(8) Apakah Gov Akan Melakukan Kesalahan yang Sama Di Akhir Kepengurusan

Day 904, 19:32 Published in Indonesia Indonesia by Shinemavi

Melihat kondisi eIndo saat ini ketika baru pertama kali di-presiden-i oleh Vlavin, saya jadi teringat masa-masa awal eIndo ketika masih di-presiden-i oleh Alm.Arya Gunawan (semoga diterima di sisi eGod).

Kondisi pertama adalah kenaikan pajak yang mencapai beberapa kali lipat. Mungkin hanya dimaksudkan untuk menekan impor weapon supaya kompeni luar kesulitan untuk menjual weapon di eIndo, data terakhir menunjukkan import tax 99% termasuk hal-hal vital seperti food. Akibatnya banyak nubi yang bahkan untuk memenuhi kebutuhan pokok harian mereka aja kesulitan.

Kondisi kedua, serangan ke Mindanao dan ST. Sejak bulan lalu eIndo nyerang Mindanao dan ST tanpa hasil. Apakah itu karena penyerangan kesana hanya TW, blocking eASU ataupun serius yang jelas saya melihat order aberi kebanyakan untuk ngebantu MPP di luar.

Jika memang war di ST dan Mindanao hanya TW, saya pikir itu adalah sebuah pemborosan karena masih ada war MPP. Biaya war selain dari biaya pribadi juga berasal dari pajak kan?CMIIW. Yang saya khawatirkan adalah ketika hari ini ada banyak war, tapi beberapa hari kemudian tidak ada war sama sekali.

Kondisi Ketiga, Ketergantungan terhadap tanker yang tinggi
. Dibuktikan dengan fokus pemberian weapon hanya kepada citizen yang punya str diatas 10 link. Bulan lalu banyak tanker kita yang diban, saya pikir gov akan melakukan regenerasi tanker. Tapi yang saya lihat bukan regenerasi tapi ketergantungan terhadap tanker yang bahkan lebih besar daripada gov bulan kemarin.

Saya harap kekhawatiran saya tidak terbukti sebagaimana artikel saya tentang kekhawatiran terhadap direbutnya WA link.

Untuk anggota gov yang anti dikritik, hanya mengutip pernyataan Soe Hok Gie ”gak mau dikritik, masuk aja ke tong sampah”. Tapi saya tidak se-sarkastis itu. Saya hanya nubi miskin yang mengharapkan gov yang tidak anti kritik dan kejayaan kembali eIndo. Dan gov dalam pikiran saya adalah orang-orang bijaksana yang selalu membuktikan prestasinya bukan gengsinya.

Lagi-lagi saya hanya nubi miskin yang bertahan di erep