[AReI] [Prolog] That Days We Promises?

Day 3,586, 05:21 Published in Indonesia Japan by Y o s h i n o



YAHALLO!!!
Yoshino-desu!
~

Berhubung ane lagi buat cerita fiksi untuk disumbangkan kepada pembaca di forum LN 😂 karena ane tidak sengaja mengirimkan form pendaftaran lomba artikel, apa boleh buat... sekedar meramaikan saja 😄

Alternative Title
Indonesia : Hari-Hari Yang Kita Janjikan?

Information
Type: Novel
Volumes: Unknown
Chapters: Unknown
Status: Currently Airing
Publishe😛 Aug 31, 2017 to
Genres: Mystery, Drama, Romance, Ecchi
Authors: Gurin (Story), Rikka (Assistant)


PROLOG
"The Beginning?"



Apa yang kau pikirkan tentang dunia ini? bagaimana bila dunia yang kita lihat sehari-hari ternyata berbeda dengan kenyataannya? bagaimana bila "ada" sesuatu yang dapat merubah dunia ini? itulah yang dialami oleh seorang pemuda bernama Hikka, dimana dunianya terhubung dengan sistem yang bernama "The New World". Dimana sistem yang dapat mengatur dunia dengan perintah mutlak.

" .........Hikkaaaa!! kebenaran dibalik dunia ini... kau harus.. menemukannya, jangan... sampai mereka--... "

"..............!"

Hikka pun terbangun dan hening untuk sesaat, ia melihat ingatan yang tidak ingin dia lihat sama sekali.

"Kenapa?.. Kenapa kau..."

Air mata pun tiba-tiba keluar dari mata Hikka dan dengan segera dia langsung menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Setelah selesai dia mengeringkan mukanya lalu menggosok gigi, mengganti pakaian, lalu dia kembali menuju kamarnya.

Dia menyalakan perangkat yang dinamakan tnwOS, disana terdapat banyak informasi mengenai dirinya, alamat rumah, pekerjaan, bahkan situasi dan kondisi sekitar.

*Click* *Click* *Click*

"...Sudah pukul 7.45 yaa?"

Hikka pun langsung men-standby perangkatnya lalu bergegas menuju ketempat selama ini dia bekerja.
Saat menuju tempat kerjanya, dia melihat sebuah kontruksi bangunan yang dulunya adalah taman bermain waktu dia masih kanak-kanak, Hikka pun tiba-tiba teringat akan masa kecilnya.

"--Hikka... Hikka....? apa kamu merasa sakit?"

"....Tidak, aku tidak apa-apa"

"--Lalu...? kenapa kamu terdiam seperti itu?"

"...Akuu merindukan #!*&% .."

Tiba-tiba air matanya pun keluar, dan langsung membasahi pipinya.

"--Huueee.... Hiks.. Hikss.... Hiikkss..."

Dengan segera teman perempuannya memeluk Hikka dengan erat..

"--Jangan takut.... aku akan selalu bersamamu, jadi berhentilah menangis bodoh..!"

"Jangan mengataiku bodoh! ...Hiks Hiks.."

"--Ahh iyaa... iyaa..."

Matahari pun terbenam pada waktu itu, hanya menyisakan seorang anak kecil yang sedang menangis dipelukan temannya.

--Ingatan masa lalunya pun terhenti, ternyata Hikka sudah sampai di depan pintu masuk dimana dia selalu bekerja. Hikka menoleh keatas, disana terdapat tulisan "The New World HQ" ternyata dia adalah seorang pegawai di instansi pemerintah yang dapat mengatur negara dengan perintah mutlak.

Hikka pun membuka pintu masuk, dan melangkah maju memasuki gedung tersebut.
Tiba-tiba, Hikka melihat hal yang tidak dia duga sama sekali... ternyata instansi tersebut sedang mengalami masalah yang serius.

Ekspresi Hikka pun heran dan di sertai dengan rasa kaget, apa yang dia lihat sekarang ini tidak bisa dipungkiri lagi, dengan cepat Hikka berlari menuju meja kerjanya lalu menyalakan perangkat kerjanya.

Seketika Hikka pun tercengang dengan apa yang telah ia baca melalui perangkatnya, ternyata instansi tersebut mengeluarkan pernyataan bahwa telah terjadi perampokan keuangan.

".....!! bagaimana ini bisa terjadi...?"

"............!!"

Tiba-tiba terdengar suara yang berasal dari Publik Address System.

"-Pengumuman, seperti yang sudah diberitahukan sebelumnya melalui setiap perangkat kerja tnwOS, bahwa di instansi kita telah terjadi suatu insiden perampokan keuangan. Oleh karena itu akan diadakan Rapat Darurat, untuk seluruh pegawai, setelah mendengar pengumuman ini, dengan segera melapor kepada kepala bagian yang bersangkutan masing-masing, sekian dan terima kasih."

