[MoE] Perang Sumber Daya 3 (penjelasan tidak singkat)

Day 4,698, 17:13 Published in Indonesia Indonesia by Depdiknas


Jakarta, Kantor Departemen Pendidikan Nasional eIndonesia
Hari ke-4698 (01 Oktober 2020)
Perang Sumber Daya 3 (Penjelasan tidak singkat)

Seminggu terakhir ini, kabinet Ngenes 2.0 disibukkan dengan persiapan Perang Sumber Daya ke-3 yang tiba-tiba saja diumumkan oleh Plato secara mendadak di tengah-tengah periode kepresidenan Pak xbuzter. Semua menteri dalam kabinet sedang gencarnya mempersiapkan segala kemungkinan, mulai dari Pak Menhan yang mengumumkan pengadaan senjata, Pak Menlu yang mencoba membangun komunikasi dengan negara-negara sahabat dan negara yang tergabung dalam aliansi dunia, hingga Ibu gubernur NbeI yang mengaktifkan program Tabungan Ngenes dan Nestapa (TABANESTA) untuk mempercepat pendanaan persiapan Perang Sumber Daya.

Melihat Keaktifan para menteri yang lain, mas Menteri Pendidikan juga tak mau kalah. Di samping sibuk mendampingi para personil SKADUD-21 (Skadron Udara – 21) yang mengikuti pelatihan dan peningkatan pangkat pilot, mas menteri juga sibuk membuka-buka artikel lama dan juga beberapa halaman wiki terkait Perang Sumber Daya terdahulu dan bagaimana seharusnya ‘kita’ mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Dan hari ini day-4698, sekitar 6 hari lagi menjelang Perang Sumber Daya, akhirnya Plato memberikan informasi lanjutan mengenai peraturan dan mekanisme dari Perang Sumber Daya ke-3. Berikut beberapa poin penting yang sudah mas menteri garis bawahi agar mudah dimengerti oleh khalayak ramai.
1. Perang Sumber daya merupakan event untuk menata kembali sumber daya dalam Dunia Baru.

2. Perang Sumber Daya 3 berlangsung selama 1 bulan masa kepemimpinan presiden bulan Oktober 2020.

3. Presiden akan membuat daftar wilayah dan sumber daya yang diinginkan.

4. Pemilihan sumber daya dapat diubah selama event berlangsung.

5. Untuk mendapatkan Sumber Daya yang dipilih, diperlukan Token Sumber Daya.

6. Token Sumber Daya didapatkan ketika suatu negara memperoleh total 30.000 Poin Dominasi.

7. Poin Dominasi yang terhitung hanyalah poin dominasi dari Direct Wars dan Resistance Wars.

8. Ketika suatu negara memperoleh Token Sumber Daya, sistem akan menetapkan (assign) token tersebut. Jika pada saat token ditetapkan sumber daya pada resources pool tersedia maka token akan digunakan untuk mengambil sumber daya yang tersedia tersebut, jika tidak ada maka token yang didapat akan hangus

9. Penetapan sumber daya dilakukan berdasarkan urutan prioritas yang telah ditentukan dengan pertama kali sistem akan memilih berdasarkan urutan region dan dilanjutkan dengan urutan sumber daya, Region akan dipilih berdasarkan urutan Prioritas dengan pemilihan region dari urutan paling atas ke paling bawah dan pemilihan Sumber Daya dari paling kanan ke paling kiri hingga region yang berhak atas sumber daya tersebut ditemukan. Apabila sumber daya pada token tidak terdapat pada urutan prioritas maka token akan hangus.

10. Setiap negara berhak untuk mengklaim 10 Sumber Daya.

11. Sumber daya Sangat Langka (Very Rare) dan Sumber Daya Langka (Rare) dari industri yang sama tidak bisa ditempatkan dalam radius tertentu dari sumber daya lainnya. Beberapa pendapat mengatakan bahwa kedua sumber daya tersebut dapat ditempatkan pada 1 region yang sama seperti pada Perang Sumber Daya 2 yang diadakan pada Mei 2016 yang lalu.

