Antara Komunitas Voter dengan Bidang Sosial, Media, dan Politik eRep
BUDIMANN
Senang sekali rasanya dapat kembali membuat artikel di eDunia ini. Terima kasih saya haturkan untuk para pembaca yang sudah menyempatkan waktunya untuk melipir ke koran ini. Masih dalam suasana euforia kemenangan kita atas eIran dan seterusnya, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi ulasan yang sederhana dan ringan namun cukup penting. Benar sekali, kali ini saya ingin mengulas pengaruh komunitas voter di eRepublik. Agar tidak terlalu luas, batasan pengaruhnya cukup pada bidang sosial, media, dan politik.
Sebagaimana yang tertera pada judul artikel ini. Nantinya para pembaca akan disuguhi dampak negatif dan dampak positif mengenai kehadiran komunitas voter ditambah dengan sudut pandang dari beberapa pihak. Mungkin bagi beberapa individu, artikel yang saya buat ini useless tapi disinilah sisi lain dari eRepublik yang bisa kita angkat. Sekali lagi, isi dari artikel ini adalah ulasan atau analisa dari saya sendiri. Cukup sekian basa-basi dari saya. Selamat membaca!
Komunitas voter. Apa yang muncul dibenak kalian bila mendengar kalimat tersebut? Tambahan uang? Cara cepat agar artikel masuk kolom top news? atau bahkan ada yang belum mengenal apa itu komunitas voter? Baiklah, saya jabarkan terlebih dahulu apa itu komunitas voter. Komunitas voter atau komunitas yang memiliki "hak suara" merupakan sekumpulan pemain di eRep yang menjual "hak suara" mereka tetapi terorganisir dengan baik dalam suatu wadah. Sudah jelas bukan? Dalam perkembangannya komunitas voter ini menuai pro dan kontra. Yang maha eKuasa pun tak ketinggalan menyoroti fenomena ini.
Luar biasa! dari gambar diatas eTuhan bersabda bahwa apapun yang terjadi dan dilakukan oleh komunitas voter adalah legal atau dengan kata lain diperbolehkan.
Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya pada artikel ini akan saya ulas dampak positif maupun negatif dari komunitas voter terhadap bidang sosial, media, dan politik. Berikut ulasannya,
Dampak positif,
Seperti definisinya yang telah saya sebutkan diatas. Untuk mereka yang memang "menjual suaranya" tentunya akan mendapatkan keuntungan atau imbalan yaitu berupa "gaji" yang besarnya pun tidak main-main tergantung tingkat kerajinan anda "bekerja". Data menunjukan per minggu setiap voter (sebutan untuk mereka yang mengikuti komunitas voter) bisa mendapatkan 1000 cc bahkan lebih! Luar biasa! Tentunya hal ini bisa sangat membantu untuk para newbie dalam bertahan di gim laknat ini. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh salah satu owner komunitas voter,
Selain itu, keuntungan yang didapat adalah tentunya bagi "pembeli suara". Mereka dengan mudah bisa memasukan artikel yang mereka buat ke kolom Top News atau kolom 5 artikel dengan jumlah vote terbesar se-negara bahkan eDunia! Untuk waktunya? jangan ditanya! tidak sampai 1 jam sudah bisa saya pastikan artikel yang di-order oleh pembeli suara bisa masuk ke kolom Top news. Selanjutnya untuk kalian Medal Hunter, hanya dengan membayar kurang lebih 4000 cc Media Mogul Medal sudah berkilau di halaman profil kalian.
Dua paragraf di atas adalah beberapa keuntungan dari adanya servis voter. Selanjutnya apa hubgungannya dengan bidang sosial, media, dan politik? Berikut akan saya coba jabarkan.
