[SANG PENGELANA 04] DI BALIK KEBENARAN

Day 4,650, 02:51 Published in Indonesia Indonesia by Trustra
Di chapter sebelumnya



"Dia
Meleparkan granat ke arah mobil yang di naikin keluarga kerajaan untuk melarikan diri dan berhasil meledakkan mobilnya.

Dia sungguh pria yang sangat pemberani.
Pemberontakanpun berakhir menjadi kudeta yang menurunkan raja dan
Kudetapun berhasil berkat pahlawan kita yang meledakan mobil keluarga kerajaan yang sedang ingin melarikan diri."

*Wajah orang yang menceritakan ini sangat murung dan bibirnyapun susah untuk berucap,akhirnya dia melepaskan napas untuk meringankan sesak yang ada didadanya dan mulai bercerita kembali.




"Tetapi kami melihatnya
Di dalam mobil...
Putri kerajaan yang memakai gaun ...
... adalah kekasihnya."

*pria yang berbicara sesekali menelan ludahnya sendiri dan warga yang
berkumpul dikafe mengangukkan kepala disaat mendengar cerita


"Sebuah dilema yang untuk pria aneh itu yang ia pikir kekasihnya adalah
seorang putri petani kenyataan kekasihnya adalah putri kerajaan yang membuat
ia terpukul.
Awal sekali ia bisa menemui kekasihnya disebabkan,putri itu sering pergi menyelinap ke kota dan berpura-pura menjadi anak seorang petani.

Pahlawan kami,dia tak bisa menerima kenyataan kalau dia mencintai seorang putri kerajaan yang seharusnya dia benci dan sudah membunuhnya dengan tanganya sendiri.
Setelah itu,dia menjadi tidak waras karna harus menerima sebuah kenyataan pahit dan disebabkan karna ketidaktahuan dirinya.


Pria itu yang seharusnya menjadi pahlawan kami dan akan menjadi salah satu tokoh penting di pemeritahan yang baru,tidak bisa melakukannya disebabkan ganguan metal yang ia alamai seusai kudeta.
Seusai kudeta ,saat bertemu dengan masyarakat yang temui,selalu melontarkan pertanyaan tentang kemana kekasihnya kepada masyarakat,disebabkan masyarakat yang merasa iba dengan kejadian yang ia alami,masyarakat setuju untuk mengatakan hal bohong kepadanya,dengan memberitahu bahwa:




”Kekasihmu pergi berkelana,namun suatu hari nanti akan kembali jadi tunggulah dia.”

Dan Kami jadi pembohong.
Namun di negeri ini,seorang warga biasa tak diizinkan untuk ke luar perbatasan tanpa izin seorang polisi.
Padahal ia dulu adalah seorang polisi.
Tapi dia sampai lupa dengan aturan lama itu.
Dia lalu bilang kepada kami:

“Aku akan menunggunya”
dan akan mulai tinggal di hutan."


============================================================================================================================================================



Semoga dapat terhibur dengan cerpen ini
Dukung aku ya!!!
Lagi mencoba dan berusaha buat artikel tutorial,minta bantuan sarannya ya
Terimakasih..