[Breeze] - What Happened With Our eCountry? (Economic Discussion)
HeavenSoldier
Selamat pagi , siang , sore dan malam guys
😊sudah 1 bulan sejak terakhir breeze rilis dengan diskusi perpajakan, kali ini breeze hadir untuk mengupas mengapa ekonomi eIndonesia cenderung lesu sekarang. Bahkan beberapa sektor tidak bisa membawa untung sedikitpun terutama untuk para pengusaha-pengusaha baru. So.. what happened with our ecountry?
1. Government Intervention
Kali ini saya akan memberikan sebuah pandangan saya sebagai pengamat ekonomi bukan dari sudut pandang politik saya. Seperti yang kita ketahui dalam perekonomian, pasti tidak lepas dari produsen dan konsumen. Interaksi mereka dalam hal penawaran dan permintaan akan menciptakan harga dalam pasar. Kurva penawaran dan permintaan dengan sendirinya akan bergerak mencapai titik harga yang optimal dan efisien. Hal ini biasa disebut dengan “Invisible Hand”. Lantas, mengapa pemerintah perlu mengintervensi jika produsen dan konsumen yang dibiarkan menentukan harga dalam pasar akan mencapai efisiensinya sendiri?
Alasan intervensi pemerintah adalah karena adanya 2 hal, yaitu Kegagalan Pasar dan Redistribusi. 2 jenis kegagalan pasar yang terjadi yaitu Eksternalitas dan Market Power. Eksternalitas seperti polusi dalam dunia nyata, ternyata juga terjadi di erepublik dengan efek sampingnya yaitu pada produksi suatu barang.
(Dikoreksi oleh agan Sionk Van Guloon dan benar "ada polusi dalam erep yang berpengaruh pada produksi") . Sedangkan market power itu adalah kekuatan pasar yang hanya dikuasi oleh beberapa produsen atau beberapa konsumen. Contohnya adalah monopoli. Dalam erepublik, market power lah yang nampak dengan jelas terjadi. Pemicu dari market power adalah model biaya dari 1 perusahaan berbeda dengan perusahaan yang lain. Misalnya, perusahaan A menghabiskan biaya 5 IDR untuk produksi 1 barang, sedangkan perusahaan B hanya menghabiskan 3 IDR untuk memproduksi 1 barang. Hal ini membuat perusahaan B lebih efisien daripada perusahaan A.
2. Equity-Efficiency Trade Off
Pertanyaannya, dalam dunia perekonomian erep, siapakah pemilik perusahaan A dan siapakah pemilik perusahaan B ? Tentunya perusahaan B adalah model perusahaan yang dimiliki segelintir pengusaha yang sudah bermain cukup lama dalam dunia usaha di erep. Bagaimana dengan pengusaha baru? That’s why we need our government..
Memang apabila kita membiarkan maka akan tercipta suatu efisiensi, tetapi siapa penikmat efisiensi itu? Segelintir orangkah atau semua erepers eIndonesia. Maka terciptalah alasan kedua yaitu redistribusi. Jika kita analogikan ekonomi sebagai sebuah Pie, maka pemerintah tidak hanya berfokus pada membesarkan atau meningkatkan ukuran Pie (Fokus pada efisiensi) , tetapi juga bertanggungjawab membagi-bagikan Pie tersebut secara adil. Dalam hal ini, pajak adalah cara pemerintah melakukan redistribusi. Namun efek dari redistribusi adalah pengurangan efisiensi pasar. Bagaimana hal tersebut dapat mengurangi efisiensi pasar? Pengurangan efisiensi itu terjadi karena pajak akan menciptakan harga (After Tax Price) yang lebih mahal untuk konsumen dan jumlah IDR yang diterima oleh produsen lebih sedikit. Hal ini membuat terjadinya perubahan perilaku dari produsen dan konsumen. Produsen akan memproduksi dengan harga yang lebih mahal dan konsumen akan mengurangi konsumsi mereka. Disinilah pemerintah mengalami dilema yang biasa disebut Equity-Efficiency Trade Off. Apakah harus memperbesar Pie atau membagi-bagikan Pie.
3. Tax For Redistribution
Namun efek inefesiensi akibat pajak dapat diatasi jika pajak yang dipungut oleh pemerintah dikembalikan atau digunakan untuk kepentingan publik lewat fasilitas atau program yang diadakan oleh pemerintah. Program sejenis seperti BAKI yang memberikan food bagi para nubie merupakan salah satu welfare policies. Pajak yang mengurangi efisiensi kemudian kembali kepada masyarakat dengan tepat akan dapat meningkatkan efisiensi perekonomian sedikit demi sedikit. Sehingga inefesiensi dapat tertutup , redistribusi kesejahteraan juga berjalan dengan baik.