Dampak positif di bidang sosial dan media,
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). sosial merupakan segala sesuatu yang berkenaan dengan masayrakat, bila dikaitkan dengan eRepublik berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan kehidupan eMasyarakat. Seperti yang kita tahu, Layanan voter ini berpengaruh besar terhadap koran atau artikel yang ada di edunia. Setiap artikel atau koran terdiri dari beragam informasi mulai dari yang penting sampai yang tidak berhubungan dengan eRepublik. Sisi positifnya, bila artikel yang memuat informasi penting berhasil masuk Top News, eMasyarakat dapat dengan mudah untuk mengetahuinya, contohnya order dari DEPHAN, lomba atau kontes, kabar dari ePemerintah, dan seterusnya sehingga hal ini dapat menyebabkan tingkat partisipasi eMasyarakat terangkat. Percayakah kalian bila kata yang dilontarkan baik langsung maupuntidak langsung dapat mempengaruhi sudut pandang atau pola pikir seseorang?
Selanjutnya bagi kalian yang memiliki darah eKuli tinta, dengan menggunakan jasa komunitas voter koran kalian bisa dengan mudah memiliki pelanggan untuk artikel yang kalian buat.
Dampak positif di bidang politik,
Sekali lagi saya sebutkan bahwa komunitas voter memiliki andil yang besar bagi koran atau artikel yang beredar di eDunia. Termasuk di bidang politik. Beberapa dari kalian pasti sudah pernah merasakan ePemilu. Sebelum hari H biasanya banyak calon yang memaparkan visi dan misi mereka bahkan ada tim sukses yang "berkampanye" untuk menaikan elektabilitas calon yang mereka usung. Selain itu ada pula pernyataan-pernyataan resmi dari partai yang mungkin bagi mereka wajib untuk diketahui oleh seluruh ePenduduk. Praktisnya, komunitas voter dapat membuat artikel-artikel tersebut menjadi "readable" karena masuk ke kolom Top News.
Dampak Negatif,
Selain berbagai keuntungan dan dampak positif di ats ternyata ada yang kontra dengan adanya komunitas voter. Banyak yang kontra menyebutkan alasan mengapa mereka kurang bahkan tidak suka dengan penggunaan jasa voter adalah berkaitan dengan bidang sosial, media, dan politik di eRepublik. Berikut ini akan saya coba jabarkan apa saja dampak negatif dari komunitas voter di bidang sosial, media, dan politik.
Dampak negatif di bidang sosial dan media,
Banyak yang ragu dengan kualitas atau bobot dari artikel yang dibelikan vote. Mungkin ada benarnya juga, ada beberapa artikel yang memang seharusnya "belum pantas" tetapi dipaksakan untuk masuk ke kolom Top News. Saya rasa inilah yang menjadi celah kelemahan dari komunitas voter. Walaupun sudah ada jaminan dari pemilik komunitas voter bahwa mereka tidak akan menerima order "murahan" tapi apa mereka tahu isi artikel tersebut secara menyeluruh?
Kalian pasti pernah mendengar kalimat "penggiringan opini". Salah satu medianya adalah melalui koran atau artikel. Tentunya kalian akan merasa tertarik bukan untuk membaca bila ada artikel dengan jumlah vote yang "WOW!". Dan, yak! kalian telah terperangkap untuk masuk dan membaca artikel yang belum pantas masuk kolom Top News. Sebagai contoh, isi dari artikel tersebut adalah mencemarkan nama baik atau memberitakan hal yang palsu dari suatu parpol, MU, bahkan individu. Bila tidak cermat tentunya hal ini bisa merugikan parpol, MU, bahkan individu tersebut bukan?
Sementara itu kita satukan terlebih dahulu untuk apa fitur vote pada artikel di eRepublik. Sederhananya, fitur vote merupakan suatu bentuk penghargaan kepada penulis. Setuju? Hal ini pulalah yang bisa men-cederai semangat menulis atau membuat artikel. Tentunya bagi kalian yang gemar membuat artikel akan senang bukan bila artikel yang kalian buat banyak yang memberi vote? berarti artikel yang kalian buat ada manfaat dan mendapat apresiasi positif dari pembaca. Dan hal inilah yang hilang bila suatu artikel dibelikan vote. Karena belum tentu yang memberikan "hak suara" mereka setuju atau dapat mengambil manfaat dari artikel yang mereka vote.
