[INFO] MENYIKAPI GESTAPU DI RL DAN EREPUBLIK

Day 1,042, 21:49 Published in Indonesia Indonesia by Stephanus N
Terakhir saya menulis untuk erepublik sekitar 1,5 bulan lalu. Dan tujuan saya menulis artikel ini adalah untuk memperingati 1 tahun Gestapu yang dilakukan oleh PKeI, dan sekaligus untuk memberikan sudut pandang baru kepada kalian tentang efek dari Peristiwa G/30/S yang terjadi di Real Life.

Saya juga bermaksud untuk ikut lagi dalam kampanye memberantas buta huruf (tidak suka membaca artikel) di erepublik ini. Karena media adalah salah satu yang mengikat kita di game ini. Daripada membuat sinetron-sinetron yang malah membuat orang makin berburuk sangka kepada kita.

Artikel ini akan dibagi menjadi 3 bagian, satu untuk setiap hari dan berakhir pada tanggal 30 September 2010. Memank sepertinya tidak berhubungan dengan erepublik, akan tetapi pada akhirnya ada sebuah benang merah dengan permainan yang kita mainkan ini.
Untuk bagian I ini, saya akan menganalisis tentang peristiwa G/30/S yang terjadi di RL. Bagian II, saya akan mengungkapkan bagaimana gerakan sosialis-komunis sekarang ini di dunia RL tentunya. Dan terakhir di bagian III, saya mencoba mengimplementasikan ke permainan erepublik ini, bagaimana tujuan awal PKeI bisa terbentuk dengan acuan AD/ART.

Di setiap akhir artikel saya akan membuat kuis, dengan menjawab pertanyaan tercepat akan mendapat masing – masing 0.5G untuk 2 pemenang. Jadi… buka pikiran anda, dan terimalah sudut pandang baru dari kami, kaum terbuang…

Ketika Soeharto jatuh di tahun 1998, saya tidak membayangkan bahwa sampai sekarang ini pemerintah terus melarang buku-buku yang tidak sesuai dengan propaganda rezim lalu. Rezim Orba meng-klaim bahwa PKI bertanggung jawab atas G/30/S. Klaim serupa itu dapat diterima sebagai Hipotesa, akan tetapi seharusnya kita diberi sejumlah bukti akurat sebelum menariknya sebagai sebuah kesimpulan.

Dulunya PKI adalah sebuah partai besar dengan anggota kurang lebih 3 juta orang. Kalau pemeritnah berniat bersikukuh bahwa PKI dalang dari G/30/S , maka pemerintah HARUS mampu menjelaskan siapa di dalam PKI yang meng-organisasikan gerakan tersebut. Adakah 3 juta anggota partai secara keseluruhan? Atau sebagian? Atau hanya ketua partai? Atau PolitBiro? Sepanjang masa rezim orde baru, pemerintah tidak pernah dengan telak mengidentifikasi siapa di dalam PKI yang bertanggung jawab.

Malah dengan konsisten menggunakan istilah G/30/S- PKI, masyarakat digiring percaya bahwa bukan hanya seluruh 3 juta anggota partai yang bertanggung jawab, tetapi juga keluarganya dan siapapun juga yang berhubungan dengan partai (seperti Lekra, dsb). Tuduhan ini sangat menyalahi aturan hukum, misalkan : Setelah pemberontakan PRRI/Permesta (yang didalangi PSI dan Masjumi) selesai di thn 1950-an, Soekarno TIDAK mengatakan bahwa semua anggota PSI dan Masjumi adalah pengkhianat. Mereka tidak menahan atau membunuh orang hanya karena mereka berhubungan dengan PSI& Masjumi. Itulah kenapa semua Negara semua sekarang menolak sebuah prinsip kesalahan kolektif (keputusan pimpinan partai mengikat kepada seluruh pimpinan anggota) berdasarkan “rule of law”.

