai. Di bawah ini akan saya berikan beberapa ilustrasi mengenai jenis-jenis sesat pikir yang sering terjadi dalam pertikaian tiada ujung kubu-kubu di eIndo, dengan tujuan kita-kita yang tidak terlibat dapat menahan diri tidak terbawa arus perbacotan yang tidak hanya irrasional dan bias, namun juga tidak solutif.

Sesat pikir Ad Hominem

Ini adalah sesat pikir yang umum terjadi dalam menanggapi atau memberikan sebuah kritikan. Lucunya, semua pihak yang bertikai sering mengalami sesat pikir ini.

Sesat pikir "tu quoque"

Singkatnya menjawab kritikan dengan kritikan balik kepada pemberi kritik pertama, tanpa menjelaskan substansi masalah yang dikritik. Sound familiar, eh?

Sesat pikir "composition"

Contohnya seseorang dari partai A melakukan kesalahan/kegagalan, maka pihak B ramai-ramai mengatakan bahwa semua anggota partai A biang kegagalan.

Cukup 3 saja dulu, sebenarnya masih banyak sesat pikir yang bisa diamati dari pertikaian antar kubu di eIndo. Silakan kunjungi pranala ini untuk tahu lebih dalam mengenai sesat pikir.

Salam anti sesat pikir!