[Story] Become a Father --Part 4

Day 3,566, 07:36 Published in Indonesia Bulgaria by Kecebongs

Become a Father
By : Ziao

Note :
Cerita ini hanya iseng belaka, tidak ada jadwal pasti untuk cerita ini. Cerita ini juga mengandung unsur Dewasa, untuk yang masih dibawah umur apabila ingin membaca harap bertanggung jawab terhadap diri sendiri XD
Apabila ada kesamaan nama, latar ataupun jalan cerita mohon dimaafkan.
Sebelumnya :
Bu Ima sudah ada dimejaku, aku diposisi pojok dekat jendela jadi tas Rasya terlebih dahulu yang diperiksa. Selesai sudah tas Rasya diperiksa dan kini giliran tasku. Bu Ima meminta tasku yang saat ini aku gunakan untuk menutupi Adik Kecilku ini, “Ari, sinikan tasmu” pinta Bu Ima kepadaku. Aku dengan terpaksa memberikan tasku kepada Bu Ima dan membiarkan Adik kecilku menonjol dicelana ku dengan bebasnya. Kulihat Bu Ima sedikit melirik memperhatikan dan kembali melihat ketas-ku untuk segera memeriksa tas-ku kembali. Situasi itu berlangsung cepat dan kini aku dapat duduk kembali di kursiku dan menahan malu-ku karena sudah menujukan tonjolan kemaluanku kepada guruku.
Baca : Become a Father --Part 3

Hari itu berjalan seperti hari-hari biasanya, tanpa ada kejadian kejadian menarik. Hubungan baru aku dan Dian hari ini seperti kami bukan pacar, tidak ada sapaan lain hari ini kecuali “Selamat pagi” tadi pagi waktu aku melewati kursinya.

Jam sudah menunjukan pukul 1 siang, sebentar lagi bel pulang sekolah akan berbunyi dan menandakan bahwa sekarang adalah saatnya pulang kerumah masing-masing atau kegiatan bebas di sekolah seperti mengikuti eskul atau hanya bersantai-santai disekolah bersama teman-teman. Aku hari ini hanya ingin pulang saja kerumah, tidak ingin berlama-lama disekolah. Tapi terlebih dulu aku ingin bertanya kepada Dian, kapan kita akan mengerjakan tugasnya lagi karena waktu pengumpulan tugas itu semakin dekat.

Setelah bel sekolah berbunyi, aku datangi meja Dian dan seketika Dian menoleh kearahku karena tau ada seseorang disebelahnya. Aku langsung bertanya to the point kepadanya “Kapan mau ngerjain tugasnya lagi? Sebentar lagi harus dikumpul-kan.” Tanyaku kepadanya. Dian langsung menjawab “Yaudah sekarang aja, udah aku siapin kok bahannya”. Kami berdua langsung berjalan menuju tempat parkir motor yang ada didekat gerbang depan sekolah. Enaknya disekolah ini, kami bebas membawa kendaraan. Tidak seperti sekolah lain yang melarang keras siswanya untuk membawa kendaraan.

Dian menunggu didepan gerbang sekolah seperti murid-murid lainnya yang menunggu pasangan atau barengannya mengambil kendarannya. Setelah aku menyalakan motorku, langsung aku menuju Dian. Sebelum sampai ke Dian, aku melihat dia menunggu disebelah kiri gerbang sekolah dan terlihat manis, ditambah dengan rambutnya yang panjang tergerai menambah kemanisannya saat itu.

Setelah aku sampai didepan Dian, Dian langsung naik kemotor-ku. Aku menarik gas dengan sangat hati-hati, supaya Dian tidak merasa kaget atau tidak nyaman berkendara bersamaku. Dian duduk seperti biasa pada awalnya, tidak ada pelukan sama sekali. Bahkan terlihat cukup jauh. Tapi setelah 200 meter setelah melewati sekolah kami, tiba-tiba Dian memajukan badannya dan seketika saja Dian memeluk-ku dari belakang. Betapa terkejutnya aku. Ini adalah pelukan pertama yang aku dapat dari seorang gadis diatas motor!
Konsentrasiku pada jalanan sedikit buyar karena aku merasakan rasa aneh yang belum pernah aku rasakan. Aku merasakan sensasi hangat dipunggung-ku dan juga merasakan bahwa punggungku serasa ditekan oleh sesuatu yang empuk. Karena merasakan sensasi yang baru pertama kali aku rasakan, seketika saja Adik kecilku berdiri dengan gagahnya, aku-pun merasa bahwa si adik ini akan keluar dari ujung celanaku saking semangatnya dia. Tangan Dian tidak jauh dari batas maksimal panjang adik-ku, sangat dekat. Tangannya memeluk-ku dibawah pusarku, dan apabila motor ini masuk kedalam lubang jalanan dan membuat guncangan yang kuat maka tangan Dian akan menyentuh adik kecil-ku yang sudah besar sekarang ini.

“Oh my God” aku berkata didalam pikiranku. Aku hanya berfikir bahwa aku harus menghindari setiap lubang dijalanan yang sekarang ini adalah jalanan yang hancur! Ya, kami harus melewati sebuah jalanan yang rusak. Jalanan ini mempunyai banyak lubang-lubang disisi-sisinya. Aku mengurangi kecepatan motor-ku supaya aku dapat lebih mudah melewati setiap lubang yang ada dijalan. Seketika Dian menyadari ada yang aneh dengan situasi itu. Dian mulai bertanya kepadaku “Kenapa jadi pelan?” dan aku hanya menjawab “Supaya gampang ngehindarin lubang dijalan, nanti ngebuat kamu ngga nyaman”. Aku melihat ke spion-ku sebelah kiri yang sudah ku setting dari sebelum berangkat tadi mengarah kearah Dian. Kulihat Dian tersenyum manis merespon jawabanku barusan, dan ketika aku terkagum melihat senyumannya tiba-tiba motorku menghantam lubang yang cukup dalam dan membuat motorku berguncang kencang. Karena guncangan itu tangan Dian-pun terlepas dan menuju persis me-megang adik kecilku yang sedang tegang-tengangnya ini.

Saat itu aku yang aku rasa hanya malu, mungkin dia berfikir bahwa aku ini mesum atau apalah yang sejenisnya. Tapi seketika aku mendengar bahwa Dian berkata “Ehh..” dan lalu melepaskan tangannya yang berada diatas adik kecil-ku dan kembali memeluk-ku. Lagi dan lagi, kita berada dalam situasi diam dan tidak ada yang berbicara sampai kami sampai didepan rumahku.


...BERSAMBUNG...

Tambahan Author :
1. Mohon maaf karena cerita ini akan dipotong menjadi beberapa part dikarenakan tidak muat untuk menanpung panjangnya cerita yang sudah saya tulis. Dan satu lagi, cerita ini dibuat dengan ketidak sengajaan. Harap dimaklumi apabila alur cerita sedikit aneh.

2. Saya sangat senang apabila ada kritik dan saran dari para pembaca terhadap cerita ini. Kritik dan saran pembaca dapat membuat artikel-artikel kami kedepan menjadi lebih baik lagi daripada saat ini.

3. Alangkah lebih bijaknya apabila setiap pembaca melakukan "Vote" untuk mengapresiasi karya Author atau klik "Subscribe" untuk berlangganan artikel kami supaya tidak terlewat update terbaru kami. Kami mengucapkan terimakasih yang mendalam apabila anda dapat meng-Endorse kami.


Terimakasih telah membaca..