Curhat Nubi Keluar Gua

Day 3,387, 09:28 Published in Indonesia Indonesia by MomonSyalala


Dinding goa itu terlihat sekelebat, hanya temaram karena terbias cahaya yang merambat dari sebuah obor kecil. Entah siapa yang sengaja yang meninggalkannya disana. Samar terlihat gambar abstrak di dinding. Bisa kumengerti disini pernah tinggal seorang atau sekelompok orang disini.

BANGUN. Aku mencuci mukaku dari air yang terus mengalir dari ujung skalaktit. Cukup untuk membuatku menyadari keadaan sekeliling. Tidak ada seorangpun disini.

Aku keluar, lurus melewati pematang sawah ditengah lahan tanam. Terlihat besi-besi terbang menembakkan rudal dengan sombongnya. Sejak kapan ada benda itu? Terakhir kemari aku hanya bisa menggunakan tank, bazoka, pistol aer, atau silat sesekali. 

Berbelok lalu lurus dan berakhir ke tengah sebuah desa. Terdengar riuh ramai, tapi tidak banyak orang yang keluar rumah mereka. Beberapa sapi terlihat dituntun pemiliknya pulang, untuk diperah.

Aku berhenti di depan sebuah papan biasa aku membaca kabar. Sepi. Kutengok bar biasa orang-orang berkumpul, juga sepi. Hanya ada si “malaikat penjaga”. Tambah lagi saat aku mengetuk rumah kawan-kawan lama yang hampir semuanya sudah disegel dengan pita merah. 



Beberapa bulan telah lewat. Tanah air kembali merdeka, dan aku kembali mendapatkan pekerjaan lamaku. Setidaknya membuat menjaga tetap sibuk. Dua bulan ini, koran-koran sudah ramai kembali. Inilah yang seharusnya. Sebab, membaca koran jadi kegiatan yang menyenangkan setelah berolahraga dan bekerja yang tidak terlalu lama. 

Terimakasih untuk pemerintahan sekarang yang mau rajin berbagi keadaan negara. Memancingku untuk ikutan menulis koran meski hanya berisi curhatan tidak terlalu menarik dan penting. Setidaknya begini curhatan nubi yang bangun dari tidur panjang. Dan kerennya, bangun dalam keadaan masih nubi pula.

Semoga mulai minggu depan, koran ini mulai membagi berita dalam negeri. Ada ide?



Kebetulan sedang ada misi, kalau lebih dari 25 komentar, tar bagi-bagi supenir.

Salam