12. Maksimal sumber daya dalam satu region adalah 4.

13. Bonus sumber daya akan tetap ada hingga diadakannya lagi Perang Sumber Daya 4.

Selain 13 poin di atas, terdapat beberapa hal lagi yang perlu digaris bawahi, yaitu dampak dari bonus sumber daya yang didapat. Bonus sumber daya yang tinggi pastinya akan menarik minat para pengusaha untuk mendirikan persuhaan di dalam negeri. Alasannya karena tingginya biaya travel apabila lokasi perusahaan jauh dari lokasi residence. Dampak tidak langsung dari banyaknya perusahaan yang didirikan di dalam negeri adalah meningkatnya pendapatan negara dari hasil pajak perusahaan.
Lalu, berapakah jumlah sumber daya yang diperebutkan dan berapa bonus yang akan didapatkan dari tiap-tiap sumber daya yang dimenangkan?
Menurut informasi yang baru saja diterbitkan, terdapat 20 jenis sumber daya dengan total 588 sumber daya yang akan diperebutkan pada resource wars 3 yang akan dilaksanakan pada Oktober 2020 dengan rincian sebagai berikut:

Very Common ( +10% )
Fish = 60
Iron = 40
Magnesium = 40
Sand = 30

Common ( +15% )
Fruits = 55
Alumunium = 30
Titanium = 30
Wood = 25

Uncommon ( +20% )
Cattle = 50
Oil = 25
Wolfram = 25
Clay = 20

Rare ( +25% )
Grain = 40
Saltpeter = 20
Cobalt = 20
Limestone = 15

Very Rare ( +30% )
Deer = 30
Rubber = 13
Neodymium = 13
Granite = 7

Sumber daya dengan rarity Uncommon, Common dan Very Common dapat ditempatkan pada region yang berdekatan, sedangkan untuk sumber daya Rare dan Very Rare memiliki jarak radius masing-masing sehingga tidak dapat ditempatkan berdekatan. Adapun rincian radiusnya adalah sebagai berikut:
Food
Deer = 1000 km
Grain = 500 km

Weapons
Rubber = 2500 km
Saltpeter = 1250 km

Aircraft
Neodymium = 2500 km
Cobalt = 1250 km

House
Granite = 3000 km
Limestone = 1500 km

Dengan bentang geografis Indonesia yang cukup luas, kita dapat menempatkan seluruh sumber daya rare dan very rare kecuali house, yaitu dengan menempatkan salah satu di Sumatra dan satunya lagi di Papua.
Bonus produktivitas.

Jika kita melihat persyaratan yang diberikan oleh Plato, kita dapat menyimpulkan bahwa kita tidak dapat menempatkan Sumber daya Rare dan Sumber Daya Very Rare pada region yang berdekatan baik itu di negara kita sendiri maupun negara tetangga. Dengan asumsi tersebut, berarti kita tidak dapat menempatkan kedua rarity sumber daya tersebut pada satu region sehingga maksimal bonus sumber daya region yang kita dapat berkisar +75% (Very Rare + Uncommon + Common + Very Common) dan +70% (Rare + Uncommon + Common + Very Common). Jika kita beruntung, kita dapat menempatkan sumber daya yang tersisa pada region berbeda atau kita dapat melakukan konsesi dari negara luar.

Apabila kita menggunakan asumsi bahwa satu region dapat menampung sumber daya Rare dan sumber daya Very Rare, maka bonus region maksimal adalah +90%. Tetapi untuk penjelasan di bawah, mas menteri akan menggunakan asumsi pertama yaitu, sumber daya Rare dan sumber daya Very Rare tidak dapat ditempatkan pada satu region yang sama. Nantinya ini akan menjadi skenario terburuk kita (Worst Case)

Lalu, berapakah bonus produktivitas yang bisa kita dapat apabila kita berhasil mendapatkan kelima jenis sumber daya tersebut baik itu di region sendiri maupun melalui konsesi dengan keempat jenis sisanya berapa pada 1 region yang sama? Perhitungannya sedikit rumit karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Berikut penjelasan singkatnya!

