[CURHAT] No Giveaway Inside.

Day 4,687, 08:52 Published in Indonesia Republic of China (Taiwan) by maling



Bisa jadi, kebiasaan gw di dalam game terlalu relate dengan RL,

Maksud gw begini, ketika gw melihat ada antrian panjang pembagian sembako (dengan komen di artikel), gw otomatis melihat ke diri gw sendiri.

Kalau memang beneran ingin komen di artikel tsb (entah itu berdiskusi atau apa), gw akan komen, tapi kalau komen hanya untuk antri sembako, terus terang, gw balik melihat diri gw sendiri, bahwa di dalam game ini, gw cukup mampu menghidupi diri sendiri (self supply), sehingga ada rasa kurang etis di dalam hati untuk ikutan ngantri sembako (dengan nulis komen).

Di RL, kalau kita dari golongan yang cukup mampu, rasanya kurang etis kalau kita meminta-minta, biarlah yang membutuhkan saja yang meminta-minta bantuan.

Walau, sejatinya, ini semua kan cuma permainan (game), dan di dalam game, walau tetap ada batasan tertentu, rasa egois itu, sepertinya lebih besar porsinya di dalam game dibanding ketika di RL.

Bisa jadi ada yang tidak sepakat dengan ini, akan tetapi, hakikat permainan (game) itu ya tentang rasa egois, baik itu ego pribadi, golongan, sektoral, dll.



Tentu saja, gw ada catatan pribadi tentang bantuan.

Menurut gw, ada perbedaan mendasar dari menerima bantuan, dan meminta-minta bantuan.

Di RL, gw tidak menolak apabila ada yang memberi hadiah (bantuan), karena tidak bertentangan dengan prinsip yang gw anut, dan bisa jadi, hal itu membuat yang memberi bantuan bahagia.
Tapi sebisa mungkin, selama gw mampu, gw akan menghindari untuk meminta-minta bantuan.

Masih terkait dengan bantuan (hadiah), beberapa waktu yang lalu, gw juga sempat memberikan giveaway, dengan total mungkin hampir sekitar 4k Weapon Q7 dan 100k CC.

Terus terang, ketika gw nulis tentang jumlah giveaway ini, jadi ada semacam pertentangan di dalam pikiran.

Ada kesan yang sering muncul di RL, kalau kita menyebutkan (menuliskan) bantuan yang kita berikan, jadi semacam muncul kesan rasa tidak "Ikhlas".



Lagi-lagi gw merasa, keadaan ini kembali relate dengan rasa "Ikhlas" di RL.

Out of no where, jadi muncul pertanyaan, kalau di game ini kita "Ikhlas" memberi bantuan (giveaway, dll), apakah kita akan mendapat pahala seperti layaknya ketika kita berlaku "Ikhlas" di RL?
Atau kalau di balik, kalau kita tidak "Ikhlas", akhirnya tidak dapat pahala, dan hanya menjadi sia-sia belaka?

Tentu saja akan rumit menjawab ini.

Tapi yang coba gw simpulkan dari game ini, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, game ini memang relate dengan RL kita.

Paling tidak, dari variabel waktu, waktu yang kita spend di game ini adalah waktu RL kita,
in-game purchase di dalam game, kita beli dengan uang RL kita,
jalur komunikasi di game ini juga seringkali berkelindan dengan jalur komunikasi RL kita,

sedangkan terkait dengan bagaimana kita menokohkan diri kita di dalam game ini, bisa jadi related dengan RL, bisa jadi completely different dengan RL, semua kembali ke masing-masing mau berperan menjadi seperti apa.

Sekian saja Curhat kali ini.
Mohon maaf, tidak ada giveaway nya di artikel ini.