[INFO] MENYIKAPI GESTAPU DI RL DAN EREPUBLIK
Stephanus N
Saya juga bermaksud untuk ikut lagi dalam kampanye memberantas buta huruf (tidak suka membaca artikel) di erepublik ini. Karena media adalah salah satu yang mengikat kita di game ini. Daripada membuat sinetron-sinetron yang malah membuat orang makin berburuk sangka kepada kita.
Artikel ini akan dibagi menjadi 3 bagian, satu untuk setiap hari dan berakhir pada tanggal 30 September 2010. Memank sepertinya tidak berhubungan dengan erepublik, akan tetapi pada akhirnya ada sebuah benang merah dengan permainan yang kita mainkan ini.
Untuk bagian I ini, saya akan menganalisis tentang peristiwa G/30/S yang terjadi di RL. Bagian II, saya akan mengungkapkan bagaimana gerakan sosialis-komunis sekarang ini di dunia RL tentunya. Dan terakhir di bagian III, saya mencoba mengimplementasikan ke permainan erepublik ini, bagaimana tujuan awal PKeI bisa terbentuk dengan acuan AD/ART.
Di setiap akhir artikel saya akan membuat kuis, dengan menjawab pertanyaan tercepat akan mendapat masing – masing 0.5G untuk 2 pemenang. Jadi… buka pikiran anda, dan terimalah sudut pandang baru dari kami, kaum terbuang…
Ketika Soeharto jatuh di tahun 1998, saya tidak membayangkan bahwa sampai sekarang ini pemerintah terus melarang buku-buku yang tidak sesuai dengan propaganda rezim lalu. Rezim Orba meng-klaim bahwa PKI bertanggung jawab atas G/30/S. Klaim serupa itu dapat diterima sebagai Hipotesa, akan tetapi seharusnya kita diberi sejumlah bukti akurat sebelum menariknya sebagai sebuah kesimpulan.
Dulunya PKI adalah sebuah partai besar dengan anggota kurang lebih 3 juta orang. Kalau pemeritnah berniat bersikukuh bahwa PKI dalang dari G/30/S , maka pemerintah HARUS mampu menjelaskan siapa di dalam PKI yang meng-organisasikan gerakan tersebut. Adakah 3 juta anggota partai secara keseluruhan? Atau sebagian? Atau hanya ketua partai? Atau PolitBiro? Sepanjang masa rezim orde baru, pemerintah tidak pernah dengan telak mengidentifikasi siapa di dalam PKI yang bertanggung jawab.
Malah dengan konsisten menggunakan istilah G/30/S- PKI, masyarakat digiring percaya bahwa bukan hanya seluruh 3 juta anggota partai yang bertanggung jawab, tetapi juga keluarganya dan siapapun juga yang berhubungan dengan partai (seperti Lekra, dsb). Tuduhan ini sangat menyalahi aturan hukum, misalkan : Setelah pemberontakan PRRI/Permesta (yang didalangi PSI dan Masjumi) selesai di thn 1950-an, Soekarno TIDAK mengatakan bahwa semua anggota PSI dan Masjumi adalah pengkhianat. Mereka tidak menahan atau membunuh orang hanya karena mereka berhubungan dengan PSI& Masjumi. Itulah kenapa semua Negara semua sekarang menolak sebuah prinsip kesalahan kolektif (keputusan pimpinan partai mengikat kepada seluruh pimpinan anggota) berdasarkan “rule of law”.
Coba bayangkan seandainya prinsip ini diterapkan pada anggota-anggota Golkar dewasa ini? Haruskah setiap anggota Golkar bertanggung jawab atas semua kejahatan Soeharto (bukan Soeharto Jr
😁)?
Satu aspek yg tidak bermanfaat dalam debat G/30/S adalah kecenderungan untuk menggolongkan seseorang Pro-PKI atau Anti-PKI. Peristiwa yang terjadi waktu itu adalah sebuah bencana kemanusiaan, kebohongan-kebohongan propaganda Negara, penangkapan massal tanpa dakwaan dan pengadilan, penyiksaan yang tidak manusiawi, penahanan berkepanjangan, dan pembunuhan kilat dan sadis.