Coba bayangkan seandainya prinsip ini diterapkan pada anggota-anggota Golkar dewasa ini? Haruskah setiap anggota Golkar bertanggung jawab atas semua kejahatan Soeharto (bukan Soeharto Jr 😁)?
Satu aspek yg tidak bermanfaat dalam debat G/30/S adalah kecenderungan untuk menggolongkan seseorang Pro-PKI atau Anti-PKI. Peristiwa yang terjadi waktu itu adalah sebuah bencana kemanusiaan, kebohongan-kebohongan propaganda Negara, penangkapan massal tanpa dakwaan dan pengadilan, penyiksaan yang tidak manusiawi, penahanan berkepanjangan, dan pembunuhan kilat dan sadis.

Sekarang setelah 45 tahun berlalu,kita seharusnya sudah mampu berpikir secara logika dan tanpa berburuk sangka dahulu. Sebagai panjang rezim Orde baru PKI digambarkan sebagai momok iblis, sehingga tidak mungkin memahami bahwa partai itu pernah menjadi demikian popular dengan jutaan anggota dan simpatisan. Bagaimana mungkin segitu banyak orang Indonesia dihujat sebagai iblis? Sudah saatnya kita berdamai dengan sejarah kita sendiri. Hentikan dikotomi-dikotomi murahan dengan stigma “PKI adalah pengkhianat” (Kalau PKeI??).

Kesulitan memahami G/30/S antara lain karena gerakan tersebut sudah kalah sebelum kebanyakan orang Indonesia mengetahui keberadannya. G/30/S tumbang secepat kemunculannya. Dengan tidak adanya Ahmad Yani (kebetulan atau…?), Mayjen Soeharto mengambil alih komando AD pada pagi hari 1 Oktober, dan langsung melancarkan serangan balik sore harinya. Pasukan G/30/S meninggalkan RRI dan Lapangan Merdeka yg hanya diduduki 12 jam saja. Semua pemberontak akhirnya ditangkap atau melarikan diri pada 2 Oktober. G/30/S lenyap sebelum anggotanya sempat menjelaskan tujuan mereka kepada public. Pimpinan G/30/S sendiri bahkan belum sempat memperlihatkan diri.

Bagi kalangan sejarawan G/30/S masih merupakan misteri. Sukar dipercaya bahwa partai politik yang beranggotakan orang sipil dapat memimpin sebuah operasi militer. Bagaimana mungkin sebuah partai yang terorganisasi dengan baik, dengan reputasi partai yang berdisiplin tinggi, merencanakan tindak amatiran semacam itu? Mengapa partai komunis yang didasari oleh prinsip revolusi Leninis mau berkomplot oleh sepasukan tentara? Mengapa partai politik yang sedang tumbuh sangat kuat di pentas politik memilih aksi konspirasi? (atau sinetron kalau di erepublik).

Kita tidak bisa menjawabnya sekarang, itu dibutuhkan penelitian yang objektif dan akal pikiran yang jernih setelah di jaman sekolah di cekoki oleh sejarah buatan sebuah rezim. Mungkin akan terjawab nanti, atau mungkin akan tetap menjadi misteri selamanya…….

“Kebenaran tentang perebutan kekuasaan tidak boleh dibikin jelas; pada mulanya ia terjadi tanpa alasan, tapi kemudian menjadi masuk akal. Kita harus memastikan bahwa kebenaran itu dianggap sah dan abadi; adapun asal muasalnya sendiri harus disembunyikan, jika kita tidak ingin kebenaran itu cepat berakhir”. – Blaise Pascal, Pensees (1670) –

Kuis, dengan hadiah 0.5G untuk 2 pemenang tercepat. Tulis hanya 2 (dua) jawaban dari 3 pertanyaan di bawah ini dengan comment & voted!

1. Siapa wakil ketua PKI waktu terjadi peristiwa G/30/S tahun 1965 di RL?
Clue : dia termasuk dalam mentri di kabinet Dwikora Soekarno

2. Siapa pendiri partai MURBA?
Clue : Pengarang buku berjudul MADILOG

3. Tulisan saya data-nya banyak diambil dari sebuah buku. Apa judul buku tersebut?
Clue : Buku ini dilarang beredar di Indonesia


Stephanus N
Konsisten berjuang di Kiri