[TRM] Komunis Menjawab, Bukan Sebagai Pembelaan Diri (Bagian 1)
Revolusi Putra Makmur
HIDUP RAKJAT!
HIDUP KAUM PROLETAR!!
VIVA LA COMMUNE!
Bicara Komunis, adalah bicara sebuah keseriusan. Tidak bisa bermain-main dengan logika yang dangkal. Permainan logika dalam perdebatan memang diizinkan, namun logika yang seperti apa yang pantas untuk dijadikan senjata dalam perdebatan? Logika statis atau pengkajian permasalahan dari satu sudut pandang saja sehingga muncul logika yang tidak logis?
Ini sebuah budaya pemikiran yang harus benar-benar dibuang di Indonesia. Saya menyadari, ini hanyalah sebuah game (permainan), yang tidak ada untungnya saya melakukan perdebatan disini, namun saya menganggap ini penting. Mengapa? Ini sebagai sarana pencerdasan bangsa tentang Komunis melalui media Kapitalis ini.
Tulisan ini adalah sebuah jawaban dan bukan pembelaan sama sekali, dari tulisan yang ada sebelumnya tentang Komunis yang berdasarkan googling thinking serta pemahaman yang dangkal tentang Komunis. Jangan pikir Komunis hanya ada satu jenis, dan jangan pernah memakai logika yang dangkal untuk coba menghancurkan Komunis.
Jawaban Untuk Logika Yang Salah
Ad Ignorantium seorang pemikir ‘hebat’ tersebut:
Aliy1: saya adalah cowo.
Commie: plorotin clanamu, foto, dan pajang hasilnya di koranmu
Aliy1: gak mau
Commie: kamu bukan cowo
Aliy1: doh!
Logika ini keluar untuk menjawab pernyataan saya tentang sejarah dan cerita keterlibatan PKI dalam G30-S, dan tentang kepalsuan naskah SUPERSEMAR yang katanya tidak mempunyai bukti dasar.
G30-S adalah suatu gerakan pemberontakan untuk melawan suatu konsep bernama “Resolusi Dewan Jendral” yang ditawarkan oleh 6 Jendral Besar di Indonesia kala itu. Tujuannya adalah untuk menggulingkan Ir. Soekarno (ada nilai politis). Gerakan ini memang identik dengan PKI. Mereka dianggap terlibat karena adanya suatu stigma bahwa PKI adalah pendukung terbesar Soekarno, begitupun sebaliknya untuk menciptakan sebuah image bahwa Indonesia tidak akan mudah dimasuki pengaruh Amerika Serikat. Hanya sekedar info, Soekarno adalah seorang Komunis, beraliran Sosial-Demokratis (SosDem) seperti ajaran Uni Soviet pada dunia tentang pemerataan.
Apakah PKI aktor tunggal dan aktor utama dalam kejadian ini?
Tentu saja tidak! Ini dibuktikan dengan pidato Ir. Soekarno pada Juni 1966 (Nawaksara) yang menyebutkan bahwa sebab utama G30-S terjadi adalah sebuah kegelisahan para pemimpin PKI saat itu (PKI hanya korban kegelisahan, bukan pemeran utama), subversi Nekolim, dan keterlibatan oknum yang tidak bertanggung jawab.
Soekarno memang tak menyebut CIA secara spesifik, tetapi secara umum, yakni subversi Nekolim menunjuk kepada adanya keterlibatan Blok Barat pimpinan Amerika Serikat dalam peristiwa G30S (ditulis pada artikel “CIA dan G30-S/1965” yang disampaikan oleh Abdul Syukur pada Lokakarya Tentang PKI tahun 2005).
Belakangan banyak penulis asing yang mengarang buku untuk mengungkap keterlibatan CIA dalam peristiwa G30S-1965. David T Johnson, misalnya, dengan tegas menyatakan adanya peran CIA dalam peristiwa G30S. Dalam buku “David T Johnson: Gestapu: Dua Jalur CIA Di Indonesia”, David menulis bahwa Amerika mempunyai enam pilihan dalam menyikapi kedekatan Sukarno dengan Beijing, yang nota bene Komunis. David juga mengulas tentang ketakutan Amerika jika Indonesia sampai jatuh ke tangan Komunis. Terlebih saat itu berhembus kencang tentang rencana membentuk poros Jakarta-Hanoi-Pyongyang-Peking. Dari enam pilihan, AS memeilih opsi keenam, yaitu menghancurkan Soekarno dan sekaligus PKI!