Setelah mendengar pengumuman tersebut, Hikka pun dengan bergegas melapor kepada kepala bagiannya. Setelah sampai di depan pintu ruangan kepala bagiannya, Hikka pun mengangkat tangannya dan mengetuk pintu tersebut.

"Tookkk...... tokkkk..... tokkk....."

"Masuklah....!"

Tiba-tiba terdengar suara dari dalam ruangan tersebut. Hikka membuka pintu tersebut dengan perlahan, dan memasuki ruangan tersebut.

"...Permi---"

"LAMA......!!!"

Hikka pun dengan spontan menundukan kepalanya dengan ekspresi kaget sekaligus ketakutan.

"Mmaafkkan ssayaa nyony--"

"Darimana saja kau....?! Kau tahu apa yang telah ter-- siapa yang kau sebut nyonya...!!"

Dia adalah kepala bagian pelayanan SDM dan Audit, namanya adalah Chinta. Dia mempunyai penampilan rambut panjang berwarna hitam kecoklatan, paras wajah yang cantik, bulu mata yang lentik, matanya pun indah seperti bulan, memiliki tubuh seksi yang akan membuat semua pria jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Mmmaaffkan saaya sekali lagi...."

"Heemmm.... lupakan itu, untuk sekarang... angkat kepalamu itu bodoh...!!"

Hikka pun mengangkat kepalanya dan memandang wajah Chinta, dengan tidak sengaja dia melihat belahan dada Chinta yang ter-ekspos dengan jelas, pipi dan telinganya pun langsung berwarna kemerahan.

"Hei!!.. Matamu itu melihat kemana hah....?"

"Eehhh... tidak kok, bukan apa-apa..."

Sepertinya Hikka tidak pandai menyembunyikan ekspresi wajahnya, untungnya Chinta tidak menyadari hal itu. Bila iya, mungkin Hikka akan di cap sebagai orang yang memiliki pandangan mesum.

"Baiklah... mengenai kelanjutan ucapan saya yang terhenti tadi, bahwa instansi kita telah terjadi insiden perampokan keuangan, saya telah mencari dan menganalisa pelakunya."

"Lalu...? apakah kau tahu siapa pelakunya?"

"Untuk saat ini saya masih belum menemukan pelaku perampokannya, tapi menurut dugaan saya bahwa seseorang didalam instansi ini yang melakukan itu."

"Bagaimana mung-- tunggu sebentar..."

Hikka menundukan kepalanya dan berpikir, sepertinya sesuatu melintas didalam pikirannya, semenjak mendengar ucapan dari Chinta.

"Sepertinya kau menyadari sesuatu bukan?"

"Mungkin... tapi, setelah mendengar perkataanmu tadi, mungkin insiden ini terhubung dengan kasus yang sebelumnya terjadi akhir-akhir ini."

"Apa maksud dari perkataanmu? aku tidak mengerti sama sekali."

"Coba kau pikir... insiden keuangan ini terjadi secara tiba-tiba, dan kau bilang tadi bahwa seseorang yang berasal dari dalam instansi ini yang melakukannya, benarkan?"

Chinta pun mengangguk-anggukan kepalanya, sepertinya dia mengerti apa yang diucapkan oleh Hikka.

"Tapi ini masih dugaanku, kita tidak bisa bertindak semaunya untuk saat ini."

Mereka pun terdiam dan berpikir untuk sejenak, suasana didalam ruangan pun terasa sangat berat dan suhunya pun meninggkat.

"Fuueee... entah mengapa, cuaca hari ini panas sekali..."

Keringatnya pun becucuran, dengan segera Chinta mengambil remote AC yang ada diruangannya, sepertinya dia tidak menyadari bahwa keringatnya sudah membasahi baju kerjanya, sehingga membuat baju kerjanya menjadi tembus pandang.

Dengan tidak sengaja, Hikka melihat ke arah dada Chinta, dia dapat melihat pakaian dalam yang dikenakan Chinta sekarang.

"Hitam....??!!"

"A- Aa-- ... Kyaaaa....!!"

Chinta pun menjerit, sepertinya dia menyadari bahwa pakaian yang ia kenakan tembus pandang. Chinta pun langsung menatap tajam kearah Hikka.

Hikka tidak dapat berkata apa-apa, wajah dan telinganya memerah. Sepertinya dia ingin menjelaskan sesuatu tetapi dia tidak bisa, mungkin karena tatapan membunuhnya Chinta sehingga Hikka perlahan-lahan mundur kebelakang sambil mengangkat tangannya.

"De-- Denggarrkan pen-- penjelassannku dulu... yang tadi itu ti-- tidak disengaja..."

"Ca-- Ca--... Dasar cabul.....!!!"

Sambil berteriak, Chinta melemparkan sebuah remote AC yang dia pegang barusan ke arah Hikka, dengan cepat Hikka keluar ruangan tersebut dan menggunakan pintu sebagai alat pelindungnya dari lemparan sebuah remote AC.



~To Be Continue~




Regard,