Jika kita mengambil rumus bonus produktivitas, yaitu:
Bonus Produktivitas = bonus produktivitas negara + bonus produktivitas region + Bonus booster pemain – faktor polusi region

Bonus produktivitas negara adalah jumlah bonus yang didapat dari industri tersebut yang dimiliki oleh negara, jika kita berhasil mendapatkan semua jenis sumber daya atau melakukan konsesi sumber daya maka bonusnya akan menjadi 100%.

Bonus produktivitas region adalah jumlah bonus yang didapat dari sumber daya pada region tersebut. Seperti yang telah dijelaskan di atas maka nilai maksimal adalah +75%. Nilai tersebut kemudian dibagi 5 sehingga 75% akan menjadi 15%
Bonus booster pemain memiliki nilai default 0%, untuk menambahnya bisa menggunakan booster yang didapat dari tycoon pack.

Faktor polusi adalah nilai polusi yang dimiliki dari region tersebut. Faktor polusi dipengaruhi oleh jumlah produk yang diproduksi di region tersebut dibandingkan rata-rata keseluruhan produksi pada industri tersebut. Nilai faktor polusi ini berkisar antara 0% - 25%.

Segala faktor perhitungan di atas dapat kita temukan pada setiap halaman region.

Mari kita contohkan dengan situasi di Indonesia saat ini (hasil dari resource wars 2 pada tahun 2016 lalu)
Indonesia mendapatkan 4 jenis sumber daya, yaitu Fish (+10% food), Fruit (+15% food), Iron (+10% Weapon), dan Sand (+10% house). dapat dilihat di sini

Semua sumber daya tersebut dialokasikan di region java, dan jika kita mengambil salah satu contoh yaitu produksi makanan, maka dapat kita hitung sebagai berikut:
Bonus produktivitas makanan Indonesia = 10% + 15% = +25%
Sumber daya Java = Fish (10/5) + Fruit (15/5) = 2 + 3 = +5%
Faktor polusi saat ini pada industri makanan di java adalah sebagai berikut:
Bahan Mentah: 0,46%
Kualitas 1: 8.08%
Kualitas 2: 3,86%
Kualitas 3: 0%
Kualitas 4: 0%
Kualitas 5: 0,66%
Kualitas 6: 0%
Kualitas 7: 0%

Maka total bonus produktivitas produksi makanan di Java pada saat ini adalah:
100% + 25% + 5% + 0% - faktor polusi
Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:
Bahan Mentah: 129,54%
Kualitas 1: 121,92%
Kualitas 2: 126,14%
Kualitas 3: 130%
Kualitas 4: 130%
Kualitas 5: 129,34%
Kualitas 6: 130%
Kualitas 7: 130%

Sekarang mari kita bandingkan dengan apabila Indonesia mendapatkan bonus 100% dengan bonus region maksimal jika ditempatkan di java ( +75% ), maka rumus perhitungan akan menjadi:
100% + 100% + 15% + 0% - faktor polusi
Sehingga jika kita menghitung menggunakan faktor polusi saat ini, didapat hasil sebagai berikut:
Bahan Mentah: 214,54%
Kualitas 1: 206,92%
Kualitas 2: 211,14%
Kualitas 3: 215%
Kualitas 4: 215%
Kualitas 5: 214,34%
Kualitas 6: 215%
Kualitas 7: 215%
Nilai ini nantinya akan terus berkurang seiring dengan pertambahan faktor polusi hingga maksimal 25% yang akan menyebabkan semua bonus produktivitas menjadi:
100% + 100% + 15% + 0% - 25% = 190%

Jika Java hanya mendapatkan +70% bonus region (skenario kedua) dan mendapatkan 100% bonus negara, maka nilai minimum dari bonus produktivitas akan menjadi:
100% + 100% + 14% + 0% - 25% = 189%

Jika kita lihat hasil perhitungan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa hanya terdapat 1% perbedaan dari mendapatkan semua sumber daya dengan rarity Very Rare dengan mendapatkan semua sumber daya dengan rarity Rare.

