Impor: Ini Soal Keberpihakan!

Day 3,515, 21:37 Published in Indonesia Indonesia by Si.Badut

Selamat datang di rubrik ekonomi dan moneter, The eIndonesia Journal. Pada edisi kali ini, kami akan mengulas mengenai derasnya infiltrasi kekuatan ekonomi asing dan lemahnya kebijakan gov dalam melindungi pasar dalam negeri dari persaingan yang tidak sehat.



Jika melihat kondisi pasar saat ini, khususnya pasar pangan, dibanjiri oleh produk impor dengan kualitas harga yang sangat bersaing. Bahkan dalam kualitas tertinggi dengan harga terendah dikuasai oleh produk asing. Hal ini berarti bahwa produk asing tersebut memiliki biaya produksi yang cukup rendah untuk bisa menjual dengan harga yang rendah di negara lain. Proteksi terhadap produk lokal sebenarnya dimiliki oleh Gov melalui mekanisme pajak impor. Namun apakah hal ini efektif? Mari kita lihat tabel tax khususnya untuk item food dibawah ini.



Hanya 5% yang dibebankan gov terhadap produk impor ini. Meskipun sudah dibebani persentase 5%, produk-produk ini masih mampu untuk bersaing dan tentu saja mendapatkan laba. Mari kita cermati derasnya produk-produk ini:





Apakah sebenarnya, kita membutuhkan produk impor? Tentu. Impor dibutuhkan untuk menjaga penawaran/supply barang tetap ada, sehingga roda produksi berputar. Namun apabila produk impor terlalu banyak maka yang terjadi adalah gagalnya produk lokal untuk bersaing. Mengapa? Karena konsumen adalah mahkhluk bernalar yang akan selalu mencari barang dengan kualitas tertinggi dengan harga terendah. Omong kosong dengan jargon “cinta produk dalam negeri”, pemerintahlah yang harus menjadikan produk dalam negeri ini laku dan dibeli orang. Sebagai perbandingan redaksi The eIndonesia Journal telah melakukan studi banding ke negara tetangga untuk melihat pengaturan tax impor sebagai berikut:






Dari hasil studi banding tersebut, negara-negara tersebut memberlakukan tax impor yang sangat tinggi, yang hampir dipastikan akan mempersulit barang impor untuk masuk dan menstimulus pengusaha lokal untuk terus memproduksi barang demi menjaga supply pasar dalam negeri. Hal ini harus menjadi perhatian Gov mendatang, untuk menaikan tax rate impor barang-barang di eIndonesia. Karena ini bukan sekadar hitung-hitungan pajak, ini soal keberpihakan!



Salam,
eIndonesia Prevail!