Dari ketiga paragraf ulasan saya diatas, ternyata juga diamini oleh Rektor IPDN, penjualbunga. Ada 3 alasan utama yang menarik untuk disimak, yaitu
Dari gambar di atas, menurut pendapat Rektor IPDN jelas bahwa penggunaan jasa voter dapat menghancurkan fitur sosial dan media di eRepublik. Tentang hal ini, ternyata salah satu pemilik komunitas voter punya jawabannya sendiri
Silahkan kalian tanggapi sendiri..
Dampak negatif di bidang politik,
Dampak negatif yang berikutnya adalah pada bidang politik. Apakah kalian pernah mendengar Ronald Gipper Reagan? yup, benar sekali dia adalah tokoh PTO terkenal di eUSA. Pernahkah kalian melihat artikel yang dia buat? Rata-rata artikelnya masuk pada kolom Top News. Inilah salah satu contoh dampak negatif dari penggunaan jasa voter. Sekali lagi, bila yang membaca tidak cermat maka hal yang terburuk pun tidak dapat disangkal lagi untuk dapat terjadi.
Demikianlah ulasan singkat dari saya mengenai dampak positif dan negatif dari komunitas voter terutama dalam bidang sosial, media, dan politik. Adakah dari pembaca yang ingin menambahkan? dengan senang hati saya sangat menerima. Sedangkan Kesimpulan kembali kepada pribadi pembaca atau mungkin lebih tepatnya roleplay pembaca masing-masing. Semoga apa yang saya uraikan diatas dapat membawa manfaat. Bila ada salah kata saya mohon maaf, kepada Alloh saya mohon ampun.
Wassalamuallaikum Wr. Wb.
*Log wawancara dengan Naluteniot http://pastebin.com/Mz2jtdK9 log wawancara dengan penjualbunga http://pastebin.com/hSN2i8Es
Comments
Reshout:
Dampak (-) dan (+) komunitas voter http://www.erepublik.com/en/article/antara-komunitas-voter-dengan-bidang-sosial-media-dan-politik-erep-2298044/1/20
pake link ini juga bisa kalo link diatas kepanjangan http://quinsha.ws/BBKV
makasih
😁
Keliatan kok dengan gini mana yg mentalnya bobrok
Dan kalau ada calon presiden ngeluarin artikel dengan voters untuk nyapres
Pikir-pikir lagi deh buat milih..
Nyapres aja gk PD gmana mau mimpin negara..
Apalagi dengan menghalalkan segala cara
btw artikel ente bagus om~
Mungkin sekali-sekali perlu ngrasain senengnya vote tembus 100 vote tanpa Voters Club
Di Indonesia masih banyak kok peminat artikel
Yang mungkin tidak seperti negara lain
*Gudlak ya
keep writing
iyo aku jg cuma bisa egeleng2 pala waktu dapet tawaran.. kalo pake itu mainnya gak asik lagi dong
keduax
Voted.
minta link langsung ke voters page dong 😃
Buka aja propilnya si nalu xD
Sebelum ada voter club, dulu pembuat artikel bikin imbalan seperti dapat tank untuk pemberi vote/komen/subscribe. Jadi artikel tersebut banyak vote namun isi komennya cuma "vote no x, sub no y "
Jadi dgn kata lain, adanya komunitas voter sekarang buah dari pemutakhiran metode jaman dulu om? Hehehe
Systems Change
Players Change
Everybodies Change
Most People wanna get somethin Instantly
So Boom!! munculah. XD
Nice Article by the way.... Voted
itulah mengapa saya malas menulis artikel, bikin artikel bagus2 malah kalah sama yang berduit... :v
voted..
Nice,
biarlah pembaca yang menilai.. 🙂
Keren ..
Need Votes, SUBS for M.Mogul Medal, FB & YT likes? Make an order here:
http://tinyurl.com/Easysub
Voters Pay!!!