Sekarang setelah 45 tahun berlalu,kita seharusnya sudah mampu berpikir secara logika dan tanpa berburuk sangka dahulu. Sebagai panjang rezim Orde baru PKI digambarkan sebagai momok iblis, sehingga tidak mungkin memahami bahwa partai itu pernah menjadi demikian popular dengan jutaan anggota dan simpatisan. Bagaimana mungkin segitu banyak orang Indonesia dihujat sebagai iblis? Sudah saatnya kita berdamai dengan sejarah kita sendiri. Hentikan dikotomi-dikotomi murahan dengan stigma “PKI adalah pengkhianat” (Kalau PKeI??).
Kesulitan memahami G/30/S antara lain karena gerakan tersebut sudah kalah sebelum kebanyakan orang Indonesia mengetahui keberadannya. G/30/S tumbang secepat kemunculannya. Dengan tidak adanya Ahmad Yani (kebetulan atau…?), Mayjen Soeharto mengambil alih komando AD pada pagi hari 1 Oktober, dan langsung melancarkan serangan balik sore harinya. Pasukan G/30/S meninggalkan RRI dan Lapangan Merdeka yg hanya diduduki 12 jam saja. Semua pemberontak akhirnya ditangkap atau melarikan diri pada 2 Oktober. G/30/S lenyap sebelum anggotanya sempat menjelaskan tujuan mereka kepada public. Pimpinan G/30/S sendiri bahkan belum sempat memperlihatkan diri.
Bagi kalangan sejarawan G/30/S masih merupakan misteri. Sukar dipercaya bahwa partai politik yang beranggotakan orang sipil dapat memimpin sebuah operasi militer. Bagaimana mungkin sebuah partai yang terorganisasi dengan baik, dengan reputasi partai yang berdisiplin tinggi, merencanakan tindak amatiran semacam itu? Mengapa partai komunis yang didasari oleh prinsip revolusi Leninis mau berkomplot oleh sepasukan tentara? Mengapa partai politik yang sedang tumbuh sangat kuat di pentas politik memilih aksi konspirasi? (atau sinetron kalau di erepublik).
Kita tidak bisa menjawabnya sekarang, itu dibutuhkan penelitian yang objektif dan akal pikiran yang jernih setelah di jaman sekolah di cekoki oleh sejarah buatan sebuah rezim. Mungkin akan terjawab nanti, atau mungkin akan tetap menjadi misteri selamanya…….
“Kebenaran tentang perebutan kekuasaan tidak boleh dibikin jelas; pada mulanya ia terjadi tanpa alasan, tapi kemudian menjadi masuk akal. Kita harus memastikan bahwa kebenaran itu dianggap sah dan abadi; adapun asal muasalnya sendiri harus disembunyikan, jika kita tidak ingin kebenaran itu cepat berakhir”. – Blaise Pascal, Pensees (1670) –
Kuis, dengan hadiah 0.5G untuk 2 pemenang tercepat. Tulis hanya 2 (dua) jawaban dari 3 pertanyaan di bawah ini dengan comment & voted!
1. Siapa wakil ketua PKI waktu terjadi peristiwa G/30/S tahun 1965 di RL?
Clue : dia termasuk dalam mentri di kabinet Dwikora Soekarno
2. Siapa pendiri partai MURBA?
Clue : Pengarang buku berjudul MADILOG
3. Tulisan saya data-nya banyak diambil dari sebuah buku. Apa judul buku tersebut?
Clue : Buku ini dilarang beredar di Indonesia
Stephanus N
Konsisten berjuang di Kiri
Comments
pertamax dapet G nggak kk?
menyikapi to? sekilas tadi bacanya kayak menyapi
hehehe... 😃
1. Nyoto
3. Dalih Pembunuhan Massa Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto
1. Nyoto
2. Tan malaka ( di beberapa literatur juga ada nama adam malik )
2. Tan malaka, adam malik
ane kagak ngerti sama sekali soal sejarah Gan.
/me lebih suka belajar prasejarah, zaman food gathering
1. Wakil ketua II, yang juga mentri : Nyoto
2. Pendiri murba pengarang madilog : Tan Malaka klo ga salah 😁
ketiaxx . . .
tp bijimanapun sejarah tinggl sejarah haruslah melihat ke depan . . jgn kblakangan nnti nbrak klo nengok ke blkang . .
mau komunis kek mau socialis kek mau liberalis kek ataupun klo mc mmentingkan ego kita sndri sma aja . . .
"Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia. (Minke, 436)"
yang paling penting pemerataan kesejahteraan penduduk secara bersama2 komunis ada baik dan buruknya , liberalis ada baik dan buruknya , fasis juga ada baik dan burukny . . semua saling melngkapi . .
"Cerita tentang kesenangan selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya , tapi tentang surga, dan jelas tidak terjadi di atas bumi kita ini. (Mama, 120)"
Itu Cuma Pandangan Kita Melihat Luar dari Jendela mana . .
Hail Hail eIndonesia !!
buku itu kayaknya pernah gw liat di rak buku kakek gw deh, masa iya gak boleh beredar di sini :/
hail steph \0/
seandainya pelajaran sejarah di sekolah kyk gini, ga akan tidur aku : (
1. Soebandrio
2. Tan Malaka
3. Dalih Pembunuhan Massa Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto
Another great article from comrade Stephanus N
sampe sempet2in baca artikelnya secara cermat dan seksama 🙂
Ada rencana apa nih buat 30 September di eRepublik? 😉
1. Soebandrio
2. Tan Malaka
3. Dalih Pembunuhan Massa Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto
Wew
kok sudah d jawab si sama Franz Xaverio
karena amerika dan CIA memiliki agenda di dindonesia dan sebelum reaktor dari russia sampe ke indonesia 😃 .
Januar copy paste nih..
wkwkwkwkwkwkk..
klo RL ngapaen ribut dibawa ke erep, permasalahin di pengadilan RL sana. lbh persis ke propaganda ini 😛
BTW lokasi elu dimane?
(location: dihatimu) 😛
klo gak salah adam malik itu juga CIA
@calon rakyat jelata : klo gak salah adam malik itu juga CIA
==================================================================
Katanya sih emang gitu, cuman lagi2 bicara soal sejarah Indonesia, terutama di masa orde lama & orde baru, masih bias & susah dilihat kebenarannya. Mungkin karna pada masa itu, sarat dgn kepentingan2 dari kelompok2 tertentu.
vote & comment >> gara2 ancaman twiteran steph XD
Pemenangnya adalah kakek maho & ekrem chebab 😁
congrats.. yah
jawaban yg benar :
1. Nyoto
2. Tan Malaka
3. Dalih Pembunuhan Massal
mirip sama erep, yg di erep plagiat ya? 😛
wagh bold semua .... om steph yg point pentingnya mending yg di bold biar yg baca sekilas mendapat acuan bacaan penting ... kalo gini saya cuma scroll doank liat koment ....
menang, makasi anus = ))
gw bukan chebab, , =="
baca baek2 nama gw, =s
btw, , thx anus goldnya.. 😁
maaf.. hahahah
ekrem chehab
NAMA GW STEPHANUSSS, BUKAN ANUSSSSSSSS!! T_T
@bajaj
biar kaw baca semuanya...
artikel nya mantap bro
Banyak teori mengenai G30SPKI, tapi dari kacamata gw sih intinya meng"haram"kan paham komunis di tanah Indonesia.
lalilulelo
bagaimanapun juga artikel ini gakda hubungannya dengan erep.
terlepas PKI terlibat G30S atau tidak, pembunuhan/pembersihan tanpa peradilan adalah salah ...
terlepas PKI terlibat G30S atau tidak, paham komunisme tetap tidak saya sukai.
waktu pki saya belum lahir jadi saya kagak bisa kasih pendapat
yang saya tau suharto bukan orang baik
Semalam sy nonton acaranya rossy di global, menghadirkan ilham aidit, putrinya nyoto,
Ada kisah menarik yg diutarakan oleh ilham aidit yg memimpin organisasi lupa namanya, bergerak untuk mewadahi korban stigma pki, puluh tahun kemudian disebuah acara organisasi itu bertemulah ilham dan sarwo edhi, dipeluknya ilham oleh sarwo edhi, dikatakannya ketika itu saya melaksanakan tugas, kemudian saya menyadari ... Ah lupa terusannya apa. Yg pasti terjadi rekonsiliasi saat pertemuan itu.
