-=7th Edition=- It So Hard To Say Goodbye to Karnataka...

Day 771, 14:27 Published in Indonesia Indonesia by ijnapanji
DAY 771 of the new world, 18 last hours in 2009.


Hari ini kita berkabung,,
sebuah wilayah kita tinggalkan tanpa bertarung..
Hari ini kita kehilangan,,
karnataka kini tinggal kenangan...





Mengawali artikel ini saya menyatakan tidak mendukung aksi RETREAT yang dilakukan presiden Bajaj,
dengan segala hormat saya, apapun alasannya saya tidak suka cara itu..!!


Kinerja pemerintahan eIndonesia Desember kini semakin menjadi sorotan. Di tengah ekspektasi publik yang tinggi terhadap GOV untuk segera "membuat perang sendiri" ketimbang lebih memilih ikut meramaikan perang TURKI - ISRAEL yang tidak kunjung usai, datang rombongan uwak SAM menggrebeg lokalisasi IRON di Karnataka. Mereka datang disaat GOV pencet attack SARAWAK (eMalaysia), dan saat sebelumnya barisan DDOS menyerang sever MIMIN di Rumania. Suatu kebetulan yang dibetul-betulkan membuat eRepublik berkali kali tak dapat diakses.

Siang hari tadi (30/12-Red.) jadwal penerbangan dari Karnataka Airport sangat padat, jadwal penerbangan full booked sampe tengah malam (menurut sumber yang tidak dapat dipercaya) mengakibatkan traffic IRC lumayan padat kemaren siang. Hal ini menyusul usiran dari GOV yang menyatakan Karnataka tidak dapat diselamatkan lagi, warga berduyun-duyun beli (ataupun minta) tiket untuk meramaikan Piala Dunia 2010 nanti. Tapi sayangnya, tidak semua penduduk suka nonton bola.. Hal ini terlihat dari jumlah penduduk Northen Cape (sampai artikel ini dimuat) yang masih berjumlah 436 Citizens saja.


Kembali ke India sebentar, saya tidak tahu bagaimana kronologis terjadinya "retreat" di Karnataka karena mungkin saya sedang tertidur pulas, memimpikan tentang rencana eResepsi pernikahan saya di awal tahun 2010 nanti, apakah harus bergaya eIndia (mengikuti adat setempat) atau tetap gaya eIndonesia saja. Dan ketika saya masuk ke IRC sudah ada ribut-ribut soal berita tersebut, "Karnataka was conquered by USA in the war versus Indonesia." Lalu bagaimana nasib 2083 Citizens yang masih tertahan di Karnataka?? Ribuan orang eIndonesia tentu kini sedang ada dalam todongan senjata dari tentara eUSA, mereka gagal lepas landas dan di tahan di bandara Karnataka, paspor mereka ditahan dan mereka dijadikan budak-budak di perusahaan eUSA. (oke mulai lebay...) Intinya saya menyayangkan kegagalan program evakuasi darurat ini.


(klik kanan, view images untuk memperbesar gambar mini diatas..)

Penulis sendiri merasa media propaganda pemerintah kini seolah simpang siur, karena battle order pun pada saat invasi USA ke Karnataka, yang berbarengan dengan RW Madhya Pradesh, ditambah lagi serangan ke Sarawak cukup njelimet karena apa yang didapatkan di media dan di IRC ada delay waktunya. Untuk itu, saya ingin menyampaikan kritik terhadap mesin propaganda pemerintah (yang seharusnya ada pada Koran Depkominfo, Presiden, dan juga ABERI) agar lebih menjalin koordinasi demi menjaga komunikasi yang baik antara Pemerintah dan Rakyat..

Kesimpulan saya soal Karnataka ini adalah kegagalan komunikasi, yang seharusnya dilakukan pemerintah lebih intens dan bijak lagi dalam sosialisasi kebijakan.

Saya pribadi mengusulkan pemerintah ke depan untuk lebih proaktif mendukung pola komunikasi media ini, dengan memberi contoh yang baik pada rakyatnya.
Kami tahu anda - anda sibuknya bukan main di GOV sana, kami tahu anda - anda pusingnya bukan main di GOV sana.. Tapi marilah berbagi sedikit saja untuk rakyat ini, kami juga butuh dan haus informasi.. 🙂


siap2 eHoneymoon di NorthenCape ah..




Goodbye Karnataka....




Anies Baswedan