Edisi Delapan : Satu Lagi Perwira Terbaik Harus Pergi

Day 481, 07:06 Published in Indonesia Indonesia by Kementerian Dalam Negeri

Day 481 of the New World, atas kontribusi seluruh prajurit Capung.


Hari ke 481 di New World. Hari masih pagi, hampir semua prajurit sedang melakukan aktivitas pribadinya. Sebagian sibuk dengan acara mandi dan mencuci pakaiannya yang telah seminggu menumpuk. Sebagian sedang bermain bola volley di lapangan sebelah maKo. Beberapa orang malah masih bermalas-malasan di meja makan sambil mencoret-coret buku TTS-nya. Maklum hari Minggu, tak ada apel pagi. Namun yang jelas, seluruh prajurit telah bangun –atau lebih tepatnya dibangunkan–. Entah kenapa –tidak biasanya– Komandan Matahari memerintahkan prajurit dibangunkan pagi-pagi sekali di hari libur. Tak ada yang aneh dan tak ada firasat apapun saat itu. Semua berjalan normal seperti hari-hari lainnya.

Namun ada sesuatu yang agak luar biasa rupanya. Ada beberapa tamu penting di ruang kerja Jenderal Matahari. Jenderal Pe2s Komdiv Baja nampak duduk di ujung ruangan. Menteri Pertahanan FM Garpheet sesekali bicara singkat di sofa tamu sambil menghisap Gudang Garam Internasional-nya. Hanya Jenderal Matahari yang terlihat banyak bicara. Dari raut wajahnya sepertinya dia sedang berusaha untuk meyakinkan sesuatu kepada orang-orang disitu. Entah meyakinkan apa. Jenderal Andrecor dan Kolonel Suro Samidji juga diundang di ruangan itu.

“Sepertinya akan ada sesuatu yang besar terjadi di sini Mas”, demikian kata Maridjan OB setia di maKo Capung.

Hmmm...agak aneh memang. Untuk apa Komdiv Baja dan Menhan kesini di hari Minggu. “Kaya yang ngga ada kerjaan aja..”, ujar Tatimu prajurit magang di Capung.

Dan berita besar itu pun akhirnya datang juga...

Para prajurit masih sibuk dengan urusannya masing-masing ketika tiba-tiba sirene maKo melolong nyaring, tanda bahwa Apel Siaga akan dimulai 30 menit lagi. Semua bergegas berganti pakaian dinas lapangan. Tak terkecuali. Meskipun banyak yang bertanya-tanya ada apa tiba-tiba Apel Siaga diadakan di hari Minggu.

“Prajurit Capung yang saya cintai...”, kata Jenderal Matahari agak bergetar dalam briefingnya.
“Kolonel Suro Samidji akan segera meninggalkan kita karena mendapatkan tugas baru sebagai Komandan Divisi Baja”, demikian lanjut Jenderal Matahari.

Dan selanjutnya, apa yang disampaikan Jenderal Matahari dalam briefingnya tak lagi jelas bagi kami prajurit-prajurit Capung. Pun ketika Menhan FM Garpheet dan Jenderal Pe2s menyampaikan pidatonya. Telinga kami terlanjur pekak, mata kami terlanjur gelap. Apapun yang mereka katakan di depan sana tak lagi berarti bagi kami. Kenapa justru salah satu perwira terbaik Divisi Capung yang dipilih. Kenapa Kolonel Suro Samidji. Kenapa bukan dari Divisi Baja sendiri. Kenapa bukan... Kenapa...

Sejuta “kenapa” muncul di kepala kami waktu itu. Dan sejuta kekecewaan nampak di wajah para prajurit. Kenapa hal ini terjadi justru ketika Capung sedang mulai berkembang. Ketika para prajurit (di bawah kepemimpinan Trio Maut Capung) mulai menemukan arti kebersamaan. Mulai menemukan arti persahabatan. Ahhh...Trio Maut</strong> itu, sekarang sudah ditinggalkan salah satu kakinya. <strong>Tak ada lagi Suro Samidji yang melengkapi kaki Matahari dan Andrecor.

Tapi apa yang bisa kami perbuat, para prajurit rendahan ini. Jika Jenderal Matahari pun tak sanggup mencegah hal ini terjadi, apalagi kami. Pada akhirnya memang kami harus menerima dan berdamai dengan keadaan ini. Life must go on</strong>, itu yang diucapkan oleh pak guru Kapten Toexlamerz kepada kami meskipun kami yakin dia mengucapkan ini dengan setengah hati. <strong>Jalan masih panjang. Medan perang masih akan selalu datang. Dan perjuangan tak akan pernah berhenti. Toh semua ini untuk kepentingan AbeRI dan eIndonesia.

Yah...meskipun rasanya sangat berat dan sepertinya tak adil kami hanya bisa berkata :

SELAMAT JALAN KOLONEL SURO SAMIDJI...SELAMAT JALAN SAHABAT...
TERIMA KASIH ATAS PENGABDIANMU YANG LUAR BIASA UNTUK DIVISI CAPUNG...
SEMOGA SUKSES DI TEMPAT BARU...

Hmm...para perwira terbaik Capung satu persatu pergi...Jenderal Besar Wowox, Kolonel Suro Samidji...dan entah setelah ini siapa lagi...

Dan ini mungkin persembahan terakhir kami, seluruh anggota Divisi Capung untuk Kolonel Suro Samidji :


Kepada...KOLONEL SURO SAMIDJI...
HORMAT SENJATAAAAA......GRAKKK!!!


Tabloid Si Capung
Pemimpin Redaksi : Matahari
Redaktur Senior : Andrecor, bung_andri, putut_andre
Dewan Redaksi : shadowmancer, El_Comandante, ardyjazz19
Wartawan & Kontributor : seluruh prajurit Divisi Capung

Si Capung menghimbau seluruh anggota Divisi Capung untuk sering-sering berkumpul di IRC #aberi-capung (psswrd bisa tanya kepada Capungers lain yang sedang ada disana) dan mengikuti Wamil sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Si Capung juga mengundang seluruh warga sipil e-Indonesia untuk bergabung bersama ABeRI.