Proof: http://tinyurl.com/jvn8phd
mpoted harddddd,,,,VC done o/
serius bagus nih, voted
itu dosen ipdn bener semua... ada tambahan dari gw.. JUJUR GW BENCI BANGET DENGAN VOTERS.
Media adalah nyawa dari game ini, dari media kita bisa tau tingkat aktifitas warga, juga dari vote media bisa tau juga kesatuan suara atau keutuhan dari suatu negeri.
Bila ada koran menarik votenya rendah, maka dengan mudah bisa disimpulkan:
1. rakyat aktif di negara itu sedikit!
2. si penulis ternyata gak disukai oleh sebagian yang lain, intinya ada ketidak kompakan
Lah sekarang kalo koran gak jelas dihajar vote, darimana kita tau rakyat negeri ini aktif?!
hal-hal yang lainnya sangat benar... *mohon maaf* selain gov, mereka yang pake voter adalah para tukang koran yang gak mentingin kualitas, mementingkan ego sendiri, dan masa bodoh dengan negeri itu sendiri.
GW jamin itu yang jawab dari komunitas voter adalah bukan jurnalis sejati, kalo iya, gw tantang dia untuk nulis setahun setengah nonstop tiap hari, baru bisa omong kek gitu.
udah sadar media itu nyawa game ini,,, elu malah kaga bikin2 koran...
sono bikin orang tua...
kan udah ada gantinya nih dibawah gw wkwkkwkw
yang bikin sakit hati itu sebenernya kalo udah susah nyari bahan isi artikel sampe berjam2, nulis sampe pegel, trus pas pencet publish kena CSFR attack (😐 ) tapi ga masuk top 5 national karena dikalahin sama artikel2 yang beli pake vote.
actually, I agree dengan sistem beli voter gini kalo untuk artikel yang bener2 urgen. contoh? misalkan di suatu eNegara ada musibah atau apa. bolehlah itu dibeliin vote biar nampang di top 1 international, demi dapet doa dari eRepers seluruh eWorld.
atau misalkan juga untuk ngebantu seseorang yang cacat (ga harus pemain erep. dulu2 ada beberapa artikel kek gini).
vote
keren bro,
btw setuju dg pendapat penjualbunga, om nemo dan somad1
(2 nama terakhir memang jurnalis andal eindo)
tp ada sedikit tambahan, utk menilai kualitas artikel tidak hanya dr jumlah vote.
tp penjabaran opini dr sang voters lah yg utama, disitu bisa kita nilai pro/kontra thd topiknya.
titipan buat TS: bisa dibuat seleksi (syarat) ketat utk yg beli vote, trims
money talks...
Sebenernya kalo menurut gw ada benernya juga sih dari yang pro dgn yang kontra dgn komunitas voter. Untuk yang pro, emang dengan menjual "hak suara" mereka pendapatan mereka meningkat drastis. Apalagi buat newbie. Daripada buka peternakan kan?
Terus bener juga kalo misal ada berita penting yang bener" urgen biar cepet masuk ke kolom Top News kan bisa juga.
Sementara dari pihak yang kontra gw juga setuju, kalo komunitas voter ini bisa ngerusak nilai dari ngetik artikel (Tau kan maksudnya 😃) dan nilai dari fitur vote sendiri, apalagi kalo artikel yang mereka vote itu emang belom pantes buat dikasih suara.
gw juga setuju sama bro nagatoba, untuk syarat artikel yang bisa dibeliin vote itu lebih ketat. Misalnya, owner dari komunitas voter itu rekrut orang pribumi dari masing" negara. Jadi kalo ada orderan, mereka bisa analisis dulu kualitas dan urgensi artikelnya. Mungkin kapan" kita bisa disukusi sama owner komunitas votenya 😃
Silahkeun tanggepannya dibawah..