Perbedaan keuntungannya terdapat pada bonus yang didapat apabila kita meminta hak konsesi sumber daya dari negara lain dan apabila kita memberi konsesi sumber daya ke negara lain. Perbedaannya juga tetap akan menjadi 1% yaitu 4% pada rarity Rare dan 5% pada rarity Very Rare, namun dihitung berdasarkan persentase GDP harian negara yang mana jumlahnya tidak sedikit.

Skenario lainnya adalah apabila sumber daya yang ditempatkan pada suatu region tidak lengkap. Silakan menghitung sendiri sesuai rumus di atas, mas menteri hanya akan memberikan 1 contoh lagi (atau mungkin semua contoh) apabila bonus negara adalah 100% dan faktor polusi mencapai 25%

Very Common : 100% + 100% + 2% + 0% - 25% = 177%
Common : 100% + 100% + 3% + 0% - 25% = 178%
Uncommon : 100% + 100% + 4% + 0% - 25% = 179%
Rare : 100% + 100% + 5% + 0% - 25% = 180%
Very Common + Common : 100% + 100% + 5% + 0% - 25% = 180%
Common + Uncommon : 100% + 100% + 5% + 0% - 25% = 180%
Very Rare : 100% + 100% + 6% + 0% - 25% = 181%
Very Common + Uncommon : 100% + 100% + 6% + 0% - 25% = 181%
Very Common + Rare : 100% + 100% + 7% + 0% - 25% = 182%
Very Common + Very Rare : 100% + 100% + 8% + 0% - 25% = 183%
Common + Rare : 100% + 100% + 8% + 0% - 25% = 183
Very Common + Common + Uncommon: 100% + 100% + 9% + 0% - 25% = 184%
Common + Very Rare : 100% + 100% + 9% + 0% - 25% = 184%
Uncommon + Rare : 100% + 100% + 9% + 0% - 25% = 184%
Uncommon + Very Rare : 100% + 100% + 10% + 0% - 25% = 185%
Very Common + Common + Rare: 100% + 100% + 10% + 0% - 25% = 185%
Very Common + Uncommon + Rare: 100% + 100% + 11% + 0% - 25% = 186%
Very Common + Common + Very Rare: 100% + 100% + 11% + 0% - 25% = 186%
Very Common + Uncommon + Very Rare : 100% + 100% + 12% + 0% - 25% = 187%
Common + Uncommon + Rare : 100% + 100% + 12% + 0% - 25% = 187%
Common + Uncommon + Very Rare : 100% + 100% + 13% + 0% - 25% = 188%

Perhitungan di atas adalah average case, yaitu ketika suatu region telah padat produksi sehingga polusinya mencapai batas maksimal.

Mungkin hanya segitu saja kontribusi yang dapat mas menteri berikan dalam persiapan Perang Sumber Daya untuk saat ini, perihal strategi yang akan diambil serta rencana koordinasi biarlah yang lebih berpengalaman yang memberikannya (mungkin pak Pres atau pak menhan rubah).

Saran mas menteri hanyalah, tetap solid dan saling berkomunikasi antar tanker tiap divisi – GOV – MU sehingga kita tidak terlalu boros tenaga dalam mendapatkan Token Sumber Daya.

Mas menteri selaku pilot pemula hanya dapat mendukung dari atas udara dan dari belakang (mungkin jika ke depannya akan dibentuk ruang perang berskala nasional)


Berikut Penjelasan tidak singkat ini kami sampaikan kepada khalayak, semoga dapat tersampaikan ke seluruh warga eIndonesia. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Tertanda,
Menteri Pendidikan

beebeam


Mengetahui,
Presiden eIndonesia

xbuzter