Presiden Amerika Serikat Kepleset di WC

Day 618, 05:12 Published in Indonesia India by Mimihitam

Haruskah aku senang atau sedih karena telah melihat hal ini?

Tentara Indonesia bergerak di Meksiko Baru dan telah menjajah dan berjudi sebentar di Las Vegas, Nevada. Moral tentara Amerika Serikat benar-benar hancur setelah runtuhnya California. Gubernur mereka, Arnold, dan artis-artis di Beverly Hills dan Hollywood berhasil ditangkap. Bandar Udara Tom Bradley dijadikan pangkalan militer Indonesia, CN 235 mendarat di bandara terminal udara Phoenix di Arizona, dan bersiap bergerak ke Tulsa, Oklahoma. Presiden mereka tetap berusaha meningkatkan moral, namun moral mereka benar-benar hancur. Ditambah Hannah Montanah yang baru saja mendarat di Tennessee dan berteriak "Hello New York!" yang disapa dengan suara sapi-sapi "moo" (cuplikan film Hannah Montanah terbaru) juga ditangkap oleh tentara Portugal.

Harrison Richardson, meskipun kalah, tetap berusaha menyemangati warganya. "WE WILL NOT YIELD!", teriaknya di depan Gedung Putih. Mereka pun mundur ke New Jersey dan Florida, karena tahu Kansas akan segera jatuh. Tanda-tanda bendera putih akan naik juga muncul. Kanada pun hanya memiliki 2 region asli, British Columbia (lokasi Vancouver) dan Ontario, ibukota mereka, dimana terletak CN Tower.

Sedih, moral jatuh, Amerika kembali ditimpa berita memilukan. Ketika baru saja hendak berolahraga di WC, presiden Amerika Serikat terpeleset, akibatnya tangannya patah dan dioperasi segera. Berikut cuplikannya:



Harrison Richardson - Citizen temporarily suspended for .

Tidak jelas kronologis bagaimana ia bisa kepeleset di WC, keterangan dari Emerick, salah seorang petinggi di Amerika Serikat, mungkin karena ketika hendak berolahraga di WC ia terlalu banyak berpraburuk sangka (prejudice) bahwa kekalahan di California disebabkan oleh Indonesia curang, sehingga Dewi Hot and Sexy memberikan titah kepada admin untuk membuatnya kepleset di WC. Keterangan lebih lanjut belum jelas, namun tanda-tanda mereka mengangkat bendera putih makin jelas.

Rakyat Amerika Serikat kembali berduka, melihat masa depan mereka yang gelap. Mereka lupa bahwa Ibu R.A. Kartini pernah menulis buku berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang".