[EDISI 1] PEMBUKAAN IPDN

Day 1,635, 10:28 Published in Indonesia Indonesia by sentarou
Setelah vakum selama 1 bulan, pada tanggal 12 Mei 2012,
tepatnya pukul 20.00 WIB, Institut Pendidikan Dasar Nasional kembali dibuka. Namun, sayang Pendiri IPDN, Demon War, dan Presiden eIndonesia, Cimporong tidak hadir dalam acara tersebut


Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Ruang di Kampus IPDN sudah ramai dengan siswa dan beberapa pengunjung. Tampak Rektor IPDN, Maximus Sammitto, sudah mulai bersiap2 untuk membuka acara. Namun dalam acara tersebut tidak tampak Presiden eRI ,Cimporong dan juga pendiri IPDN, Demon War.



Tepat Pukul 20.00 WIB, acara dimulai dengan pemaparan dari Rektor IPDN Maximus. Dalam pemaparannya, Maximus menyampaikan mengenai sejarah awal berdirinya IPDN yang dimulai pada bulan Maret 2012.

‘’Pada waktu itu, IPDN berada dibawah Mendiknas, dimana terdapat 30 siswa IPDN yang terdaftar pada waktu itu”, kata Maximus Sammitto. Namun, dipaparkan oleh maximus, IPDN pada bulan April 2012 sempat hingga kemudian pada bulan Mei ini, melalui perintah dari Presiden eRI Cimporong, IPDN coba untuk diaktifkan kembali.

Pembukaan IPDN pada hari ini juga mendapat respon positif dari Kementerian Pendidikan Nasional eIndonesia, XeparatTerhormat. Saat dikonfirmasi,ia mengatakan bahwa peserta IPDN cukup antusias. Hal itu terlihat dari rasa ingin tahu peserta yang tinggi. “Dan itu dapat menjadi kunci sukses siswa IPDN’’, kata XeparatTerhormat. Menurutnya dari rasa ingin tahu akan tumbuh upaya untuk mencari tahu dan akhirnya tahu. Proses ini tentunya cukup bermanfaat bagi siswa IPDN ketika menjalani kehidupannya di eIndonesia.

Tidak jauh berbeda dngan XeparatTerhormat, Maximus juga melihat antusias yang tinggi dari peserta IPDN saat ini. Hal ini dilihat dari membludaknya peserta yang mendaftar, dimana kurang dari 24 jam, sekitar 40-an calon siswa sudah mendaftar. Satu hal yang juga menjadi catatan Maximus adalah semua peserta IPDN berpotensi untuk menjadi pemimpin negeri ini.

Sementara itu, salah satu siswa IPDN, Arcelven menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti program IPDN. Hal ini terlihat dari rencananya untuk mengambil semua mata kuliah yang ditawarkan. Sekedar informasi, terdapat 6 mata kuliah yang meliputi : Politik, Luar Negeri, Militer, Media, Ekonomi dan Sosial.

Ketika ditanyakan mengapa mengambil semua mata kuliah, dengan nada santai, Arcelven mengatakan hanya ingin memuaskan rasa ingin tahunya terhadap pengetahuan. “Banyak newbi (ane) yang mulai beranjak mateng, udah siap secara mekanis menjadi bagian dari negara, tapi pengetahuannya kurang” terang Arcelven. Tentu saja hal ini yg harus di atasi. Dan menurutnya, IPDN akan mampu menutupi kekurangan itu.

MENDAPAT DUKUNGAN PENUH

Dukungan terhadap IPDN tidak hanya dari kalangan masyarakat umum. Dalam wawancara yang dilakukan, XeparatTerhormat mengatakan bahwa kemendiknas mendukung penuh program IPDN ini terlepas bahwa IPDN tidak lagi dibawah Kemendiknas. “Walau hingga saat ini belum melakukan koordinasi, namun Kami siap untuk berkoordinas dan mendukung IPDN’’, tegas XeparatTerhormat. Terkait dengan dukungan dari lembaga lain, Maximus mengatakan bahwa saat ini akan dilakukan pejajakan dengan lembaga lain terutama dalam bentuk magang.

“Kemungkinan bentuk yang dapat diusahakan untuk lembaga lain adalah tugas magang dari salah satu matkul , namun itu masih kemungkinan atau belum pasti”, terang Maximus.

Tentu merupakan hal yang menyenangkan jika apa yang disampaikan oleh Maximus bisa tercapai. Dengan dukungan konkrit dalam bentuk magang ini akan membuat siswa tidak hanya menjadi seorang yang teoritis akan tetapi juga praktisi.

Diakhir wawancaranya, Maximus mengatakan harapannya terhadap Program IPDN. “Potensi2 palyer erep yang terdaftar di IPDN makin terpoles dan menjadi pemimpin eIndonesia di masa depan”, jelas Maximus.

Sementara itu, XeparatTerhormat berharap melalui program IPDN ini, akan dapat menghasilkan generasi (pemain) yang berpengetahuan. “Sehingga orang-orang jompo, seperti saya, bisa menikmati roda perputaran kepemimpinan” katanya sambil tertawa.

Acara pembukaan IPDN ini ditutup dengan acara perkenalan yang tidak begitu sukses dilakukan. Walau sudah ada iming-iming hadiah dari Rektor IPDN, sayang nampaknya para siswa masih malu2 untuk memperkenalkan diri mereka.