*artikel ini ternyata dibeliin vote sama naluteniot http://prntscr.com/1i5rtp XD
all hail voters..........
vc itu yang ane taw sejenis makanan kk
aku salah satu pelakunya, tapi sekarang ngga lg... ngga semua orang mau dibayar buat begituan
baru nyobain eh kelewat males jadi ane quit dari voter cuma dapet hasil 13 idr wkwkwkw
pendapat pribadiku sih, aku nggak suka dengan voter club. tapi memang ada keadaan dimana voter club itu dibutuhkan. terlebih untuk koran pemerintah yang memang butuh untuk dibaca oleh para rakyatnya. sayang, banyak artikel yang mustinya cuma berkategori "feature" dan tidak menjadi bahan bacaan wajib membeli jasa voter ini.
tapi balik lagi ke pembacanya. apakah mereka termasuk audiens aktif, atau pasif? kalau aktif, dia pasti bakalan memilih untuk liat di kategori "latest news" dan memilah mana artikel yang memang wajib dibaca. tidak hanya yang trending. mungkin kalo belajar soal teori komunikasi, this one called "uses and gratification theory". tapi ya ada juga kan emang orang-orang yang baca artikel karena jadi top rated aja. kalo di forum terkenal tuh istilahnya "Hot Thread" alias HT.
fungsi media emang udah lama hancur di erep? aku agak setuju soal ini. waktu aku eLahir dulu, tiap hari deh itu aku pantengin artikel. baik dalam maupun luar negeri. kenapa? karena isinya. yang memang informatif dan dibutuhkan. kayak perkembangan aliansi, cekcok antar negara, bahan kondisi internal tuh sebenernya kayak gimana sih. so far, kalo emang lagi nggak aktif IRC, pasti pada lari nyari berita di artikel.
sekarang ini, nyaris deh jarang aku nemuin artikel yang memenuhi kebutuhan rasa penasaranku di eWorld ini. ada beberapa memang, tapi tidak banyak. ibaratnya udah hampir sama kaya kondisi media cetak di RL. aku butuh baca Kompas dan Media Indonesia, tapi tertutup oleh Pos Kota dan Lampu Hijau yang lebih berisi feature dan advertising.
so, cobalah mulai untuk menggunakan voter club ini seperlunya 🙂
/me kabur sebelum ditampol om wowox karena ngomongin komunikasi di RL dimari 😛
/me sungkem sama om wowox yang lebih tau
btw, very nice article, bro 🙂 keep writing 🙂
DEAMAXXXX
[removed]
koment sebelumnya dihapus, abis kok berantakan tulisan ane wkwkwkkw
"fungsi media emang udah lama hancur di erep? aku agak setuju soal ini. waktu aku eLahir dulu, tiap hari deh itu aku pantengin artikel. baik dalam maupun luar negeri. kenapa? karena isinya. yang memang informatif dan dibutuhkan. kayak perkembangan aliansi, cekcok antar negara, bahan kondisi internal tuh sebenernya kayak gimana sih. so far, kalo emang lagi nggak aktif IRC, pasti pada lari nyari berita di artikel. "
================
ane quote kata-kata ini, fungsi media hancur di erep jangan nyalahin fitur, tapi negara ini yang harus dibenahi. fungsi media dari jaman beta sampe sekarang gak banyak perubahan berarti neng. Malah jaman beta lebih parah dibanding sekarang wkkwkkwkw
Kalo ada orang yang gak lagi nulis, gak lagi nulis berita yang seru2x, gak kreatif melaporkan segi-segi game dari mulai cekcok luar negeri, gossip, becanda, etc, yah lihat komunitasnya, negerinya, sehat gak?
Kalo tiap hari kebanyakan caci maki, hujat menghujat, sindir menyendiri, udah gak sehat lagi itu. Yah jelas lah jadi males nulis wkwkwkwk
Udah gitu, anak baru masuk, lihat kondisinya udah kek gitu, kemakan lah ama dia, "oooh ini toh fungsi media, untuk caci maki dan hujat menghujat tk or sindir menyindir", jadilah budaya wkwkwkwkwkw
Yang "KEKAL ABADI" cuma "PERUBAHAN" itu sendiri
"itulah mengapa saya malas menulis artikel, bikin artikel bagus2 malah kalah sama yang berduit... :v " x2