Johnson tak sendiri, karena selain dirinya banyak penulis asing yang sepaham dengan dirinya. Peter Dale Scott, pada tahun 1985. Dia menulis artikel ilmiah yang membahas keterlibatan CIA dalam kudeta G30S di Indonesia. Artikelnya diberi judul “US and Overthrow of Soekarno, 1965-1967″ dan dimuat dalam Jurnal “Pasicif Affairs” No. 58. Menurut Scott, ada tiga tahap kudeta yang terjadi, yaitu:
1. Menyingkirkan kelompok tengah AD pimpinan A. Yani
2. Penghancuran kekuatan sipil komunis
3. (Skema terakhir) Penggulingan Presiden Soekarno dan penghancuran PKI.
Selain kedua penulis asing di atas, masih ada nama-nama lainnya seperti Geoffrey B. Robinson dan Willem Othman. Kesemua penulis mencoba menganalisa keterlibatan CIA dalam G30S-1965, termasuk mengungkap motif dan intrik yang terjadi.
Ini bukti bahwa PKI juga termasuk KORBAN dalam G30S! PKI bukan sebagai pelaku utama dalam tragedi ini. Sebetulnya, masih banyak lagi tentang kebohongan sejarah yang coba pemerintah Orba untuk merubahnya, namun apakah masih etis saya jelaskan disini.
Untuk SUPERSEMAR, saya jelaskan dibagian kedua
Terima Kasih,
@MoradaAudra
Comments
Gila bulan ini banyak banget koran2 isu RL-nya!!!
gw pengen liat koran komunitas eRepIndo woy
Dah lama gk baca koran kok isinya koran rl, padahal pengen tau keadaan eIndo skarang 🙁
Inilah akibat Lomba Jasmerah yg terlalu menjurus ke RL.
Gak bisa apa Jasmerah skarang untuk sejarah2 eIndo ketika kita maen disini?
tolong kalau mau buat artikel tidak berkaitan dengan RL, kalaupun ingin berkaitan dengan tolong dikaitkan dengan erepublik dan tidak memuat sejarah suatu bangsa.
communism is dead *cheers*
nanti kalo misalnya di jemput sama intel jangan bawa bawa erepublik + PKeI ya kakaks..
ini baru part 1 yah?
/me beli popcorn mentah segudang buat dimasak
Hahhh... anak Pemuda Pancasila ngomongin komunis....
yapto... yapto... ini, anak lo ada yang nyasar neh...
PKI hanya korban kegelisahan, bukan pemeran utama
====
Mo jd pemeran utama kek, pemeran pembantu kek, pemeran bokep kek, tetep judulnya pemeran/aktor. Tetep salah
Contoh :
Gue : Iqtol, tolong lu bunuh orang ini krn orang itu ngatain lu pinter (pdhl org itu gak pernah ngatain si iqtol pinter) ?
Iqtol yg tolol : wah, berani bener tuh orang ngatain gue pinter.. Ok gue sikat..
ngomong2 .. sejak kapan lambang garuda ada clurit dan palu?
kalo keliat di media RL ne mah penghinaan ..
eh itu penghinaan lambang negara loh lambang korannya..
Pelurusan sejarah emang perlu, bgus sih buat pengetahuan di RL, tp kyknya erepers ga ada yg trima, hahaha
buat threadnya d kaskus aja gan, klo bisa sih tgl 30 september-an biar jd HT, drpd d sini malah d cerca bukan d hargain. Mungkin karena medianya memang salah.
Gue ttp hargain, gimanapun ini pengetahuan sejarah, semoga bs jd pencerahan.
Hail soekarno, hail proletar! Hail marhaen!
Saling nyalahin mah dah biasa.
wajar kalo sekarang komunis membela diri. wong udah ada ruang tuk bersuara.
tapi kalo mau bilang PKI korban yang enggak kena lah.
mana ada korban yang ngebantai santri2 di pesantren2 ???
mereka yang mulai, ya mereka juga yang akhirnya binasa.
*doh*
Lanjutkan!!
STOP
Restorasi gan.....hahahaha
gerakan perubahan...!!!
/me nyari bendera nasdem