Narasi Biru dari MaKo Capung

Day 468, 13:08 Published in Indonesia Indonesia by Kementerian Dalam Negeri

By: Suro Samidji
MaKo Capung, day 469 of the New World

Awalnya, berat rasanya menceritakan ini…
Tapi bagaimanapun juga Capung harus tetap mengabadikannya…

Narasi ini dimulai ketika Wakil Kumandan Divisi Capung, kumandan Matahari berkata lirih kepada semua yang hadir di MaKo, di malam gerimis itu. �Teman-teman, Kumandan Wowox pamit untuk mengundurkan diri��

Saat itu kami sedang dalam aktifitas keseharian di MaKo, terlihat eL-Comandante asyik menikmati majalah xxx selundupan di pojok ruangan, Toexlamerz yang sedang sibuk membaca buku bahan pelajaran, Progressiver yang sedang menikmati rokoknya yang tinggal sebatang, Shadowmancer yang sedang mempelajari peta peperangan, Wizzie_don yang sedang sibuk mengatur foto-foto koleksi ejanda perangnya, Hyaken, HcKidz, Phoed dan Ardyjazz19 yang terlihat seru bermain gaple butut sumbangan dari pak RT, dan bahkan terlihat tante ViennaElle sedang bercengkrama dengan “darah baru” Capung, saudara Alfonzo…
Semuanya sibuk dengan aktifitasnya masing-masing…

Dan semuanya berubah dikala Wakomdiv Matahari mengatakan kabar duka tersebut…
Kalimat itu bagaikan petir di siang hari di telinga kami semua…

Sontak semuanya terdiam…
MaKo Capung larut dalam birunya haru kesedihan…
Hanya air cucuran atap MaKo yang bocor yang terdengar, semuanya diam dalam hening…

Kesepian itu dipecah oleh Toexlamerz yang memberanikan diri untuk bertanya, “kok bisa?” “ada apa memangnya?”
Pertanyaan itu pun disusul oleh teman-teman Capung lain yang saling berebutan mengajukan pertanyaan tentang itu, suasana pun berbalik 180 derajat, yang tadinya hening menjadi riuh ramai oleh pertanyaan-pertanyaan dari Capungers lain.

Tiba-tiba…
Terlihat kumandan Wowox dengan jas hujan perang Divisi Capung di depan pintu MaKo Capung dengan senyumannya yang khas, senyuman yang membuat matanya menjadi sipit, senyuman yang menurutnya mampu membuat Malika Ella tidak bisa tidur nyenyak, senyuman yang membekukan kericuhan kami semua saat itu.

Ia langsung berkata, “Memang benar teman-teman Capung, saya undur diri, saatnya saya tancap kayon!” ucapnya. “tidak usah ditanya kenapa… karena saya tidak akan menjawabnya... saya mohon kepercayaan teman-teman semua, karena saya juga percaya anda semua dapat terus tumbuh tanpa saya... terima kasih atas kebersamaannya selama ini, terima kasih untuk kerjasamanya, terima kasih atas waktu dan tenaga teman-teman semua di Capung…”

Kami semua terdiam…
Diam terhantui berbagai pertanyaan yang tidak berani kami ajukan dalam pikiran kami semua…

Dan setelah ia meneguk gelas terakhir beras kencurnya, kumandan Wowox pun langsung pamit undur diri masih di malam gerimis yang dingin itu…

Tidak ada kata yang terucap saat itu, kami hanya mampu bergumam…
“Selamat jalan kumandan wowox…”
“Selamat jalan teman, kakak, dan guru kami…”
“Anda selalu ada dalam prasasti kenangan kami semua sebagai seorang mantan ketua PKeI, mantan Menteri Luar Negeri, mantan Wakil Presiden, mantan Komdiv Capung dan mantan warga negara eRepublik Indonesia yang banyak berkorban untuk bangsa dan negara ini”
“Terima kasih atas segala yang anda berikan untuk Capung, ABeRI dan eRepublik Indonesia”

Malam itu…
Dinginnya lantai dan dinding MaKo yang belum selesai di renovasi seakan menambah temaramnya suasana…
Tidak ada kata dan aktifitas lagi dari kita semua, semua menuju kamarnya masing-masing…
Mencoba bermimpi untuk tidak pernah ada malam ini… untuk tidak pernah mendengar kabar duka ini…

Tabloid Si Capung :
Pemimpin Redaksi : Wowox[alm]
Redaktur Senior : Matahari, Suro Samidji, Andrecor, Putut Andre, bung_andri
Dewan Redaksi : shadowmancer, El_Comandante, ardyjazz19
Kontributor : Seluruh prajurit Divisi Capung AbeRI

Si Capung menghimbau seluruh anggota Divisi Capung untuk sering-sering berkumpul di IRC #aberi-capung (psswrd bisa tanya kepada Capungers lain yang sedang ada disana) dan mengikuti Wamil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Si Capung juga mengundang seluruh warga sipil e-Indonesia untuk bergabung bersama ABeRI.