Namun, bagaimana jika pajak yang dipungut hanya dipendam oleh pemerintah alias tidak disalurkan kembali ke masyarakat? Maka perekonomian perlahan – lahan akan menjadi tidak efisien. Sedikit demi sedikit. Jadi jangan anggap remeh suatu pemerintahan yang AUTO PILOT, mungkin efeknya tak terasa. Namun inefesiensi itu nyata dan seperti efek domino yang hingga kita sadar disuatu titik bahwa pasar dan perekonomian kita sudah lesu.
4. Conclusion
Dalam artikel sebelumnya, pada komentar pertama, saya mengatakan sebuah clue yaitu “Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Maksudnya adalah dibandingkan kita mempertimbangkan berapa besar tarif pajak yang tepat lebih baik kita menjalankan fungsi pajak yang telah negara pungut dengan baik, yaitu redistribusi yang tepat.
"Laksanakan fungsi pajak yang dipungut dari rakyat, lewat pengelolaan oleh rakyat dalam pemerintahan dan kemudian diredistribusikan untuk kesejahteraan rakyat." - Whisper From Mother Pertiwi
Salam Perubahan!
Comments
Say No To Auto Pilot - Government !
Kalau menurut ane yg nubi:
1. Di eIndo bonus resource nggak menarik.
2. Gaji pegawai luar biasa. Bisa2 bangkrut kalau maksa. Paling bisa kerja via WAM (food) dan inilah sektor penyumbang pajak terbesar eIndo saat ini.
3. Mudahnya barang masuk dari luar karena cuma perlu modal beli lisensi saja. Tp barang luar perlu banget agar harga nggak bergejolak hebat saat supply kurang.
4. Ada company dan juragan yang bernafas dengan nyapi. Dia bisa untung double, dari company dan dari perahan sapinya. Bikin game jadi nggak fair.
5. Modul ekonomi kelas teri.
produser gak mau barang numpuk karena storage terbatas..
sehingga barang dijual dengan untung sedikit biar laku..
kadang belom sampe dibeli rakyat udah diborong bule karena murah..
selama nilai mata uang sama semua ngitungnya jadi mudah..
konsumen lebih memilih cari barang yang murah..
beli barang di luar negeri udah lumrah..
ada tool nya https://www.erepublik-deutschland.de/en/tools/marketplace..
Tools nya itu loh.... 😄
Tools nya itu loh.... 😄
x2
Bener banget, contohnya kayak produksi house. Biaya bisa sampai 530 untuk 1 rumah. Asumsi 5 hari jadi, brarti dengan rata rata gaji 200 IDR, brarri butuh 1000IDR untuk gaji
Harga jual aja 1000-an, mo untung gimana 😑
Dilema Kerja ini, jadi karyawan lebih makmur coba wkkw
cuma game aja diseriusin..
game aja diseriusin, apalagi doi 😘
kamu pilih game apa akuh?
Potato!
1. polusi di erep itu ada dan berpengaruh terhadap produksi
2. modul ekonomi di erep itu sudah mati semenjak bug bisa kerja lebih dari satu kali dalam sehari kemudian dilegalkan mimin menjadi fitur work as manager sehingga produksi menjadi sangat berlimpah dan membuat harga menjadi sangat jatuh
hanya orang prasejarah yg tahu asal usul WAM.. 😃
jadi teringat masa2 sulit sewaktu era V1 dimana indo masih jadi negara atlantis dan dongeng tentang keganasan burung phoniex.. gaji cuma 5idr, harga roti 1idr..
Belum lagi teror wellness rendah dari ostrali kalau gak salah di awal v2
karena sesungguhnya 'what happened to my ecountry' itu ketika dipertanyakan ke sektor ekonomi, gak hanya terjadi di eIndo tapi di semua eNegara. plato messes up this game's economic module 'cause he only loves himself tbh.
aing sudah lupa mana yang diberlakukan duluan: global currency atau WaM, tapi dua-duanya sama-sama menghancurkan. setidaknya, waktu global currency belum ada, ekspor-impor dan spekulan monex masih ada--kolektor mata uang juga ada. more roles to play. more techniques to master.
lalu negara api menyerang.
WaM diberlakukan--biar apa? biar orang pada gesek supaya cepet-cepet bisa self-supply, sehingga gak lagi bergantung pada market. hukum supply-demand ambruk karena banjir barang. harga di pasar merosot. pemerintah mau intervensi? seperti? bagaimana? kontrol harga pasar jadi lebih susah, terutama karena ada--jengjeng--bot. iya, bot WRM, seriusan, bukan hoax. dulu sih muncul di kisaran harga 0.02 >.>
global currency dihapus--biar apa? aing juga gak paham biar apa. mungkin biar eHidup ini jadi lebih gampang. dan biar makin ngeblur tentang impor-ekspor. dan biar bisa dibentuk itu sistem harga company raw in CC.
seiring dengan makin gampangnya eHidup, semangat eHidup menurun, kejenuhan datang lebih cepat, alhasil, ngegoa.
[lha, jadi curhat.]
kesimpulannya, kembali ke pribadi masing-masing.
demikian. 😃
lama gak muncul gan 😃
This headline is click bait! I thought your article would be in English. 😛
ntab jiwa!