Menjelang minggat dari Divisi 1

Day 4,343, 05:57 Published in Indonesia USA by Seseleket

27 Februari 2019

Tidak terasa sudah cukup lama di dunia erep. Padahal tadinya hanya untuk menemani rasa suntuk saat menemani Abah yg lagi terbaring dikamar rumah sakit. Rumah sakit, suatu kata yg harusnya direvisi, karena memang akhirnya membuat orang jadi susah sembuh dan cenderung sakit.

Itu bukan sekedar kata, karena beberapa orang tua dari desa, yang sebelumnya tidak pernah masuk rumah sakit, jadi trauma dan malah berakhir disitu. Itu juga terjadi dengan Emih, yg masuk rumah sakit hari Sabtu gegara sakit perut, dan berakhir di hari Senin dengan mobil jenazah. Itu terjadi tidak lama, 11 Maret 2019, yang membuat saya melupakan sementara dunia erep.

Mungkin lebih baik jadi rumah kesembuhan, atau apalah yang lebih positif. Tapi rumah sakit ini memang akhirnya jadi penting, karena tanpanya mungkin saya akan memilih game yg lain, yg lebih asik dan menyita waktu pula, dengan suara dan grafis yang tak biasa, dengan efek dan fitur yang juara.

Erepublik adalah game yg sangat sederhana dan menjengkelkan. Sederhana karena tasknya cuma train, work, war. menjengkelkan karena pemain dituntut sabar, atau kalau tidak sabar gunakan uang!!!
Tipikal banget seh kalo soal uang, siapa banyak uang, dialah yg menang. tapi ya wajar, orang dibuat dalam sistem kapitalis, yg kapital adalah kata kuncinya. Jangan harap main gratisan bisa berbicara banyak, itu hanya mimpi...

Eits, nanti dulu... itu tergantung jg target pemain mau jadi apa. Kalau jadi yg terkuat seh mungkin uang adalah segalanya, tp menjadi yg terkuat kan bukan satu-satunya tujuan, emangnya mo jadi hokage?!! 😁
Kalau mau jujur, sebenarnya yang membuat ramai semua game adalah para pemain gratisan. Lihat saja, entah itu Travian, (Sexy) Three Kingdom, Final Fantasy, atau yg semacamnya pasti dipenuhi mereka para pemain gratisan.

Beberapa game, memberikan fitur-fitur berbayar level rendah kepada pemain gratisan di level-level tertentu. Tetap ada bedanya, tapi keberadaan mereka yg gratisan tetap diakui dan jadinya tetap ramai.

di Erepubiik pun mulai diakomodasi dengan adanya token, tapi ya itu tadi, masih menjengkelkan harganya.. 😁

Ah, sudahlah.. toh bukan menjadi yg terkuat tujuan saya main ini, tetapi bisa seberapa lama bisa bertahan 😁. Abah sudah tinggal rawat jalan, Emih sudah tiada, yang artinya kemungkinan kecil main di rumah sakit lagi.

Selama di divisi I banyak hal yg baru diketahui setelah level diatas 29, dan ke level 34, level terakhir divisi ini, itu cuma 5 level. Artinya hampir terlambat untuk berbuat banyak 😁 walaupun kembali lagi, bisa apa seh di divisi I bagi pemain gratisan? Ya sudah, nikmati saja walaupun katanya divisi II adalah divisi neraka 😁

Satu hal yg membuat divisi II ini jadi neraka sepertinya karena para pemain notabene sudah mengerti apa yg dikejar dan caranya. Sementara di divisi I, adalah masa-masa tabrak sana sini, kalo nabrak betulan syukur kalo salah ya balikin lagi.. 😁

Let we see.. sayonara divisi I...