Standar Format Laporan Kenegaraan

Day 4,215, 18:58 Published in Indonesia Republic of China (Taiwan) by maling

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Mr.Vinus yang telah mengemban tugas sebagai CP dengan masa jabatan 2 periode.

Saya juga mengapresiasi Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) melalui artikel Istana Negara yang menurut saya disampaikan dengan cara yang sangat-sangat baik, sehingga saya merasa format Laporan ini harusnya bisa dijadikan standar format laporan kenegaraan baik untuk CP beserta jajaran GOV dan Pranata Kongres.

Memang sekilas LPJ bulan ini terlihat sangat panjang, dan memang terlalu panjang, karena Presiden melaporkan semua laporan dari tiap menteri.

Padahal ada baiknya, tiap menteri membuat artikel sendiri, dengan format yang kurang lebih sama dengan artikel LPJ ini, kemudian CP melakukan summary seluruh kegiatan (tidak harus terlalu detail, detail sudah ada di artikel menteri ybs), dan link-link artikel dari tiap menteri di sertakan di LPJ.

Satu hal yang menurut saya penting dan selayaknya dijadikan sebagai Standar Laporan CP adalah Screen Shot Treasury dan NBeI.
Keberadaan screen shot dari setiap transaksi (sebelum dan sesudah transaksi) merupakan standar minimum yang mulai kedepan harus diterapkan oleh setiap CP yang menjabat, sebagai bentuk transparansi publik transaksi keuangan.

Ada catatan menarik mengenai screen shot yakni perkembangan treasury dari waktu ke waktu. Kalau kita lihat 2 LPJ dari Mr.Vinus, kita bisa membaca ada 2 SS treasury kita. Meskipun periode nya mungkin tidak pas 30 hari, tapi sekilas kita bisa membaca bahwa ada kenaikan nilai treasury dari SS treasury LPJ April-Mei yang bernilai 10.820.266 ke SS treasury LPJ Mei-Juni 13.697.545.

SS treasury LPJ April-Mei


SS treasury LPJ Mei-Juni


Secara kasar, kita bisa artikan ada kenaikan sekitar 3jt an per bulan.

Kemudian, dari sisi yang lain, saya rasa sudah waktunya kita melakukan program kerja yang berkesinambungan antar CP khususnya untuk hal yang sangat mendasar, dalam hal ini keberadaan konsesi (Concession) resource.

Saya kira sudah sepatutnya, Negara, secara berkesinambungan, mengupayakan ketersediaan bonus resource (food) yang maksimal. Dan ketika eAus sebagai penyedia konsesi resource saat ini, terkadang mengalami kendala saat Tasmania terkadang lepas dari tangan eAus. Sehingga, studi berkesinambungan mengenai adanya peluang-peluang konsesi resource dari negara lain merupakan program wajib dan berkelanjutan dari setiap CP.

Sekali lagi, terima kasih untuk Mr.Vinus yang telah melaksanakan tugas selama 2 periode sebagai CP.