Yg mengerikan mungkin adalah penggunaan agama sebagai alat kekuasaan memerangi lawan politiknya, sebuah buku yg ditulis hermawan sulistyo saya lupa judulnya, menceritakan bagaimana kaum santri membantai kerabat, tetangga , orang yg sebenarnya mungkin hanya simpatisan, bahkan tidak tau apa apa,
Sejarah membuktikan bahwa kebenaran sejarah ditulis oleh siapa penguasanya
Pirates are evil!!? Marines are righteous!!? These terms have always changed throughout the course of history...!! Kids who have never seen peace and kids who have never known war have different values!!! Those who stand at the top determine whats right and wrong!!! This very place is neutral ground!!! Justice will prevail you say!? But of course it will!!! Whoever wins this war becomes justice!!! ”
— Doflamingo on Justice
\o/
kalong cuman terbang lalalalalalalalalalalalalalalala~~~~~~~~
1. Bukan Saya
2. Bukan Saya
3. Saya tidak menulis literatur atau buku apapun
/me nubi kebanyakan bercanda 😑"
apa MENYIKAPI = MENYAPIKAH ????
V.O.T.E.D !!!
@ Irvan Putra, ha ha ha Quotes OP nya mangstab
vote & comment >> gara2 ancaman twiteran
steph x2
Makasih Dendi, anyway hari ini One Piece baru lo \o/
Komen saya sebelumnya dihapus karena ada beberapa salah ketik, harusnya begini:
Saya rasa dengan adanya era internet sekarang bukankah sudah saatnya yang mengetahui kebenaran mengungkapkan hal-hal yang terjadi, kalau takut dibredel banyak cara seperti WikiLeak dan Haystack. Kebanyakan pertanyaan anda meminta pemerintah untuk mengungkapkan fakta yang sebenarnya dengan asumsi fakta yang sekarang adalah salah:
"akan tetapi seharusnya kita diberi sejumlah bukti akurat"
"pemerintah HARUS mampu menjelaskan"
lah, kalau memang fakta yang sekarang adalah benar, mereka tidak perlu bilang apa-apa lagi. Jadi sebenarnya yang perlu membuktikan bukanlah pemerintah, tapi yang merasa tahu fakta sebenarnya.
Walau benar, asas kesalahan kolektif benar-benar tidak masuk diakal. Sayangnya, kembali ke kesimpulan di atas, kita tidak bisa mengharapkan pemerintah untuk menghakimi dirinya sendiri.
Jadi pada akhirnya saya setuju bahwa ini adalah bahan yang layak untuk diteliti, jadi belum bisa diambil kesimpulan apakah pemerintah memang menutup-nutupi atau memang PKI bersalah.
Sekarang siapa yang mau meneliti itu urusan lain...
Kembali ke eRepublik, jika PKeI dituduh sebagai pengkhianat dan ada buktinya, maka langkah yang perlu dilakukan PKeI adalah memberikan bukti kontradiksi seperti alibi. Nah dari sini bisa kita lihat yang mana yang bersilat lidah dan yang mana yang objektif. Debat bukan membuktikan siapa yang benar dan salah, tapi siapa yang lebih menyakinkan ^__^;
Lalu saya lebih setuju kepada omol_mol untuk membuat kenyataan baru daripada mempertanyaan kenyataan yang lama. Kalau memang permasalahannya adalah stigma, kalau tidak bisa mengusik stigma tersebut, biarkan saja dan maju sebisa mungkin.
Banyak cara mulai jadi presiden, jadi kongres, analisa ekonomi dan militer. Buat propaganda yang menarik, berikan informasi dari luar dan dalam negeri. Semoga 30 September tidak mengecewakan di eRepublik
@steph: dah bener itu
nama aslinya aja ekrem kebab
AnatoleFrance, Penulis : " Buku sejarah yang tidak mengandung kebohongan pastilah sangat membosankan."
" Yang menarik dari sejarah adalah misterinya "
Manggala
puyeeng bacanya, panjang booo.... (menarik napas skaligus kolor penulis... lanjut baca... )
kau mengingatkanku akan Tan Malaka..
sayang skali nasib kau Tan.. kau berjasa, tapi tak dianggap.
fiktip
fiktip
mirip tulisan ebapak awak..
- orang asing yang tinggal di blok kiri