Analisa Perekonomian eIndonesia

Day 830, 02:58 Published in Indonesia Indonesia by Andrana

Saat ini kita bisa lihat dengan jelas bahwa perekonomian di eIndonesia semakin terpuruk. Hal tersebut dapat terlihat jelas dari Turunnya tingkat pendapatan perkapita yang disebabkan oleh turunnya harga barang-barang di dalam negeri, baik produk lokal maupun impor.

Turunnya harga tersebut disebabkan antara lain oleh banyaknya supply import yang masuk ke dalam negara kita sejak keran impor negara ini dibuka total. Kondisi tersebut juga diperparah dengan sedikit, dan bahkan menuju tidak adanya aktivitas militer harian yang sebenarnya bisa menahan turunnya harga agar tidak terlalu drastis dari jumlah permintaan yang besar pada kondisi tersebut.

Sedangkan di sisi lain, turunnya pendapatan perkapita tersebut tidak diimbangi dengan menguatnya nilai tukar IDR. Bahkan nilai tukar IDR justru semakin melemah. karenanya, otomatis daya beli perkapita kita pun ikut turun.

Melemahnya nilai tukar IDR tersebut saya lihat sebagai bentuk efek samping lain dari dibuka totalnya keran impor, dimana para importir terus menarik IDR dari rakyat untuk kemudian di-convert kedalam bentuk Gold, sehingga supply Gold di pasar uang dalam negeri terus terkuras dan berujung pada semakin naiknya harga Gold itu sendiri terhadap IDR.

Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan saat ini? atau lebih tepatnya, bagaimana kita bisa memulihkan kondisi perekonomian dalam negeri eIndonesia?

Ini sekedar beberapa pemikiran saya mengenai apa yang seharusnya dilakukan, baik oleh pemerintah, maupun rakyat (pengusaha dan pekerja) eIndonesia saat ini.


Penyesuaian Volume Keran Impor

Pemerintah perlu mulai melakukan penyesuaian volume keran impor yang dibuka dengan situasi negara. Ketika kita sedang dalam kondisi dimana permintaan akan produk-produk dalam negeri sedang tinggi (pada saat perang), maka keran impor terhadap produk-produk RM yang kita butuhkan dari negara lain dapat dibuka dengan volume yang besar, untuk mencegah inflasi yang berlebihan.

Namun, ketika kita sedang dalam masa dimana tingkat permintaan cenderung rendah, maka sebaiknya volume keran impor yang dibuka tersebut diperkecil seperlunya. Tidak perlu menutup total, karena tentu saja itu akan membuat supplier RM pada kabur, tapi tingkat pajak tetap harus disesuaikan agar para supplier RM tersebut tidak memberikan harga yang terlalu murah, yang dapat mengancam keseimbangan pasar barang dan pasar uang dalam negeri.


Pengurangan Jumlah IDR Yang Beredar

Ya, jumlah mata uang IDR yang beredar di masyarakat perlu ditarik sebagian. Hal tersebut tentu saja dimaksudkan untuk mengurangi penawaran akan IDR di pasar uang. Dengan berkurangnya penawaran IDR yang tersedia di pasar uang, maka ototmatis nilai jual IDR terhadap Gold akan menguat/meningkat, dan sebaliknya, harga Gold akan melemah/menurun.

IDR yang telah ditarik tersebut tentu saja disimpan dalam treasury khusus milik negara (dipisahkan dengan treasury yang untuk anggaran belanja negara), dan tidak untuk dikeluarkan/dipakai kecuali pemerintah memerlukannya untuk melakukan kebijakkan yang melibatkan penguatan nilai jual Gold terhadap IDR, dan menurunkan nilai jual IDR terhadap Gold.

Dan tentu saja, setelah penarikkan tersebut, peng-issue-an IDR harus diharamkan ataupun ditabukan untuk dilakukan. Jika tidak, maka penarikkan IDR tersebut akan menjadi sia-sia. Tentu saja, Issue IDR akan relatif tidak diperlukan lagi karena jika pemerintah memang memerlukan adanya penurunan nilai jual IDR, maka cukup keluarkan treasury khusus tersebut. Tapi itu saya rasa juga tidak akan perlu dilakukan kecuali populasi eIndonesia bertambah menjadi 4 kali lipat.


Peningkatan Treasury Gold

Nah, yang satu ini pasti harus dilakukan saat ini, dan bukan hanya oleh pemerintah, tapi juga akan lebih baik dengan kerjasama dari segenap rakyat eIndonesia. Caranya gimana?

Pertama, tentu saja dari pemerintah, seperti yang sudah-sudah, terus meningkatkan kinerja pencarian Gold lewat mekanisme jual-beli IDR dengan Gold di pasar uang. Akan sangat baik jika bisa ditingkatkan lagi dengan melakukan jual beli semua valuta yang ada di dunia erepublik ini dengan Gold. Itu dikarenakan seringkali jual beli valuta asing negara lain lebih menguntungkan daripada IDR. Yang perlu dimaksimalkan adalah pemantauan terhadap pergerakkan pasar uang diseluruh dunia erepublik. Namun tentu saja tetap berhati-hati agar tidak terjebak permainan dan jebakan pesaing, dengan menentukan batas maksimal exchange rate yang relatif aman dari kemungkinan "Jebakan Batman".

Kedua, strategi lain yang dapat dilakukan selain secara langsung terlibat di pasar uang seperti pada poin pertama, adalah dengan pembuatan perusahaan-perusahaan khusus penuai Gold di luar negeri. Jika perlu, berdayakan semua "anak-cucu haram" untuk menjadi buruh penuai Gold diluar negeri.

Gampangnya, dengan perusahaan-perusahaan yang didirikan diluar negeri tersebut, buatlah produk-produk low cost (serendah mungkin), untuk dijual dipasar negara tempat beroperasi dengan harga standard di pasar barang negara tersebut (jangan pasang rendah...untungnya ntar berkurang). Kemudian, nantinya hasil dari penjualan tersebut sebagian ditukarkan ke dalam Gold melalui pasar uang negara tersebut, dan dibelanjakan IDR di pasar uang eIndonesia.

Dengan cara tersebut, kita bahkan bisa "mencuri" Gold hasil pembelian "paket-paket" yang dilakukan oleh orang-orang dari negara EDEN. Dan karena sistemnya yang menggunakan pasar uang, dan bukan donasi, sebagai media pelaksanaan exchange Gold, maka perusahaan-perusahaan penuai tersebut akan sulit terdeteksi oleh pihak negara tempat perusahaan tersebut beroperasi.

Cara tersebut tentu saja dapat dilakukan oleh siapa saja. Pemerintah disarankan untuk melakukannya (dapat diterapkan sistem penggajian manajer). Sementara dari pihak para pengusaha yang sudah terbilang sukses, ini akan dapat sangat membantu sekaligus memperluas target pasar dan menambah keuntungan. Sedangkan dari para pekerja, mungkin ini bisa dijadikan ajang investasi, baik dengan mencoba membangun usaha baru maupun dengan bekerja di negara-negara tujuan penuaian (tinggal pilih).


Jadi, apakah anda-anda sekalian segenap tumpah darah eIndonesia mau mulai bangkit secara keseluruhan dan bersama-sama? ataukah anda hanya punya jiwa-jiwa pengemis yang hanya mau protes dan mengkritik tetapi malas untuk mencoba melakukan apa yang anda bisa?

Mari kita bersama kita buktikan bahwa kita bisa bangkitkan lagi perekonomian kita dari keterpurukkan.


Salam Ekonomi,
Andrana